Selasa, 30 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 31 Mei 2023 "Ranting & Karakter

 Jumpa Dengan Tuhan

Judul : Ranting dan Karakter

Baca : Yohanes 15:2

 

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

 

Sahabat Kristus, dalam bacaan Firman Tuhan kali ini Yesus memberikan sebuah ilustrasi mengenai ranting yang dibersihkan. Ada kalanya ranting itu harus dipotong karena tidak berbuah. Di sisi lain, bagian ranting yang berbuah itu dibersihkan supaya lebih banyak menghasilkan buah. Kalau boleh menjerit dan menangis, tentu pohon itu akan merasa kesakitan dan tidak nyaman.

 

Demikian juga dengan hidup kita, ada kalanya Tuhan ijinkan untuk karakter kita dibersihkan dari segala hal yang kotor dan menyakitkan. Karakter kita yang mudah emosi, gampang tersinggung, suka berkata kasar, suka jatuh bangun dalam dosa, sering tidak taat pada Tuhan dan berbagai hal yang buruk dalam karakter kita. Tuhan akan bersihkan dan jadikan indah supaya berkenan di hadapan Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberi contoh pada sebuah pohon anggur untuk menggambarkan kehidupan kita dan hubungannya dengan Dia. Setiap pohon anggur yang bertumbuh akan selalu dibersihkan oleh pemiliknya. Daun dan ranting yang kering dipotong, agar tidak mengganggu pertumbuhannya. Ranting yang berbuah dibersihkan dari daun-daun yang tidak perlu, sehingga buah yang dihasilkan dapat bertumbuh dengan baik.

 

Salah satu cara untuk membersihkan karakter kita sebenarnya yaitu ketika kita dihadapkan pada orang lain yang berbeda pendapat dengan kita. Orang lain yang tidak sepaham dengan kita dan bahkan terkesan menjengkelkan. Saat itu hati kita sedang dibersihkan dari sifat merasa benar sendiri, merasa aman dan sikap merasa lebih baik dari orang lain. Saat itu kesombongan kita diruntuhkan, ego kita ditundukkan, mulai bisa melayani dan memahami orang lain juga tidak lagi memiliki sikap saya yang benar dan dia yang salah.

 

Karakter kita tidak akan terbentuk ketika kita hanya bertemu dengan saudara seiman yang sifatnya baik, manis dan yang sependapat dengan kita. Kita perlu bertemu dengan orang lain yang berbeda pendapat, berbeda sikap dan berbeda karakter untuk membuat karakter kita muncul dengan indah. Bagaimana respon kita ketika menghadapi segala sesuatunya, akan menentukan bagaimana karakter kita yang sebenarnya.

 

Kalau Daud hanya bertemu dengan domba-domba yang dia gembalakan saja, karakternya tidak akan terbentuk. Dia harus dipertemukan dengan Raja Saul yang menjengkelkan, yang mengejar dia karena salah paham. Dari situ dia terbentuk menjadi seorang yang mudah mengampuni, bisa memahami orang lain dan bahkan ketika Saul mati pun dia tidak bergembira dan mensyukuri kematiannya. Dia tidak berkata “Loh akhirnya dia mati kan, saya lah yang benar. Dia kena murkanya Tuhan”. Tidak, dia justru menjadi orang yang paling sedih dan menangisi kematian raja Saul dan Yonatan, anaknya.

 

Sahabat Kristus, ketika karakter kita dibersihkan rasanya tidak pernah menyenangkan. Tapi Tuhan ijinkan hal itu untuk membentuk karakter kita jadi indah dan berbuah manis yang bisa dirasakan oleh orang lain. Jangan takut dengan pembentukan karakter, nikmati saja cara Tuhan bekerja dan alami segala berkat Tuhan yang ajaib. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501).

Senin, 29 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 30 Mei 2023 "Bangunlah"

JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : Bangunlah

Baca    : Mazmur 57:8

Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi,

aku mau membangunkan fajar!

 

Sahabat Kristus, Daud membuat suatu mazmur atau nyanyian dengan kata-kata yang ajaib. Dia berkata “Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!”. Dia mau membuat jiwanya bangun, bangkit dan bergerak. Dia tidak berkata “bangunlah hai tubuhku”. Karena ketika yang bangun hanya tubuhnya, tapi jiwanya tidak bangun, dia hanya akan bangun dari tidur tapi masih dilanda kekuatiran, kecemasan dan kegelisahan. Oleh karena itu dia mau berkata “bangunlah hai jiwaku”.

Kata “bangunlah hai jiwaku” memberikan motivasi pada diri kita sendiri untuk kita meninggalkan beban dan kesulitan di waktu kemarin. Saatnya pagi ini bangun dengan semangat yang baru dan kekuatan yang baru. Sekalipun masalah yang kita hadapi masih sama, kesulitan yang kita hadapi masih tidak berbeda dan tantangan yang kita alami masih serupa dengan hari sebelumnya. Tapi kita mau berkata “bangunlah hai jiwaku”.

Seringkali orang bangun tidur dengan keluhan dan bersungut-sungut karena membayangkan kesulitan yang harus dihadapi hari ini. Ada tanggungan yang harus dibayar, kewajiban yang harus diselesaikan, pekerjaan yang tidak beres, kesehatan yang belum membaik, masalah keluarga yang tidak mudah untuk diatasi dan berbagai pergumulan lainnya. Mari hari ini kita memperkatakan pada jiwa kita “bangun lah”.

 Tanpa kita sadari kekayaan sebenarnya yang kita alami bukan uang deposito dalam jumlah yang besar. Namun ketika kita bisa bangun, itulah kekayaan yang tidak ternilai harganya. Bayangkan kalau kita pagi hari tidak bisa bangun atau susah untuk bangun. Mau punya uang seberapa pun tidak akan ada artinya. Mari belajar untuk bersyukur ketika kita bisa bangun pagi ini. Belajar untuk tersenyum dan bersyukur betapa Tuhan itu baik. Kita belajar untuk terus mengingat kebaikan Tuhan bahwa kita masih bisa bangun dari istirahat kita.

Sahabat Kristus, betapa banyak orang bangun tidur tapi dengan kondisi masih gelisah, cemas dan pusing akibat beban hidup yang menurutnya begitu berat. Seakan-akan Tuhan tidak adil dan tidak menolongnya. Namun betapa kita sering lupa dan lalai bahwa Tuhan Yesus memberikan kebaikan dan keajaiban dengan memberikan kita kesempatan untuk bangun dan mensyukuri segala kebaikanNya.

Pagi ini, jangan hitung masalahmu. Jangan hitung tanggungan anda. tapi belajar untuk bangun dengan menghitung bahwa Tuhan masih memberikan kesempatan untuk berkarya dan melakukan yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan. Dia membangunkan kita untuk membuat kita diberkati dan menjadi berkat. Dia membangunkan kita untuk membuktikan betapa Dia sayang pada kita. Mari perkatakan “bangunlah hai jiwaku dan terimalah mujizat Tuhan sepanjang hari ini”. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Jumat, 26 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 27 Mei 2023 "Berdesak-Desakan"

 

JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : Berdesak-desakan

Baca    : Markus 5:31

Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"

 

Sahabat Kristus, bagian Firman Tuhan ini menceritakan mengenai seorang perempuan yang mengalami sakit pendarahan selama dua belas tahun. Dia ingin mendapatkan kesembuhan, namun dalam proses mendapatkan kesembuhan dari Tuhan Yesus, Dia mengalami situasi berdesak-desakan. Kata berdesak-desakan mengandung pengertian bahwa dia harus melewati sejumlah banyak orang dalam kondisi yang tidak mudah, karena begitu sempit dan rapat jarak yang harus dilewati.

Seperti seseorang yang harus melewati antrian yang panjang untuk masuk ke suatu gedung atau kendaraan umum. Dia harus berdesak-desakan. Demikian juga perempuan yang sakit pendarahan ini harus rela berdesak-desakan supaya bisa menjamah jubah Yesus. Dalam posisi itu dia harus rela disenggol kanan kiri, bisa jadi disikut, diinjak kakinya atau bahkan didorong dari belakang. Anda yang pernah mengalami situasi antrian, pasti memahami situasi tersebut.

Mengikut Tuhan Yesus itu tidak mudah. Diperlukan ketahanan iman dan kekuatan hati untuk menghadapi situasi yang terjadi di sekitar kita. Bisa jadi kita harus berdesak-desakan untuk bisa mencapai kehidupan kerohanian kita dengan baik. Di depan sana, ada banyak hal yang bisa mengganggu kehidupan kita. Kebutuhan yang mendesak, kesehatan yang memburuk, persoalan keluarga, kesulitan dalam pekerjaan dan berbagai situasi lainnya yang begitu menekan kehidupan kita.

Kita seperti didesak untuk maju dalam iman, tapi rasanya berat dan terasa tidak mungkin. Belum lagi perkataan orang-orang di sekitar kita yang begitu menyakitkan dan sinis pada kita. Pilihannya pada kita, mau menyerah dalam perjalanan iman kita atau terus melangkah sekalipun situasinya penuh dengan kesulitan dan tidak mudah. Yang perlu kita pahami, mengikut Tuhan Yesus itu tidak mudah. Ada harga yang harus dibayar. Ada resiko yang harus dijalani. Kehidupan mengikut Kristus tidak pernah mudah, tidak pernah datar dan tidak pernah jalan mulus.

Sahabat Kristus, perempuan yang sakit pendarahan itu tidak menyerah sekalipun dia harus berdesak-desakan. Dia terus berjalan ke depan sekalipun saya yakin badannya sakit semua. Tubuhnya remuk. Namun dia tetap pandang pada Yesus. Kesembuhan itu pun akhirnya dia alami. Demikian juga dengan kehidupan kita. Jangan pernah menyerah. Jangan putus asa. Kuatkan iman, luruskan jalan dan tetap bertahan maka percayalah pemulihan dalam kehidupan kita pasti akan kita alami. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Selasa, 23 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 24 Mei 2023 "War Ticket"

 

JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : War Ticket

Baca    : Mazmur 126:5

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,

akan menuai dengan bersorak-sorai.

 

Sahabat Kristus, beberapa waktu belakangan ini ada istilah yang begitu populer di kalangan anak-anak muda. Istilah tersebut yaitu “War Ticket” atau perang tiket. Perang tiket ini artinya seseorang akan berlomba untuk mendapatkan tiket dari pertunjukan sebuah band atau penyanyi internasional yang akan tampil di negeri ini. Kita tahu beberapa band bertaraf dunia melakukan show termasuk di Indonesia ini. Anda tentu tahu band atau penyanyi mana saja yang pernah, sedang atau akan tampil di bangsa ini.

Persaingan tiket untuk menonton konser ini terjadi seringkali karena pertunjukan dilakukan masih jauh hari tapi tiket sudah dijual sebelumnya. Istilah penjualannya disebut dengan nama pre-sale. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, tiket pertunjukan band tersebut dijual dengan harga yang fantastis atau sangat mahal. Ada sebuah band luar negeri yang akan tampil bulan November mendatang, tiket paling murah dijual seharga 800 ribu. Sementara tiket paling mahal ditawarkan dengan harga sebelas juta rupiah.

Saat ini kabarnya semua harga tiket itu sudah terjual habis atau sold out. Bayangkan untuk sebuah pertunjukan yang hanya berlangsung paling lama dua jam, orang rela mengeluarkan biaya jutaan bahkan belasan juta rupiah. Mereka hanya dipuaskan mata dan telinga mereka sesaat saja, tapi harus rela mengeluarkan uang sekian banyak.

Namun sangat disayangkan sekali, betapa anak-anak Tuhan belakangan ini minim sekali pengajaran tentang menabur untuk pelayanan pekerjaan Tuhan. Jarang sekali diajarkan untuk berani memberi bagi Tuhan. Tanpa sadar kita pun hitung-hitungan untuk menabur bagi pekerjaan Tuhan. Kita cenderung berdebat lebih dulu, adu argumentasi. Bertukar ayat dan pemahaman Firman Tuhan untuk membuktikan doktrin siapa yang benar.

Kalau kita perhatikan di media sosial, hamba-hamba Tuhan saling beradu pendapat tentang pengajaran perpuluhan. Saling adu ayat untuk sekedar menyatakan memberi untuk pekerjaan Tuhan sesuatu yang benar atau salah. Ketika ada gereja mengajarkan untuk menabur, ada banyak yang menentang dengan anggapan memperkaya pendetanya. Ketika ada yang mengajarkan perpuluhan, dianggap sudah tidak layak di perjanjian baru. Demikian juga berbagai pengajaran lain mengenai menabur atau memberi untuk pekerjaan Tuhan, saat ini susah sekali untuk diterima dengan terbuka.

Firman Tuhan mengajarkan, orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak sorai. Daripada saat ini anak-anak kita, anak-anak muda mencucurkan air mata atau menangis karena gagal mendapatkan tiket konser band luar negeri, mengapa kita tidak mengajarkan untuk memberi yang terbaik untuk Tuhan. Kita ajarkan untuk menabur, berkorban atau menyediakan yang terbaik sekalipun sampai harus menangis karena memberi dari uang yang dimiliki.

Sahabat Kristus, Mari kita belajar untuk mengarahkan hidup ini pada sesuatu yang bernilai kekal. Kerjakan Firman Tuhan yang kita ketahui tanpa banyak pertimbangan. Apa yang kita pahami, selama hal itu tidak menentang dengan kebenaran Firman Tuhan, lakukan saja. Daripada anak-anak kita atau bahkan kita sendiri terjerat oleh arus dunia, yang bersifat sesaat dan memuaskan daging semata.

Ketika Firman Tuhan mengajarkan untuk kita menabur, apapun itu bentuknya, kerjakan saja. Mungkin itu berupa memberi untuk pelayanan pekerjaan Tuhan, donasi untuk lembaga sosial Kristen atau mendukung anak yang kurang mampu dalam keseharian mereka. Apapun itu mari kita kerjakan, menabur untuk sesuatu yang bernilai kekal dan seturut dengan kebenaran Firman Tuhan. Satu kali kita akan menuai dengan bersorak-sorai. Sebab Tuhan pasti memberkati setiap anak-anakNya yang mau memberi dan menabur dengan sukacita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

 

Kamis, 18 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 19 Mei 2023 "Menjadi Murah Hati"

 

JUMPA DENGAN TUHAN

 Judul   : MENJADI MURAH HATI

Baca    : Matius 5:7

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

 

Sahabat Kristus, kata murah hati diterjemahkan dengan kata mercy. Bahkan kata murah hati ini sebenarnya mengarah pada belas kasihan. Dalam Alkitab Terjemahan Sehari-hari dituliskan “Sungguh diberkati Allah orang-orang yang mengasihani orang lain, karena merekalah yang akan dikasihani oleh Allah”.

Orang yang murah hati memiliki ciri-ciri yaitu suka memberi, senang membagi dan mudah berbelas kasihan. Seorang yang sudah dijamah hatinya oleh Roh Kudus akan menjadi pribadi yang murah hati. Mengapa demikian karena murah hati adalah sifatnya Bapa di Sorga. Oleh karena itu firman Tuhan mengatakan "hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati".

Murah hati merupakan sifat baik yang kita tunjukkan pada orang lain, sebagai bukti bahwa kita mengasihi mereka. Tanpa kita sengaja, entah mengapa tiba-tiba ada dorongan ingin memberi sesuatu pada orang lain. Kondisi itulah yang disebut dengan murah hati. Secara spontan, refleks dan tak terduga kita jadi punya keinginan untuk memberi, menolong dan mengasihi orang lain.

Orang yang murah hati akan mudah untuk membagikan sesuatu pada orang lain. Tanpa menunggu harus kaya lebih dulu bahkan seringkali tanpa perhitungan. Arti kata memberi ini tidak selalu berupa uang. Namun bisa jadi ada dorongan untuk membagikan apa yang dia miliki. Bisa jadi berupa makanan, pakaian, ilmu, mendoakan atau bahkan sekedar menyalurkan dan mengenalkan pada orang lain yang dianggap lebih mampu untuk memberikan dukungan.

