Pembicara kedua dalam seminar bertajuk “Kolekte Turun,
Potong Gaji Hamba Tuhan Atau Efisiensi ?” yaitu Pdt. Bambang Widjaja. Beliau adalah
seorang hamba Tuhan dari sinode GKPB yang juga salah satu pengurus dari
Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI). Dalam seminar secara online ini
beliau menyampaikan dari sudut pandang sebagai seorang hamba Tuhan yang
terlibat pelayanan secara langsung.
Dalam materi yang beliau sampaikan, beliau mencoba
membuat refleksi terhadap gereja-gereja Tuhan. Dari tiga kelompok gereja yang
digolongkan oleh Kresnayana Yahya, yaitu gereja beraliran Pantekosta dan
Kharismatik, gereja beraliran Mainstream atau gereja kelompok Evangelical. Dari
ketiga kelompok gereja tersebut manakah yang mengelola keuangan secara
transparan, mana yang mandiri secara keuangan, mana gereja yang menantang
jemaat secara emosional dan kelompok gereja mana yang kurang mengajarkan untuk
menabur.
Bambang Widjaja yang menjabat sebagai salah satu ketua
PGI periode 2019-2024 ini mengatakan bahwa 80 % anggota PGI berada di daerah
yang sukar, jadi belum terbiasa untuk memberi atau menabur bagi pekerjaan
Tuhan. Oleh karena untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari saja dirasa
kesulitan. Dalam pemaparannya, Pdt. Bambang Widjaja menyampaikan bahwa untuk ke
depannya gereja perlu mengajar jemaat untuk mengelola keuangan secara sehat,
bertanggung jawab dan bukan karena emosional belaka.
Gereja juga perlu sekali menyiapkan “emergency fund”,
sehingga ketika terjadi masa-masa sulit seperti ini bisa antisipasi segala
sesuatunya. Mengenai apakah perlu gaji seorang pendeta dipotong, beliau
berpendapat tidak mudah menentukan hal tersebut. Oleh karena tidak semua gereja
menggunakan sistem gaji, ada yang uangnya dikelola langsung oleh pendetanya. Kalau
pun misalnya ada bagian keuangan yang harus dikurangi karena tidak banyak
pemasukan bagi gereja, Pdt. Bambang Widjaja menyarankan supaya majelis gereja menurunkan
pengeluaran optional saja. Gaji pendeta sebaiknya jangan dipotong, oleh karena
pendeta sudah berusaha segenap hati dan tenaga untuk melayani Tuhan dalam
penyampaian kebenaran Firman Tuhan. Kalau pun memang mendesak dan tidak ada
pilihan lain harus mengurangi gaji pendeta, sebaiknya memotong gaji pendeta merupakan
pilihan terakhir.
Pdt. Bambang Widjaja menyampaikan bahwa dalam gaya hidup
seorang hamba Tuhan sebaiknya menganut dua prinsip. Prinsip tersebut yaitu
kesetaraan dan pengendalian diri. Prinsip kesetaraan artinya seorang hamba
Tuhan harus setara dengan jemaatnya. Beliau merujuk pada pernyataan Rasul
Paulus dalam 1 Korintus 9:20 yaitu “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi
seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi”. Hal ini
dimaksudkan apabila melayani di kalangan jemaat Tuhan yang hidup dalam garis kemiskinan,
tidak sepatutnya hamba Tuhan hadir dengan mobil mewah atau tampilan yang
berkelas tinggi. Kita harus menyesuaikan diri dengan kehidupan orang-orang yang
kita layani.
Sebaliknya, kalau melayani di kalangan konglomerat,
apakah seorang hamba Tuhan juga harus memiliki gaya hidup seperti konglomerat. Pdt.
Bambang Widjaja menyampaikan ada prinsip pengendalian diri. Sebagaimana Firman
Tuhan yang mengatakan “asal ada makanan dan pakaian cukuplah”, maka hamba Tuhan
pun sebaiknya mengendalikan diri untuk tidak bergaya hidup mewah.
Menutup penyampaian materi, Pdt. Bambang Widjaja
menyimpulkan bahwa ada tiga prioritas yang harus dilakukan hamba Tuhan ketika
gereja menghadapi problem keuangan.
1.
Codependent
artinya jangan bergantung pada pihak lain termasuk pemerintah dengan
mengharapkan bantuan, dsb. Tetaplah berharap pada Tuhan.
2.
Transparansi
keuangan, berapa pemasukan dan pengeluaran harus terbuka di hadapan jemaat.
3.
Jangan
membangun meja hanya berdasarkan 1, 2, atau 3 kaki. Lebih baik kaki 1000
daripada kaki 3. Oleh karena meja yang hanya ditopang 3 kaki akan mudah jatuh
dibandingkan kalau ada 1000 kaki yang menopang. Gereja jangan hanya
mengandalkan keuangan pada 2-3 orang kaya lalu mengabaikan orang-orang yang sederhana.
Namun bila ditopang oleh orang banyak, maka gereja akan aman secara keuangan.
Demikian ringkasan dari pemaparan yang disampaikan oleh
bpk. Pdt. Bambang Widjaja dalam seminar
yang dilaksanakan secara online. Kiranya apa yang boleh kami sampaikan sebagai
ringkasan boleh menjadi berkat bagi kita semua. Tetap setia sampai garis akhir.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin...
BalasHapusTUHAN YESUS LUAR BIASA....
Semoga Bp. Pdt. Bambang Widjaja dipakai Tuhan lebih Daassyaatttt
TUHAN YESUS MEMBERKATI kita semua..