JUMPA DENGAN TUHAN
Judul : Tidak Selalu Sopan
Baca : Yohanes 2:13-16
Ketika hari raya Paskah
orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
Dalam Bait Suci
didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan
penukar-penukar uang duduk di situ.
Ia membuat cambuk dari
tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan
lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja
mereka dibalikkan-Nya.
Kepada pedagang-pedagang
merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat
rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Sahabat Kristus,
seringkali kita menggambarkan bahwa Yesus itu Tuhan yang penuh kasih dan
kelembutan. Oleh karena itu orang Kristen seringkali membayangkan bahwa
kata-kata Yesus itu akan terdengar manis, lembut dan ramah. Kita akan selalu
memiliki pandangan bahwa Yesus akan mengucapkan kata-kata yang indah dan sopan.
Kalau ada perkataan yang kasar dan sikap yang terkesan arogan, kita akan
berkata bahwa itu pasti perbuatan dari iblis.
Lalu bagaimana pemahaman
kita ketika membaca ayat-ayat ini. Perhatikan hal-hal berikut ini, yang pertama
Yesus membuat cambuk dari tali. Yang kedua, Yesus mengusir. Yang ketiga, uang
penukar dihamburkannya dan yang keempat meja-meja dibalikkanNya. Ada empat kata
kerja yaitu membuat cambuk, mengusir, menghamburkan dan membalikkan. Semua hal
ini dilakukan oleh Tuhan Yesus bahkan terkesan barbar, tidak ada sopannya sama
sekali.
Dalam hidup ini seringkali
hati kita perlu dimotivasi dengan cara yang tidak biasa. Tuhan Yesus perlu mencambuk
kita untuk makin rajin, makin giat dan makin serius mengikut Tuhan. Ketika selama
ini kita mengikut Tuhan tidak dengan kesungguhan hati, setengah hati atau
bahkan seperempat hati. Jangan heran kalau Tuhan mencambuk kita. Kita dicambuk
supaya bangun untuk berdoa, kita dicambuk untuk tekun baca Firman Tuhan, rajin
beribadah dan kita dicambuk untuk semangat melayani Tuhan lagi. Dicambuk memang
sakit, tapi ternyata itu perlu untuk menyadarkan kita betapa pentingnya
mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kuda dicambuk supaya berjalan dengan
cepat dan tidak lambat.
Yesus juga mengusir orang
yang berjualan di Bait Suci. Yang namanya mengusir tidak pernah dengan Bahasa yang
halus dengan berkata “bang, maaf ya minggir dulu jangan di sini” atau “mas, mohon
maaf jangan berjualan di sini”. Tidak, Yesus mengusir mereka tentu dengan suara
yang keras, tegas dan lugas. Ada hal-hal tertentu yang mau tidak mau harus kita
usir. Kita tidak perlu bicara baik-baik, harus tegas. Kita bisa mengusir dosa
dari hidup kita. Kita bisa mengusir kebiasaan buruk dari hidup kita. Kita bisa
mengusir manusia lama kita. Kita bisa mengusir segala sesuatu yang kita tahu
bisa membuat kita jauh dari Tuhan. Apakah itu orang-orang tertentu, hobby atau
bahkan benda-benda yang ada di rumah kita.
Tuhan Yesus menghamburkan
uang penukar. Artinya motivasi yang salah ketika kita mengikut Tuhan akan
diobrak-abrik, dihancurkan dan dibuang jauh-jauh dari hidup kita. Bisa jadi
kita selama ini mengikut Tuhan hanya kejar berkat, hanya cari mujizat dan hanya
cari hal-hal yang spektakuler saja. Kita yang ikut Tuhan hanya supaya dapat
berkat materi, cari mujizat atau cari kuasa Tuhan kesana kemari Tuhan akan
berurusan dengan kita secara pribadi. Oleh karena Tuhan mau kita ini mengenal
Dia secara pribadi lebih dari sekedar bertemu dengan berkat dan mujizat. Orang yang
hanya kejar berkat, cari mujizat saja suatu kali akan kecewa kenapa doanya
tidak dikabulkan oleh Tuhan dan permintaannya tidak disediakan. Dia akan
menangis dan kepahitan pada Tuhan.
Tuhan Yesus pun
membalikkan meja tempat berjualan. Dia perlu untuk membersihkan karakter kita
supaya berkenan di hadapanNya. Namun membersihkan karakter itu tidak dengan
cara yang biasa. Diperlukan tindakan yang keras dan terkesan menyakitkan. Bukankah
kita kalau membersihkan lantai kamar mandi atau wastafel di dapur tidak bisa dengan
cara yang halus dan pelan atau pakai kapas dan tisu basah. Tidak bisa, kita
harus memakai sikat dan mengeluarkan tenaga yang ekstra untuk membersihkan
segala kerak dan noda yang ada. Demikian juga untuk membersihkan karakter kita,
perlu tindakan Tuhan yang tidak biasa. Kita dibuat tersinggung, marah dan banyak
gesekan. Sampai pada akhirnya kehidupan kita berkenan di hadapan Tuhan.
Sahabat Kristus, mari
kita serahkan pada Tuhan seluruh kehidupan kita. Kita bersihkan pikiran, mulut
dan hati kita dari segala sesuatu yang jahat. Mengikut Tuhan itu seharusnya
membuat kita memiliki pola pikir yang baru. Hidup dalam ketaatan yang penuh. Jangan
heran kalau selama ini kita belum taat sepenuhnya, akan ada saja pembersihan
yang Roh Kudus kerjakan. Bisa jadi itu menyakitkan daging kita. Namun sebenarnya
baik untuk roh kita. Saatnya belajar untuk jadi pengikut Kristus yang rela
untuk dibersihkan dan dimurnikan oleh Tuhan, sehingga kita benar-benar layak
untuk menjadi murid Kristus yang memiliki komitmen kuat. Tidak cari kenyaman
tapi hidup dalam ketaatan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus
memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)