Jumat, 30 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 31 Desember 2022 "Matahari Terakhir"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Matahari Terakhir

Baca    : Wahyu 1:8

 

Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.

 

Sahabat Kristus, dalam hitungan jam saja, tahun ini sudah akan kita akhiri. Kita akan meninggalkan tahun ini dengan semua kenangannya. Baik itu kenangan yang manis atau pun yang buruk. Kenangan keberhasilan atau kegagalan. Kenangan kesukaan atau kedukaan. Semuanya akan kita lalui dan tinggalkan.

Firman Tuhan berkata bahwa Tuhan Yesus adalah Alfa dan Omega. Artinya, Dia adalah yang awal dan yang akhir. Dia adalah Tuhan yang ada dalam awal kehidupan kita, tapi Dia juga ada di akhir kehidupan kita. Dia adalah Tuhan yang menyertai kita memasuki tahun ini. Dia juga adalah Tuhan yang bersama kita ketika mengakhiri tahun ini.

Dialah Tuhan yang sudah ada yaitu Tuhan di masa lalu. Dia juga Tuhan yang ada, artinya Dia ada di masa kini. Dia juga Tuhan yang akan datang, Dialah Tuhan di masa depan hidup kita. Kita berjalan dari waktu ke waktu bersama dengan tuntunan Tuhan. Dia tidak akan meninggalkan kita, sedetik pun dan sesaat pun. Kekuatan kita untuk melangkah sepanjang tahun ini ditentukan dari perjalanan kita bersama dengan Tuhan hari demi hari.

Kalau dilihat ke belakang, betapa banyak penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Dia Tuhan yang sudah membelah laut bagi kita, untuk berjalan di tengah situasi yang sulit. Dia Tuhan yang menyediakan pemeliharaan secara ajaib. Dia Tuhan yang memberi kita perlindungan dengan tiang awan dan tiang api, sehingga melewati badai hidup apapun kita tidak ditinggalkan.

Namun demikian, kita pun menyadari betapa kita masih mudah jatuh bangun dalam dosa. Masih mudah untuk mengeluh dan masih mudah untuk kecewa, sakit hati bahkan menyalahkan Tuhan. Saatnya kita akhiri tahun ini dengan ucapan syukur. Kita bersyukur untuk penyertaan Tuhan sepanjang tahun ini. Meskipun masih ada pergumulan yang belum selesai. Meskipun masih ada permasalahan yang belum sempat kita bereskan. Meskipun masih ada pertandingan hidup yang belum sempat kita menangkan. Kita bersyukur sebab hari demi hari. Minggu demi minggu dan bulan demi bulan telah kita lalui.

Kita sadari kekuatan kita memang tidak seberapa. Namun tangan kasihNya yang ajaib akan selalu menopang kita. Pertolongan Tuhan akan selalu ada bagi kita di waktu berikutnya. Jangan lepaskan genggaman tanganNya. Dia adalah Tuhan yang tidak terbatas waktu. Kalau tahun ini, hari ini pergumulan kita belum selesai. Dia, Tuhan yang sanggup menyelesaikan bagi kita dalam caranya yang ajaib. Dalam waktunya yang tidak bisa kita perkirakan.

Sahabat Kristus, dalam suka dan duka kehidupan kita, percaya saja, Tuhan Yesus itu baik dan ajaib. Matahari tahun ini boleh berakhir. Namun kasih Tuhan tidak akan berakhir. Besok kita akan melihat matahari di tahun yang baru. Pertanda, kasih Tuhan  tidak berkesudahan. Selalu baru bagi kita dan selalu ajaib pertolonganNya untuk kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Rabu, 21 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 22 Desember 2022 "Tidak Mau Mencemarkan"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul    : Tidak Mau Mencemarkan

Baca    : Matius 1:18-19

 

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

 

Sahabat Kristus, kita perhatikan satu peristiwa seputar kelahiran Yesus berikut ini. Yusuf saat itu merupakan tunangan dari Maria. Dalam tradisi Yahudi, pertunangan tidak sama dengan tradisi di Indonesia. Pertunangan dalam tradisi Yahudi sudah mengarah pada sebutan sebagai suami istri. Sudah pasti bahwa laki-laki dan perempuan ini adalah suami istri, hanya saja belum boleh tinggal bersama. Ketika pertunangan mereka diumumkan, semua orang di sekitar tempat tinggal mereka sudah tahu bahwa kedua orang ini, Yusuf dan Maria memiliki hubungan serius. Oleh karena itu tidak boleh ada yang mengganggu.

