Berikut ini kesaksian dari Pdt. Alex Iranata, Gembala Sidang GBI Api Kemuliaan Jakarta. Beliau meninggal dunia pada 13 Juli 2004, kesaksian ini beliau alami empat bulan sebelum beliau berpulang. Dalam kesaksiannya beliau melihat ada banyak hamba Tuhan yang dibuang ke neraka karena kesaksian hidup mereka yang tidak menjadi berkat.
Sekedar diketahui, Pdt. Alex Iranata ini yang biasanya mendatangkan Pdt.
Benny Hinn dari Amerika Serikat untuk pelayanan di Indonesia. Saat ini
pelayanan beliau sebagai gembala sidang dilanjutkan oleh istrinya yaitu ibu
Diana Iranata.
Ia melihat penglihatan tentang neraka yang mengerikan ketika sedang
berbaring di rumah sakit di Singapura. Di sana ia melihat banyak pendeta dan
tokoh-tokoh Full Gospel serta para penyumbang-penyumbang dana yang kuat untuk
pelayanan Injil, dibakar di api neraka!
Berikut Ini adalah kesaksian Pdt. Alex Iranata, diambil dari
buku perjalanan ke surge terbitan
Media Injil Kerajaan.
Penglihatan
waktu di rumah sakit
Saya diberi penglihatan
ketika saya dalam keadaan sadar dengan mata terbuka, waktu saya berada di ruang
ICU National Hospital Singapore (N.U.H).
Ketika itu jam delapan malam, saya melihat seperti film yang diputar di korden
jendela rumah sakit.
Dalam penglihatan itu
saya sangat terkejut karena melihat neraka. Banyak hamba Tuhan yang sudah
bertugas melayani sebelum saya, dibakar ditempat itu. Ini yang membuat saya
sangat terkejut. Dan saya tidak tahan melihat pemandangan itu. Saya melihat
aktivis-aktivis gereja dan para penyumbang dana untuk pekerjaan Tuhan yang
sudah meninggal dunia ada di neraka
sedang dibakar api. Padahal para hamba Tuhan yang saya lihat itu sudah
menyampaikan firman dan melakukan KKR dimana-mana.
Tidak terlintas dalam pikiran saya bahwa mereka
tidak masuk dalam kerajaan sorga. Ketika melihat itu saya memohon kepada Tuhan,
saya tidak mau masuk ke tempat itu. Tuhan berkata: “Untuk apa kamu memiliki
seisi dunia namun kamu binasa.”
Kemudian saya melihat
seratus orang sedang antri membeli minyak, namun hanya lima orang yang
mendapatkan minyak dan hanya merekalah yang bisa menerangi rumahnya. Dan di
dalam rumah kelima orang itu bisa diadakan puji-pijian dan menyembah kepada
Tuhan, tetapi yang sembilang puluh lima lainnya keadaannya gelap sekali, hanya
ada tangisan, ratapan dan rintihan.
Anehnya selama 15-20
menit masa penglihatan itu, tidak ada petugas rumah sakit yang masuk keruangan
saya sebgaimana biasanya. Saya juga merasa sepertinya Tuhan ada disamping saya.
Tuhan sedang berbicara dengan saya dan mengingatkan firman-firman-Nya.
Saya mengakui, saya
memang pemberontak. Sekali Tuhan memerintah saya tetapi saya tidak
melaksanakannya. Saya sering disuruh khotbah digereja A atau B, namun saya tidak
mau karena saya tidak suka dengan pendapatnya, atau doktrinnya. Tetapi Tuhan mengatakan: “Kamu bukan
melayani manusia, tetapi melayani Aku.”
Mulai saat itu jalan
pikiran saya berubah setelah keadaan itu, namun penglihatan tersebut membuat
saya timbul belas kasihan kepada pelayan-pelayan Tuhan, apabila kita bisa masuk
atau ditolak di Kerajaan Allah nantinya.
Akhirnya saya berkata
kepada Tuhan: “Beri saya kekuatan sampai garis akhir dan saya akan menceritakan
penglihatan ini kepada umat-MU dimanapun saya melayani.
Matius 7:21 “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Kisah Para Rasul 20:24 “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku
sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan
pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah.”
Demikian kesaksian bpk. Alex Iranata yang kami rangkum dari berbagai
sumber. Kiranya kesaksian beliau ini boleh menjadi perhatian bagi kita semua
untuk lebih maksimal mengikut Tuhan. Jangan jadikan kekristenan hanya sebagai
agama semata, tapi biarlah kita boleh makin mengenal Tuhan Yesus dengan lebih
intim lagi. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar