Minggu, 18 September 2022

Panduan Doa Syafaat Edisi 20 September 2022




 

Panduan Doa Syafaat Edisi 19 September 2022




 

Saat Teduh Pagi Hari : Dimakan Rayap

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Dimakan Rayap

Baca    : Matius 6:19-20

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

 

Sahabat Kristus, beberapa hari ini ada sebuah berita yang menarik perhatian masyarakat umum. Seorang penjaga sekolah dikabarkan mengumpulkan uang dalam dua celengan plastik. Uang itu dikumpulkan selama beberapa tahun. Setiap hari dia sisihkan 10-20 ribu dari pendapatannya. Celengan plastik ini disimpan di dekat tempat tidur.

Suatu hari ketika celengan plastik ini dibuka dan akan dihitung jumlah semua uang yang tersimpan, dia terkejut. Betapa tidak, uang yang tersimpan dalam salah satu celengan plastik itu rusak parah. Uang tersebut diperkirakan dimakan oleh rayap dan hancur berantakan. Dia menyesal dan kecewa karena uang sejumlah puluhan juta rusak dan hilang sia-sia begitu saja.

Firman Tuhan mengatakan jangan mengumpulkan harta di bumi. Ngengat/rayap dan karat bisa merusakkannya atau pencuri bisa membongkar dan mengambilnya. Seberapa banyak kita masih berusaha untuk mengumpulkan harta di bumi. Bukan berarti tidak boleh bekerja dan menabung, tapi ketika fokus kita hanya pada harta yang bersifat sementara, maka semua akan menjadi sia-sia dan berlalu sekejap mata.

Harta di bumi bisa juga berupa kedudukan, popularitas, kebanggaan akan jabatan, kekuatan diri sendiri atau pekerjaan dengan gaji besar. Kalau hal-hal itu yang kita kejar, semua akan berakhir dengan kekecewaan dan berlalu begitu saja.

Namun kebenaran Firman Tuhan mengajarkan kumpulkanlah harta di Sorga. Harta di Sorga ini merupakan sesuatu yang bernilai kekal dan tak tergoyahkan. Iman adalah harta di Sorga yang tidak akan rusak. Iman bisa membuat kita memandang jauh ke depan, sekalipun situasi di sekitarnya gelap. Iman mampu membuat seseorang melihat kebaikan Tuhan, sekalipun kenyataan hidup yang dialami pahit.

Iman mampu melihat pertolongan Tuhan, sekalipun kondisi saat ini tidak berdaya, sakit dan harus mengalami tindakan medis. Ada hamba Tuhan yang mengajarkan bahwa anak Tuhan tidak boleh sakit dan tidak perlu masuk ruang operasi. Tapi seorang yang beriman akan berkata “sekalipun aku masuk dan dirawat di ruang operasi, aku percaya kebaikan Tuhan Yesus akan selalu menopang hidupku. Dia adalah Imanuel yang tidak akan meninggalkan aku”.

Sahabat Kristus, seorang yang beriman tidak akan bertanya pada Tuhan, dimana pertolongan Tuhan saat saya mengalami situasi terdesak. Namun dia akan berkata saya akan tetap mengasihi Tuhan dan percaya Dia sanggup menolong saya, sekalipun saat ini pertolongan itu belum terlihat nyata. Mari kita miliki harta di sorga yaitu iman percaya pada Kristus yang tidak akan pernah rusak dan tidak akan tergoyahkan oleh apapun juga. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA : 0895623356501)

 

Pokok Doa Syafaat Edisi 19-24 September 2022


 

Selasa, 13 September 2022

Saat Teduh Pagi Hari : Rancangan Yang Baik

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Rancangan Yang Baik

Baca    : Amsal 19:21

Banyaklah rancangan di hati manusia,

tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.