Kalau di Indonesia kan, yang namanya pertunangan belum tentu menikah. Masih ada berbagai kemungkinan yang bisa membatalkan. Ketika mengetahui bahwa Maria sudah mengandung, Yusuf bermaksud menceraikan secara diam-diam. Mengapa demikian, hukum Musa atau tradisi Yahudi mengajarkan bahwa kalau seorang perempuan yang sudah bertunangan ini hamil dengan pria yang bukan suaminya, dia harus dihukum mati. Dia harus diseret ke pintu gerbang kota dan dilempari batu.

Yusuf tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum. Dia mau menceraikan Maria dengan diam-diam. Jangan bingung dengan istilah perceraian dalam pertunangan. Dalam tradisi mereka ada istilah gadis janda. Yaitu perempuan yang diceraikan semasa pertunangan. Namun Yusuf pada akhirnya taat pada Firman Tuhan yang disampaikan oleh malaikat Tuhan. Dia pun menikahi Maria sebagai istrinya. Bayi Yesus pun ketika lahir ada sosok “bapak” yang mendampingi.

Perhatikan tindakan Yusuf yang tidak mau mencemarkan istrinya di muka umum. Dia tidak mau mempermalukan Maria. Dia tidak mau Maria kehilangan nama baik. Bagaimana dengan situasi kehidupan kita. Ketika kita mengetahui rahasia seseorang, adakah kita tega mencemarkan dengan menceritakan pada banyak orang. Sebaliknya, apakah kita rela menutupi aib orang lain itu dengan menyimpan rapat-rapat rahasianya.

Ada betapa banyak anak-anak Tuhan yang lebih suka menceritakan aib saudaranya. Mengabarkan aib hamba Tuhan. Menyebarkan aib pimpinannya. Bukankah kita lebih suka mendengarkan di media sosial kalau seorang hamba Tuhan dikatakan sesat, penipu atau selingkuh. Kita lebih suka memasang telinga mendengarkan berita-berita tentang hamba-hamba Tuhan dengan kelakuan yang salah. Namun kalau diminta mendengarkan kotbah mereka, kita merasa enggan, tidak suka dan bahkan merasa bukan golongan kita.

Bagaimana kalau seorang teman kita ketahuan berbuat salah, apakah kita bersedia menutupi tindakannya dengan tidak menceritakan ke banyak orang. Apa yang terjadi kalau pemimpin kita keliru dalam bertindak, apakah kita lebih suka menyimpannya atau menyebarkan menjadi kabar gosip yang menarik di tempat kita kerja.

Sahabat Kristus, mari kita belajar untuk memiliki mental seperti Yusuf. Motivasinya menceraikan Maria yaitu tidak mau mencemarkan nama baik. Momen menjelang Natal ini mari kita belajar ilmu Yusuf ini. Ilmu yang tidak mudah. Ilmu kedewasaan iman. Ilmu yang mengajarkan tidak mau mencemarkan nama baik orang lain, sekalipun jelas di depan mata atau di telinga kita, seseorang itu berbuat salah. Kalau memang memungkinkan, kita bisa menegurnya. Kalau ternyata kita tidak berdaya, lebih baik diam saja. Jangan membuat mulut kita menjadi berdosa.

Saatnya belajar untuk menggunakan mulut ini dengan benar. Kapan harus berbicara, kapan harus berdiam. Kapan harus terbuka, kapan harus menyimpan rahasia. Percayalah, seorang yang tidak mau mencemarkan nama baik orang lain, hidupnya akan tenang dan kasih sayang Tuhan dilimpahkan lebih indah dalam kehidupannya. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Selasa, 20 Desember 2022

Kesaksian Panggilan Tuhan Bagi Hidup Saya

 

Kesaksian Panggilan Tuhan Bagi Hidup Saya

Dua puluh satu Desember salah satu hari bersejarah dalam hidup saya. Tepatnya pada tahun 2015. Saat itu di sebuah WiFi Corner Jl. Kapuas Surabaya. Saya datang untuk bermain internet. Sudah tidak ada yang saya lakukan. Saat itu kerja sudah libur, tapi saya masih kondisi tidak jelas. Hari itu Senin Pkl. 08.30 pagi. Empat hari menjelang Natal. Namun kondisi saya sedang tidak berdaya.

Keuangan sedang tidak menentu. Pekerjaan juga tidak menentu. Istri dan anak ada di luar kota. Mau kunjungi mereka untuk berlibur natalan, malu rasanya. Tidak ada uang sekedar untuk menikmati natalan bersama keluarga. Hari itu saya seperti orang yang putus asa. Di Wifi Corner itu saya sekedar menghibur diri. Menghabiskan waktu. Menguatkan diri.

Saya buka internet, menjelajah kesana kemari. Buka Facebook. Buka google dan sebagainya. Hati ini sedang sepi. Tidak jelas apa yang diinginkan. Saya sudah meninggalkan pelayanan selama Sembilan tahun. Saya sebelumnya fokus sebagai ketua komunitas penggemar grup musik. Segala sesuatunya saya pertaruhkan di komunitas ini. Uang, waktu dan tenaga saya curahkan habis-habisan. Saya pun juga tidak lagi ke gereja selama sekian waktu. Namun pada akhirnya semuanya berantakan. Komunitas grup musik itu banyak keributan secara internal. Saya pun sempat dilaporkan ke polisi untuk alasan yang tidak jelas.

Setiap sore sepulang mengajar yang saya lakukan hanya bermain internet. Cukup membayar lima ribu akan mendapatkan kode voucher untuk bermain selama 12 jam. Sampai pada akhirnya 21 Desember 2015 itu saya datang lagi ke Wifi Corner. Kali itu pagi hari karena sudah mulai libur sekolah. Di tengah saya browsing internet, saya mendengar ada suara bergema di hati. Suara itu berkata “layani Aku…”. Saya yakin itu suara Tuhan. Suara yang sudah lama tidak saya dengar. Suara yang selama ini saya abaikan.

Saya tidak segera setuju dengan yang Tuhan katakan. Saya pun menjawab dengan kata-kata, seperti seorang berbicara pada teman di depannya. “Saya tidak mau, Tuhan. Saya tidak mau melayani… Saya sudah lama tidak melayani”. Selanjutnya saya pun menambahkan “Saya ini tidak bisa main musik, tidak bisa menyanyi dan tidak bisa kotbah”. Namun Tuhan tidak menyerah dengan saya, Dia berkata “Layani aku dengan yang kamu bisa. Kamu bisa berdoa kan”. Tuhan melanjutkan “Doakan orang-orang yang ada di Facebook. Mereka butuh orang yang mau mendoakan pergumulan mereka. Aku memilih kamu”.

Tanpa banyak penolakan lagi, saya pun menerima panggilan Tuhan tersebut. Tanpa terasa air mata pun menetes. Saya merasakan seperti ada orang yang memeluk saya. Seperti pelukan seorang sahabat. Meskipun di meja yang saya tempati saya sedang sendirian. Namun terasa hangat sekali. Terasa nyata. Apalagi ada kalimat yang terdengar jelas “selamat melayani Aku lagi…”. Air mata saya pun tak terbendung. Meskipun tetap saya menahan diri karena saya berada di ruangan umum.

Sejak hari itu saya memutuskan untuk memulai pelayanan dengan cara baru. Saya menyediakan diri untuk mendoakan pergumulan orang-orang di Facebook. Setiap kali saya membaca postingan orang-orang dalam permasalahan yang dihadapi, saya lalu respon dengan mendoakan mereka. Hari demi hari. Waktu demi waktu. Saya kerjakan pelayanan tersebut dengan setia. Saya dukung doa orang-orang yang dalam pergumulan. Saya kunjungi yang sakit. Saya datangi yang dalam penjara. Seberapapun yang Tuhan percayakan, saya kerjakan sebatas yang saya mampu.