Saya pernah melayani satu orang anak korban kerusuhan di Ambon pada tahun 2000. Saya menampung di rumah dan menyediakan kebutuhannya selama hampir setahun. Saya carikan bantuan keuangan untuk sekolah, memberikan makanan dan berbagai hal yang dibutuhkannya. Saya juga melatih dia untuk melayani Tuhan. Saya melakukan bukan karena saya mampu, saat itu saya belum berpenghasilan. Tapi saat itu ada kerinduan untuk menjadi berkat. Hari ini sudah berlalu lebih dari dua puluh tahun, mungkin saya tidak mendapatkan balasan dari anak itu tapi ada berbagai banyak kemurahan hati yang saya dapatkan dari Tuhan melalui orang lain.

Sahabat Kristus, orang yang murah hati tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik. Akan selalu ada saja ganjaran dan balasan yang kita dapatkan tanpa kita duga sebelumnya. Mari belajar untuk menjadi pribadi yang murah hati. Ketika kita sedang mengalami pergumulan, cari orang lain yang juga mengalami pergumulan yang sama lalu doakan mereka. Anda yang kesulitan ekonomi, cari orang lain yang mengalami kondisi yang sama lalu doakan mereka. Seorang pendoa adalah orang yang murah hati, karena dia mengabaikan pergumulannya sendiri untuk mendoakan orang lain.

Ketika seseorang menaruh belas kasihan pada orang lain, Tuhan juga akan mengasihani hidupnya. Ketika kita menjadi pribadi yang murah hati, maka Tuhan akan memberikan kemurahan hatinya pada kita tanpa batas dan tak terduga. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Rabu, 17 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 18 Mei 2023 "Memandang Ke Sorga"

 JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : Memandang Ke Sorga

Baca    : Kisah Para Rasul 1:10

Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,

 

Sahabat Kristus, sesudah Yesus terangkat ke awan, murid-murid Yesus dikatakan menatap ke langit. Lalu datanglah malaikat menegur mereka dan memberikan kata-kata pengharapan. Perhatikan, kata “menatap ke langit”. Dalam terjemahan bahasa Inggris dikatakan “and while they looked stedfastly toward heaven” yang artinya ketika mereka mengarahkan pandangan dengan teguh pada Sorga.

Yesus yang terangkat ke Sorga tidak bermaksud meninggalkan umatNya dengan tidak bertanggung jawab. Dia tidak seperti orang yang melarikan diri dan meninggalkan orang-orang yang mengikutiNya. Ketika Dia terangkat ke awan-awan, Dia sebenarnya sedang memberikan harapan bagi setiap orang yang percaya padaNya. Dia sedang memberikan harapan bahwa Kerajaan Sorga adalah tujuan yang kekal dan mulia dari perjalanan hidup kita di dunia ini.

Kalau hari-hari ini kehidupan kita rasanya susah, berat dan penuh dengan penderitaan. Ingat saja bahwa dunia ini bukan tempat kita tinggal selamanya. Dunia ini hanyalah tempat persinggahan kita. Dunia ini tempat kita untuik diproses dan dilatih untuk nantinya kita mengalami kehidupan kekal di Sorga. Dunia ini hanya tempat seleksi apakah anda dan saya kuat dan siap untuk masuk dalam kehidupan yang indah dan penuh dengan kemuliaan.

Kata memandang ke Sorga juga berarti bahwa kita harus memandang Tuhan Yesus. Motivasi kehidupan kita tidak lain sesungguhnya dan seharusnya hanya tertuju pada Yesus bukan pada yang lain. Motivasi dalam menjalani kehidupan bersama keluarga, motivasi bekerja, motivasi melayani dan dalam berbagai aspek kehidupan ini, sesungguhnya Yesus adalah pandangan kita yang utama. Dia adalah yang harus kita pandang dengan setia dan tak tergoyahkan.

Kalau motivasi hidup kita hanya materi, jabatan atau orang-orang tertentu, kita akan kecewa. Mari berlaku seperti murid-murid Yesus untuk memandang dengan teguh, tabah dan sabar bahwa Tuhan Yesus adalah tujuan motivasi kita yang utama. Kalau pekerjaanmu tidak diperhitungkan, keberadaanmu di tengah-tengah orang lain diabaikan dan bahkan pelayananmu disepelekan pandang saja pada Yesus. Dia akan memberikan kekuatan dan kemampuan bagi kita untuk menjalani kehidupan ini dengan sabar.

Sahabat Kristus, kehidupan ini tidak pernah dijanjikan oleh Tuhan untuk berjalan dengan mulus dan datar. Dia tidak pernah  menjanjikan langit cerah tanpa hujan. Tuhan pun tidak pernah berjanji kehidupan tanpa kesukaran. Namun Dia berjanji akan memberikan kekuatan dan penyertaan dalam sepanjang musim hidup kita.

Jangan takut untuk melangkah. Percaya saja Tuhan Yesus setia dan selalu menopang hidup kita. KasihNya yang ajaib akan selalu mengiringi perjalanan hidup kita, baik dalam suka maupun duka. Baik dalam keadaan senang atau susah. Betapa pun Dia adalah Tuhan yang baik, sangat baik dan teramat baik. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Rabu, 10 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 11 Mei 2023 "Meskipun Badannya Pendek"

 

JUMPA DENGAN TUHAN     

Judul    : Meskipun Badannya Pendek                       

Baca    : Lukas 19:1-3

Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.

Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.

Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.

 

Sahabat Kristus, mari kita perhatikan kondisi seorang dalam kisah ini. Cerita ini tentu sudah tidak asing bagi kita. Seorang kaya bernama Zakheus. Dia pemungut cukai atau penarik pajak. Suatu kali Yesus datang ke kotanya. Dia ingin melihat Yesus, namun Alkitab mencatat badannya pendek. Dia kalah perhatian dengan orang-orang lain. Tidak bisa melihat Yesus dengan jelas. Tidak bisa menjangkau Yesus dengan leluasa.

Namun dengan segala keterbatasan yang dia miliki, dia tidak mengundurkan diri. Dia tidak menyerah begitu saja lalu pulang. Dia tidak mengasihani diri sendiri. Dia juga tidak menyalahkan situasi atau menyalahkan orang lain. Firman Tuhan menuliskan “maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara”.

Zakheus tidak menjadi seorang yang hanya melihat keterbatasannya lalu menjadi terhambat untuk mengikut Tuhan. Dia terus berjuang dan melampaui segala kondisi ketidak berdayaannya. Dia berlari dan memanjat. Sesuatu yang di luar pemikiran orang banyak. Sesuatu yang di luar perkiraan orang lain. Sesuatu yang memang bisa dia lakukan, tapi tidak pernah diduga.

Betapa banyak anak-anak Tuhan yang menjadikan keterbatasannya sebagai penghalang untuk mengikut Tuhan dengan maksimal. Dia berusaha dipahami kehidupannya. Dia berusaha dimengerti kondisinya. Dia juga berusaha minta untuk ditolerir situasi yang dialami. Harapannya, kalau dia tidak bisa melakukan tindakan iman yang maksimal, orang akan berkata “tidak apa-apa”.

Betapa banyak anak-anak Tuhan, diminta baca Firman Tuhan merasa ga kuat, lalu minta dipahami. Diminta untuk berdoa, merasa cepat lelah dan ngantuk, lalu minta dimengerti kondisinya. Ada juga yang diajarkan untuk memberikan perpuluhan, lalu merasa keuangan sehari-hari saja sulit bagaimana mau memberikan perpuluhan. Diminta untuk melayani Tuhan, lalu berkata “aku ga’ bisa apa-apa”.

Lalu bagaimana mau berharap ada mujizat Tuhan dalam hidupnya. Lalu bagaimana mengharapkan terobosan iman terjadi dalam kondisinya. Saatnya kita bangun dari ketidak berdayaan kita. Bangkit dari keterpurukan kita. Lampaui batas kemanusiaan kita. Jangan berlindung di balik alasan “saya kan manusia biasa”. Kejar kekuranganmu, lampaui batas kemanusiaanmu dan raih hasil yang maksimal.

Sahabat Kristus, saatnya kita menjadi pengikut Kristus dengan memakai standar yang maksimal. Bukan lagi standar yang rendah atau minimal. Sebagaimana Zakheus yang berani untuk berlari dan memanjat di tengah keterbatasan yang dia miliki. Pada akhirnya dia pun berjumpa dengan Tuhan Yesus. Demikian juga mari lampaui standar kita. Jangan jadikan umur, ekonomi, kesehatan atau kesibukan bahkan masalah kita menjadi penghalang untuk mengikut Tuhan.

Demikian juga ketika standar kehidupan iman yang harus kita kerjakan, jangan pernah setengah-setengah. Lakukan dengan kesungguhan hati dan penuh dengan tanggung jawab. Firman Tuhan selalu mengajarkan kita untuk kuat, maju, naik dan terbang untuk mencapai kemaksimalan dalam pengenalan kita akan Kristus. Pada orang-orang yang berani melampaui keterbatasan manusiawinya, Tuhan akan menyediakan kebaikan dan keajaiban yang tak terbatas. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501).

 

Jumat, 05 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 06 Mei 2023 "Taat Tanpa Debat"

 

JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : Taat Tanpa Debat

Baca    : Lukas 5:5

Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

 

Sahabat Kristus, suatu kali Petrus dan teman-temannya berangkat menjala ikan. Ketika menjala ikan. Mereka tidak mendapatkan satu pun ikan, padahal sudah berusaha keras mulai semalaman hingga siang hari. Sampai suatu kali Tuhan Yesus datang dan duduk di salah satu perahu. Dia berkata supaya perahu dijalankan sedikit jauh dari pantai. Setelah itu keluarlah perkataan Yesus yang fenomenal yaitu bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu.

Simon Petrus berkata “tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”. Ketaatan Petrus yang tanpa banyak perdebatan ini menolong dirinya sendiri. Betapa dia tanpa banyak bicara mengerjakan apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Hasilnya, sejumlah besar ikan masuk ke dalam jala mereka sampai mulai koyak jalanya.

Mari perhatikan bagaimana kehidupan kekristenan kita saat ini. Adakah kita memiliki ketaatan yang maksimal seperti yang dilakukan oleh Petrus. Kita bersedia taat untuk mengikuti kehendak Tuhan dengan sepenuh hati, dengan maksimal dan tanpa banyak perdebatan. Orang yang taat dia hanya tahu apa yang harus dikerjakan tanpa banyak bantahan dan sanggahan.

Betapa banyak anak-anak Tuhan ketika dalam pergumulan besar yang dihadapi, inginnya segera ditolong oleh Tuhan. Maunya cepat mendapatkan mujizat. Harapannya doanya segera dikabulkan oleh Tuhan. Namun ketika diminta untuk taat dan setia melakukan kebenaran Firman Tuhan yang menjadi bagiannya, ada banyak alasan dan perdebatan. Ada banyak keluhan dan bantahan yang membuat tidak bisa menjalankan ketaatan tersebut.

Ketika diminta berdoa, rasanya malas dan ngantuk untuk bangun pagi. Ketika diminta untuk baca Firman Tuhan, merasa jenuh dan tidak kuat. Ketika diminta untuk mengembalikan perpuluhan, merasa bahwa untuk hidup sehari-hari saja tidak mampu. Kemudian sibuk mencari berbagai alasan untuk tidak memberikan perpuluhan. Demikian juga ketika diminta untuk melayani, ada banyak saja alasan untuk menunda bahkan menolak.

Sahabat Kristus, di tengah pergumulan hidup kita yang tidak mudah, saatnya kita melakukan ketaatan tanpa banyak perdebatan. Saatnya kita taat tanpa banyak berdebat. Waktunya kita setia melakukan bagian kita tanpa banyak penundaan. Seringkali kita memiliki iman bahwa Tuhan pasti menolong, namun ketika diminta untuk mengerjakan bagian kita, betapa kita lebih suka untuk menghindarinya.

Ketaatan kita membawa pemulihan dan pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita. Sekalipun sepertinya tidak mudah dan di luar logika. Lakukan saja ketaatan pada Tuhan dengan penuh kerelaan hati dan tanpa banyak bantahan. Suatu kali kita akan melihat keajaiban itu terjadi dalam kehidupan kita, tanpa pernah kita duga dan tanpa kita batasi cara Tuhan bekerja. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...