 

Sahabat Kristus, ada betapa banyak kita ini memiliki rancangan, rencana, ide atau pemikiran. Semua yang kita pikirkan tampaknya baik, rapi dan aman-aman saja. Sebagai contoh rancangan untuk bekerja, ide untuk melakukan usaha, pemikiran untuk melakukan sesuatu. Namun adakah di balik rencana yang baik itu kita melibatkan Tuhan. Adakah kita membawa keputusan itu dalam doa atau meminta kehendak Tuhan terlebih dulu.

Jangan-jangan kita sudah merasa semua pasti berjalan dengan aman karena kita melakukan usaha atau suatu kegiatan dengan saudara dekat, teman baik atau bahkan dengan pendeta, pembina rohani sekalipun. Kita merasa biasanya aman, biasanya lancar dan biasanya tidak ada masalah.

Tapi perhatikan, ketika kita merancangkan segala sesuatu tanpa meminta pertimbangan Tuhan, tidak heran semua yang terjadi berantakan. Usaha yang dibangun gagal, rencana yang dipikirkan tidak berjalan, teman dekat mengkhianati dan uang pun terbuang sia-sia.

Hari ini mari Kembali ke titik awal. Minta ampun pada Tuhan kalau selama ini bergerak sendiri. Minta ampun pada Tuhan kalau selama ini berjalan tanpa minta hikmat dan tuntunan Tuhan. Minta pertolongan Tuhan untuk mengatur kembali kehidupan kita yang berantakan. Oleh kasih karunia Tuhan, semua akan dipulihkan dan diperbarui lagi.

Sahabat Kristus, bukankah lebih baik 10 menit masuk dalam ruang doa, daripada 1 jam kita memikirkan segala hal yang baik menurut pertimbangan dan pemikiran kita sendiri. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA : 0895623356501)

Panduan Doa Syafaat Edisi 13 September 2022




 

Senin, 12 September 2022

Saat Teduh Pagi Hari : Kita Adalah Penyembah

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Kita Adalah Penyembah

 Baca   : Wahyu 4:10-11

maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

 

Sahabat Kristus, suatu panggilan tertinggi bagi kita sebagai pengikut Kristus yaitu panggilan sebagai seorang penyembah. Seorang penyembah adalah seorang yang mau menempatkan Tuhan di atas segalanya melebihi segala sesuatu yang ada.

 

Panggilan menjadi seorang penyembah disebut sebagai panggilan yang tertinggi, karena kita sedang menghadapkan diri pada Tuhan yang maha kuasa. Penyembahan bukan masalah nyanyian atau tata ibadah aliran gereja tertentu, tetapi penyembahan artinya membuat sebuah komitmen bahwa Tuhan Yesus adalah Pribadi yang harus diutamakan lebih dari yang lainnya.

 

Kedua puluh empat tua-tua itu merupakan gambaran kita sebagai manusia. Para tua-tua itu menyembah Tuhan dengan melemparkan mahkotanya. Mahkota ini berbicara mengenai kemampuan, pengalaman, kedudukan, kedagingan dan keakuan diri kita. Diri kita yang selalu minta dihargai, dihormati dan diperhatikan oleh orang lain. Saat bertemu Tuhan semua seakan tidak ada artinya.

 

Mahkota bisa berbicara mengenai pergumulan kita yang sepertinya tidak ada ujungnya, perlu kita lemparkan. Seringkali kita tidak bisa menyembah Tuhan karena kita masih memakai mahkota yang memberatkan hidup kita. Pandangan kita akan Tuhan menjadi kabur ketika kita menempatkan masalah atau pergumulan berada di atas hidup kita.

 

Melalui sharing ini saya ajak setiap kita untuk menempatkan Tuhan sebagai posisi yang utama dalam kehidupan kita. Mari lemparkan mahkota kita. Buang jauh semua kebanggaan atau pergumulan kita supaya kita bisa menyembah Tuhan dengan leluasa. Penyembahan merupakan sebuah keputusan dan komitmen yang lahir dari hati kita.