Hari ini, ketika menengok ke belakang. Tujuh tahun sudah Tuhan percayakan pelayanan ini. Pelayanan yang nampaknya kecil, biasa dan sederhana. Tapi Puji Tuhan, oleh kasih karunia Tuhan Yesus, pelayanan ini boleh menjadi berkat bagi banyak jiwa di mana pun Tuhan percayakan. Bahkan kalau pun Tuhan mengembangkan kepercayaan lebih pada saya, semua juga karena kebaikan Tuhan semata. Tuhan Yesus baik dan ajaib. Kebaikan dan keajaiban Tuhan Yesus tidak pernah ada batasnya. (Okky Rahardjo. 21122022)

Selasa, 13 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 14 Desember 2022 "Persembahan Emas"

 

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Persembahan Emas

Baca    : Matius 2:11

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

 

Sahabat Kristus, salah satu persembahan yang diberikan oleh orang Majus yaitu berupa emas. Emas ini melambangkan sesuatu yang murni, tulus, kualitas asli dan bernilai seratus persen. Kalau direleksikan dalam hidup kita, adakah kita memiliki kesungguhan hati dan berani memberikan pada Tuhan yang terbaik dari hidup kita. Adakah kita bersedia memberikan pada Tuhan sesuatu yang murni, tulus dan tanpa campuran apapun yang lain. Seringkali tanpa disadari kita mengikut Tuhan itu karena butuh. Kita mengikut Tuhan karena merasa perlu sesuatu. Kita beribadah karena berharap sesuatu dari Tuhan.

 

Mari kita belajar untuk mengikut Tuhan dengan motivasi tulus, mengikut Tuhan dengan kesungguhan hati. Kalau selama ini kita masih berjalan dalam kualitas iman yang biasa-biasa saja, mari kita perbaiki. Adakah jam doa yang harus diperbaiki, adakah pembacaan Firman Tuhan yang harus dibenahi atau adakah kita sering meninggalkan persekutuan dengan Tuhan. Mari kita mengikut Tuhan dengan kesungguhan hati dengan kualitas seratus persen.

 

Emas merupakan lambang pemberian terbaik yang bisa diberikan oleh seseorang. Ketika seseorang melangsungkan pernikahan, bukankah cincin yang diberikan pada pasangannya berupa cincin yang terbuat dari emas. Emas melambangkan sesuatu yang mahal dan bernilai tinggi. Adakah kita berani untuk memberikan yang terbaik pada Tuhan melalui hidup kita. Bukan lagi kita yang meminta pada Tuhan, tapi kita yang memberikan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Kita memberikan waktu, tenaga, pikiran dan apapun yang kita miliki untuk kita persembahkan pada Tuhan.

 

Seorang yang belum dewasa dalam iman, dia hanya akan menjadi seorang yang minta diberkati, minta ditolong, minta diberikan mujizat atau minta supaya karirnya naik dan materinya berlimpah. Namun seorang yang bertumbuh dalam iman, dia akan memberikan yang terbaik yang dia miliki. Sebab dia tahu pada siapa hidupnya tertuju. Dia hanya tahu bahwa Tuhan yang disembah layak untuk menerima hormat dan kemuliaan.

 

Emas merupakan logam yang tahan uji. Emas diproses melalui peleburan api yang begitu kuat. Emas yang asli tidak akan mudah meleleh, dia akan tetap kuat sekalipun di tengah panasnya api. Hal ini berbicara mengenai kualitas iman yang diuji melalui penderitaan. Adakah kita kuat dan tetap setia sekalipun melalui berbagai penderitaan. Adakah iman kita tidak luntur sekalipun kita menderita aniaya oleh karena nama Kristus.

 

Kehidupan kita tidak pernah mudah. Proses demi proses akan kita alami. Namun demikian orang yang memiliki kualitas iman yang kuat dan asli, dia tidak akan hancur lebur namun muncul menjadi pribadi yang kuat dan tetap tegar sekalipun kenyataan hidup tidak menyenangkan. Bisa jadi kita mengalami ditipu, difitnah dan dipermainkan oleh orang lain, namun ketika kita berakar kuat dalam Tuhan, kita akan seperti emas yang diuji melalui dapur api.

 

Sahabat Kristus, sabar saja ketika hidup anda mengalami penderitaan, kesulitan atau berbagai proses hidup lainnya yang tidak menyenangkan. Jangan pernah meninggalkan Tuhan dan jangan pernah menjadi kecewa. Tuhan Yesus pernah berjanji tidak akan sekali-kali meninggalkan atau membiarkan hidup kita sendirian. Dia adalah Imanuel, Tuhan yang selalu menyertai hidup kita hari demi hari. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa Ministry. 0895623356501)

Minggu, 11 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 12 Desember 2022 "Banyak Alasan"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Banyak Alasan

Baca    : Yohanes 5:6-7

 

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

 

Sahabat Kristus, seorang yang lumpuh ini sudah terbiasa dengan masalah yang dihadapi. Dia sudah akrab dengan pergumulan yang dialami. Dia sudah mendarah daging dengan kelemahan yang dimiliki. Oleh karena itu, ketika Tuhan Yesus menawarkan kesembuhan, dia tidak segera berkata “ya, saya mau”. Dia membantah dengan banyak alasan. Dia merasa tidak mungkin dia bisa sembuh dan tidak mungkin dia bisa mengalami mujizat.

Baginya yang namanya mujizat itu ada yang membantu menceburkan tubuhnya ke dalam kolam betesda. Kalau tidak ada yang menceburkan dirinya ke kolam betesda, dia tidak akan sembuh. Hal itu pun masih menunggu kalau airnya goncang. Airnya goncang itu pun karena ada malaikat Tuhan yang turun. Dia merasa tidak mungkin bisa masuk ke dalam kolam tersebut, dia lumpuh. Tidak berdaya dan tidak bisa bergerak.

Mari perhatikan dalam kehidupan kita. Betapa seringkali kita tidak jauh beda dengan orang yang lumpuh selama tiga puluh delapan tahun ini. Kita sudah begitu akrab dengan masalah kita. Oleh karena itu ketika diminta meninggalkan hal yang membuat kita terjebak dalam dosa atau pergumulan hidup yang menyesakkan, kita merasa tidak mungkin dan tidak akan bisa.

Saya banyak bertemu dengan orang-orang yang terlibat dalam masalah ekonomi. Banyak tanggungan kesana kemari. Ketika mereka minta untuk didoakan, saya berkata untuk berhenti dari kebiasaan memiliki pinjaman ke pihak lain. Begitu banyak protes yang saya terima. Mereka berkata kalau tidak pinjam uang, darimana memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan tidak lancar dan usaha yang ditekuni tidak berhasil.

Maunya mereka yaitu Tuhan menyediakan berkat yang ajaib sehingga bisa membayar tanggungan hidup mereka. Namun ada kalanya kita berhenti dulu dan membuat komitmen untuk tidak terlibat dalam tanggungan keuangan yang tidak jelas.

Ada juga orang-orang yang mengalami berkat Tuhan yang tertutup dalam hidup mereka. Ketika disarankan untuk berhenti dari dosa perzinahan yang ditekuni, begitu banyak alasan yang diajukan. Merasa bahwa dia sudah sekian waktu hidup bersama dengan pasangannya, tidak mungkin meninggalkan. Dia hanya mau bahwa Tuhan memberkati dan menolong hidupnya.

Sebenarnya, tidak sulit bagi Tuhan untuk menolong kita. Namun yang perlu disadari bahwa Tuhan mau kita mengikut Dia tanpa banyak alasan. kita berjalan dalam iman yang lurus tanpa banyak berdalih. Kita belajar untuk taat tanpa banyak penolakan. Ketika waktunya bangun untuk berdoa, jangan menunda. Ketika harus membangun iman dengan membaca Firman Tuhan, jangan dilewatkan. Kita punya banyak alasan untuk menunda melakukan hal yang baik, tapi saatnya kita belajar untuk berkata “saya mau ikuti perintah Tuhan, apapun resikonya”.

Sahabat Kristus, percayalah, ketika kita komitmen untuk hidup dalam ketaatan pada Tuhan, tanpa banyak alasan, maka berkat Tuhan yang tidak terduga akan kita alami. Pemeliharaan Tuhan tanpa batas akan kita nikmati hari demi hari. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Selasa, 06 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 07 Desember 2022 "Meskipun Tidak Ada Harapan"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul : Meskipun Tidak Ada Harapan

Baca : Roma 4:18

 

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

 

Abraham usianya sudah tua sekali. Saat dia menerima janji Tuhan bahwa ia akan mempunyai keturunan, umurnya saat itu 75 tahun. Sementara Sara terpaut 10 tahun di bawahnya. Kalau orang masih berusia 30 atau 40 tahunan belum punya anak, dia tentu masih punya harapan. Bagaimana pun tenaganya masih kuat dan usianya masih muda. Namun ketika usianya sudah terlalu tinggi, apakah masih ada harapan untuk mempunyai anak. Tentu kecil sekali kemungkinannya atau bahkan tidak mungkin.

Namun Abraham hanya percaya pada janji Tuhan bahwa Tuhan yang dia sembah sanggup berkuasa melakukan yang Dia janjikan dan sanggup membuat keajaiban di tengah berbagai kemustahilan. Kita tahu berikutnya bahwa pada akhirnya Abraham memiliki anak pada saat dia berusia 100 tahun atau 25 tahun setelah menerima janji Tuhan.

Hari ini mari kita periksa hidup kita. Adakah sesuatu yang tidak mungkin atau mustahil itu sedang kita hadapi. Sesuatu yang sepertinya tidak ada pertolongan dan tidak mungkin ada harapan. Kalau anda setiap bulan menerima gaji yang lebih dari cukup, lalu anda dihadapkan harus membayar tanggungan, anda mungkin masih bisa tersenyum lebar. Mengapa, karena ada harapan dari gaji yang rutin diterima. Namun bagaimana bila penghasilan pas-pasan, tapi harus menghadapi banyak tagihan dan tanggungan.

Jangankan untuk membayar kewajiban, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kesulitan. Lalu darimana ada harapan untuk menyelesaikan masalah ekonomi. Demikian juga untuk hal lain, anda sudah berobat sekian waktu tapi sakit itu tidak segera sembuh. Dokter yang terbaik sudah ditemui, obat yang mahal sudah diminum, rumah sakit sudah dikunjungi berkali-kali, tapi kesehatan tidak kunjung membaik. Apakah ada harapan untuk sembuh, tipis sekali.

Ada juga yang sudah menikah sekian tahun, tapi tidak segera mendapatkan keturunan. Berbagai tindakan medis maupun tradisional sudah diupayakan, tapi tidak berhasil. Sudah tidak ada harapan lagi, lalu mau apa. Ada banyak hal lagi yang menjadi pergumulan dan kesulitan hidup kita. seakan mustahil terjadi hal yang baik dalam hidup kita. Semua jalan sudah tertutup. Semua pintu sudah terhalang. Namun ada satu Pribadi yang sanggup melakukan keajaiban di tengah berbagai ketidak mungkinan. Pribadi itu bernama Yesus yang sanggup menolong kita saat situasi seakan tidak ada harapan lagi.

Dia adalah Tuhan yang sanggup mengubah musim kering dalam hidup kita menjadi musim yang penuh dengan buah-buahan yang menghasilkan. Dia yang sanggup mengadakan mujizat tanpa batas dan di luar perkiraan kita. Sesuai dengan bacaan Firman Tuhan kali ini, saya ajak anda untuk menghidupi bagian Firman Tuhan ini menjadi sesuai dengan situasi hidup kita. Nama Abraham silakan anda ganti dengan nama anda sendiri, lalu kalimat berikutnya kita ganti dengan situasi atas hidup kita yang lebih baik. Sebagai contoh saya akan mengganti nama Abraham dengan nama saya yaitu Okky Rahardjo lalu situasi yang tertulis di kalimat itu saya ganti dengan situasi ekonomi yang lebih baik terjadi atas hidup saya.

“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Okky Rahardjo berharap juga dan percaya, bahwa saya akan mengalami pertolongan secara ekonomi dan menjadi berkat bagi banyak orang”

“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Okky Rahardjo berharap juga dan percaya, bahwa saya akan mengalami pemulihan dalam kesehatan, tidak ada lagi sakit penyakit boleh tinggal dalam tubuh saya”

Selanjutnya silakan lakukan perkataan iman tersebut, dengan diucapkan bukan hanya dalam hati. Kalau perlu lakukan dengan tumpang tangan di dada supaya kuasa dari Kerajaan Sorga itu dinyatakan dan mengubah situasi kemustahilan yang saat ini kita alami. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Mizpa Ministry WA : 0895623356501)