 

Saat kita berani menanggalkan mahkota kita, di situ kita akan berani berkata "Tuhan Yesus itu dahsyat dan ajaib. Tuhan itu Penguasa hidupku dan berdaulat atas diriku sepenuhnya". Daud bisa menyembah Tuhan dengan leluasa saat dia menanggalkan pakaian kebesarannya sebagai raja. Dia menari-nari di hadapan rakyatnya tanpa malu-malu. Tapi saat dia mengenakan pakaian kebesaran sebagai raja, seringkali timbul pikiran jahat salah satunya saat dia merencanakan membunuh Uria, suami Batsyeba.

 

Saya dan anda adalah penyembah Tuhan ketika mau meninggalkan segala ambisi dan kepentingan pribadi. Saat kita menempatkan Tuhan sebagai yang utama, kita adalah penyembah. Tidak peduli dengan masalah yang belum selesai, Dia adalah Tuhan yang harus menjadi yang utama. Saya bersedia menjadi penyembah Tuhan. Bagaimana dengan anda. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA:0895623356501)

Panduan Doa Syafaat edisi 12 September 2022




 

Minggu, 11 September 2022

Saat Teduh Pagi Hari : Maka Berdirilah Lewi

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Maka Berdirilah Lewi

Baca    : Lukas 5:27-28

(27) Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama  Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"

(28) Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.

 

Sahabat Kristus, Lewi adalah seorang pemungut cukai atau penarik pajak. Sebuah profesi yang dibenci oleh banyak orang. Ketika satu kali Tuhan Yesus datang dan berkata kepadanya “ikutlah Aku”. Lewi tanpa berpikir panjang berdiri dan meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus.

Ada betapa banyak diantara kita pernah mengalami panggilan Tuhan. Melalui Firman Tuhan yang kita terima, Tuhan memanggil kita untuk melayani Dia. Namun kita seringkali menolak dengan berbagai alasan. Saya sibuk, tidak ada waktu, saya harus mencari uang, saya belum siap, saya banyak masalah atau hidup saya belum beres, dsb.

Tuhan Yesus tidak melihat kemampuan kita, membaiknya hidup kita atau selesainya masalah kita. Dia cari orang-orang yang mau berkata “Ya Tuhan, saya siap untuk melayaniMu”. Ketika Yesus berkata “ikutlah Aku” itu sama artinya dengan “layani Aku, sembah Aku dan utamakan Aku”.

Sahabat Kristus, jangan alergi kalau mendengar kata ‘melayani Tuhan’. Hal itu bukan berarti anda harus tampil di gereja atau di muka umum dengan berkotbah atau bernyanyi. Tidak demikian. Melayani artinya kita membuat orang lain hidupnya lebih baik, lebih nyaman dan tertolong oleh karena perbuatan kita. Tentu saja kita melakukannya atas dasar kasih Kristus. Di situlah pengertian sederhana dari melayani.

Bisa jadi kita mendoakan orang lain yang dalam kesusahan, sementara kita sendiri masih punya persoalan hidup. Bisa jadi kita menyediakan makanan untuk orang lain yang kekurangan, sebatas yang kita mampu. Bisa juga kita memberikan semangat pada teman-teman kita yang dalam kondisi lemah dan putus asa.

Setiap 2-3 hari sekali, saya memberi kue untuk orang-orang yang bekerja di sekolah tempat saya mengajar. Harganya murah, tidak sampai sepuluh ribu. Beberapa kue saja untuk satpam dan petugas kebersihan. Di situlah saya sedang belajar untuk melayani dengan kasih secara sederhana.

Sahabat Kristus, mari kita belajar seperti Lewi yang segera berdiri dan meninggalkan segala sesuatu. Meninggalkan segala sesuatu artinya meninggalkan pergumulan hidup, permasalahan di waktu lalu dan berbagai hal yang merintangi hidup lalu kita melayani Tuhan. Kalau kita masih berpikir-pikir untuk mengikut Tuhan, jangan sampai Tuhan juga berpikir berulang kali untuk memberkati kita. Mari kita mengikut Tuhan dengan segera tanpa banyak penundaan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA : 0895623356501)

Panduan Doa Syafaat Edisi 12-17 September 2022


 

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...