Jumat, 02 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 03 Desember 2022 "Rendahkanlah Dirimu"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Rendahkanlah Dirimu

Baca    : Efesus 5:21

 

dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus

 

Sahabat Kristus, Firman Tuhan mengajarkan “rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain”. Beberapa penyebab orang menjadi sakit hati yaitu adanya harga diri yang terusik, kebenaran diri sendiri yang tidak cocok dengan orang lain atau adanya perasaan “saya benar dan dia yang salah”. Namun Firman Tuhan juga mengajarkan jurus “rendahkanlah dirimu untuk mengatasi sakit hati”. Rendahkanlah dirimu ini tidak sama dengan rendah diri. Kalau rendah diri artinya minder. Rendahkanlah dirimu mengandung makna bahwa orang lain lebih utama dari dirinya sendiri.

Ketika harga diri kita terusik, daripada kita mengambil keputusan yang salah dan menjadi tersinggung, bukankah lebih baik kita berkata “biarlah dia saja yang menang, saya yang kalah tidak apa-apa. Bagaimana pun juga dia saudara saya”. Betapa pun juga perseteruan atau perselisihan dengan saudara sendiri atau saudara seiman, tidak akan ada untungnya. Kalau kita yang menang, tetap akan ada luka yang tidak akan terselesaikan. Buat apa kita mempertahankan gengsi demi predikat “Saya yang menang, saya yang benar dan saya yang berhak atau saya yang lebih rohani dari dia”.

Kalau sesama hamba Tuhan bertengkar hingga saling menuntut di pengadilan, bukankah yang dicemarkan adalah nama Tuhan. Buat apa saling menuntut. Bagaimana pun gereja yang megah atau organisasi yang besar, tidak akan kita bawa ke Sorga. Bahkan gelar pendeta sekalipun tidak akan ada artinya di Kerajaan Sorga, lalu buat apa rebutan jabatan.

Beberapa waktu lalu dengan tidak bisa dihindarkan, saya terpaksa harus berselisih paham dengan seorang teman baik. Kami berbeda pendapat cukup tajam bahkan sampai saling sindir dan saling serang di sebuah grup WA. Saya merasa pendapat saya benar dan sudah banyak membantu keperluan organisasi pelayanan yang kami ikuti. Sementara dia merasa bahwa saya terlalu mengikuti perasaan yang sensitif. Kami pun berdebat dan saling menyalahkan satu sama lain. Sampai akhirnya di satu titik, saya merasa buat apa saya berdebat dengan dia. Bagaimana pun kami ini saudara seiman. Bagaimana pun tidak layak untuk saling menyalahkan.

Buat apa saya membuktikan diri tentang kebenaran saya. Buat apa saya meraih predikat yang paling baik, senior atau paling rohani tapi dengan cara menjatuhkan orang lain. Akhirnya saya pun memutuskan untuk meminta maaf dan mengundurkan diri dari grup WA tersebut. Saya pun merasa lebih tenang, lebih damai sejahtera dan lebih ringan tugas saya dalam melakukan tugas yang dipercayakan. Entah siapa yang benar dan yang salah, saya tidak peduli lagi.

Ketika saya memilih untuk belajar merendahkan diri, ada banyak pertolongan Tuhan yang saya terima tanpa saya duga. Berkat Tuhan satu per satu mulai terbuka untuk saya. Baik berkat rohani maupun jasmani dan materi. Mari kita belajar untuk merendahkan diri satu dengan lainnya. Orang yang merendahkan diri itu tidak punya hak yang berlebihan. Tidak perlu menulis status yang bersifat kejengkelan dan sakit hati di media sosial.

Orang yang merendahkan diri rela dianggap kalah demi saudaranya yang menang. Dia juga rela dianggap gagal demi keberhasilan orang lain. Dia pun rela dianggap sesat demi orang lain yang dianggap benar dan lebih rohani. Orang yang merendahkan diri rela berada di bawah, demi saudaranya yang berada di posisi puncak.

Sahabat Kristus, bukankah Tuhan Yesus sendiri yang mengajarkan kalau ditampar pipi kiri, berikan pipi kananmu. Kalau diundang ke satu pesta, duduklah di tempat yang kurang terhormat. Percaya saja, satu kali bila Tuhan berkenan maka orang yang merendahkan diri akan ditinggikan oleh Tuhan. Semua terjadi dalam waktunya Tuhan dan dengan caranya Tuhan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Mizpa Ministry WA : 0895623356501)

Kamis, 01 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 02 Desember 2022 "Begitu Besar Kasih Allah"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Begitu Besar Kasih Allah

Baca    : Yohanes 3:16

 

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Sahabat Kristus, Firman Tuhan mengatakan “begitu besar” kasih Allah akan dunia ini. Kata dunia ini menuju pada manusia. Artinya, kasih Tuhan pada manusia begitu besar. Kata begitu besar menunjukkan arti tak terbatas dan tak bisa diukur. Apa yang bisa mengungkapkan pada kita dengan kata “begitu besar”. Apakah gunung-gunung yang tinggi, lautan yang dalam, langit yang membentang atau gedung-gedung yang bangunannya menjulang.

Kasih Allah begitu besar. Tak terbatas dan tak mudah untuk diukur betapa panjang, lebar dan luasnya. Bahkan tidak mudah untuk dimengerti dan tidak bisa masuk dalam logika kita sebagai manusia. Mengapa Allah kok mau jadi manusia. Mengapa Allah kok rela menyelamatkan manusia yang berdosa. Mengapa Allah harus menjadikan diriNya sebagai manusia dalam bentuk bayi untuk menjalankan misi keselamatan. Banyak pertanyaan lain mengapa dan mengapa.

Orang-orang dari iman lain banyak yang berkata, Kristen itu agama yang tidak masuk dalam logika. Saya setuju dengan pendapat tersebut. Oleh karena kekristenan bukanlah agama. Namun sebuah relasi antara manusia dengan Tuhan. Relasi ini dibangun berdasarkan kasih. Yang namanya kasih tidak pernah ada ukurannya. Yang namanya kasih tidak pernah masuk dalam logika. Yang namanya kasih tidak mudah untuk dimengerti.

Anda yang pernah jatuh cinta pasti pernah merasakannya. Betapa uang anda saat itu pas-pasan. Hanya cukup untuk makan sehari-hari, itu pun masih irit. Masih harus bayar kos dan keperluan kuliah. Namun ketika orang yang anda sayangi ulang tahun, anda berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk dirinya. Anda membelikan kado atau mengajak makan di tempat yang sederhana tapi istimewa. Bisa jadi anda harus memakai jatah bulanan atau pinjam seorang teman. Kalau dipikir, bukankah ulang tahun kekasih anda bukanlah kebutuhan utama. Mengapa anda mau menghabiskan sekian banyak uang untuk dia. Jawabannya karena anda mengasihi dia. Kasih tidak pernah masuk dalam logika.

Demikian juga oleh karena kasihNya, Allah mau menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Tidak ada jalan lain, kecuali Dia sendiri turun menjadi manusia. Dia merasakan apa yang dialami oleh manusia. Hal itu yang disebut dengan kasih. Ketika kita mengenal bahwa Tuhan memiliki kasih yang begitu besar, percayalah Dia tentu akan mengasihi kita dengan luar biasa. KasihNya tidak sebatas pada saat peristiwa Natal saat itu, tapi hingga saat ini.

Ketika anda tidak diperhatikan oleh pasangan, ketika anda diabaikan oleh teman sekerja. Ketika anda tidak dipedulikan oleh boss atau pimpinan, ketika anda disalah mengerti dalam pelayanan, bahkan ketika orang tua tidak mau memahami anda kasih Bapa Sorgawi akan menguatkan dan melindungi kita. KasihNya begitu besar dan tak terbatas. Sekalipun hari ini kita masih memiliki pergumulan hidup yang belum selesai, percayalah kasih Kristus yang ajaib masih selalu bersama kita. Dia akan menjaga dan melindungi hidup kita. Dia mengerti kapan saatnya untuk menolong kehidupan anda dan saya.

Sahabat Kristus, percayalah kasih Allah masih tersedia bagi kita sampai hari ini. Apapun dan bagaimana pun kondisi hidup kita, kasihNya yang ajaib masih kita alami dan tak pernah ada habisnya. Jangan pernah meragukan kasih Allah. Dia sanggup untuk menyelamatkan dan memulihkan hidup kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...