Jumat, 10 Juli 2020

Pdt. Bambang Widjaja : Gereja Harus Ditopang Seribu Kaki



Pembicara kedua dalam seminar bertajuk “Kolekte Turun, Potong Gaji Hamba Tuhan Atau Efisiensi ?” yaitu Pdt. Bambang Widjaja. Beliau adalah seorang hamba Tuhan dari sinode GKPB yang juga salah satu pengurus dari Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI). Dalam seminar secara online ini beliau menyampaikan dari sudut pandang sebagai seorang hamba Tuhan yang terlibat pelayanan secara langsung.

Dalam materi yang beliau sampaikan, beliau mencoba membuat refleksi terhadap gereja-gereja Tuhan. Dari tiga kelompok gereja yang digolongkan oleh Kresnayana Yahya, yaitu gereja beraliran Pantekosta dan Kharismatik, gereja beraliran Mainstream atau gereja kelompok Evangelical. Dari ketiga kelompok gereja tersebut manakah yang mengelola keuangan secara transparan, mana yang mandiri secara keuangan, mana gereja yang menantang jemaat secara emosional dan kelompok gereja mana yang kurang mengajarkan untuk menabur.

Bambang Widjaja yang menjabat sebagai salah satu ketua PGI periode 2019-2024 ini mengatakan bahwa 80 % anggota PGI berada di daerah yang sukar, jadi belum terbiasa untuk memberi atau menabur bagi pekerjaan Tuhan. Oleh karena untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari saja dirasa kesulitan. Dalam pemaparannya, Pdt. Bambang Widjaja menyampaikan bahwa untuk ke depannya gereja perlu mengajar jemaat untuk mengelola keuangan secara sehat, bertanggung jawab dan bukan karena emosional belaka.

Gereja juga perlu sekali menyiapkan “emergency fund”, sehingga ketika terjadi masa-masa sulit seperti ini bisa antisipasi segala sesuatunya. Mengenai apakah perlu gaji seorang pendeta dipotong, beliau berpendapat tidak mudah menentukan hal tersebut. Oleh karena tidak semua gereja menggunakan sistem gaji, ada yang uangnya dikelola langsung oleh pendetanya. Kalau pun misalnya ada bagian keuangan yang harus dikurangi karena tidak banyak pemasukan bagi gereja, Pdt. Bambang Widjaja menyarankan supaya majelis gereja menurunkan pengeluaran optional saja. Gaji pendeta sebaiknya jangan dipotong, oleh karena pendeta sudah berusaha segenap hati dan tenaga untuk melayani Tuhan dalam penyampaian kebenaran Firman Tuhan. Kalau pun memang mendesak dan tidak ada pilihan lain harus mengurangi gaji pendeta, sebaiknya memotong gaji pendeta merupakan pilihan terakhir.

Pdt. Bambang Widjaja menyampaikan bahwa dalam gaya hidup seorang hamba Tuhan sebaiknya menganut dua prinsip. Prinsip tersebut yaitu kesetaraan dan pengendalian diri. Prinsip kesetaraan artinya seorang hamba Tuhan harus setara dengan jemaatnya. Beliau merujuk pada pernyataan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 9:20 yaitu “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi”. Hal ini dimaksudkan apabila melayani di kalangan jemaat Tuhan yang hidup dalam garis kemiskinan, tidak sepatutnya hamba Tuhan hadir dengan mobil mewah atau tampilan yang berkelas tinggi. Kita harus menyesuaikan diri dengan kehidupan orang-orang yang kita layani.

Sebaliknya, kalau melayani di kalangan konglomerat, apakah seorang hamba Tuhan juga harus memiliki gaya hidup seperti konglomerat. Pdt. Bambang Widjaja menyampaikan ada prinsip pengendalian diri. Sebagaimana Firman Tuhan yang mengatakan “asal ada makanan dan pakaian cukuplah”, maka hamba Tuhan pun sebaiknya mengendalikan diri untuk tidak bergaya hidup mewah.

Menutup penyampaian materi, Pdt. Bambang Widjaja menyimpulkan bahwa ada tiga prioritas yang harus dilakukan hamba Tuhan ketika gereja menghadapi problem keuangan.

1.      Codependent artinya jangan bergantung pada pihak lain termasuk pemerintah dengan mengharapkan bantuan, dsb. Tetaplah berharap pada Tuhan.
2.      Transparansi keuangan, berapa pemasukan dan pengeluaran harus terbuka di hadapan jemaat.
3.      Jangan membangun meja hanya berdasarkan 1, 2, atau 3 kaki. Lebih baik kaki 1000 daripada kaki 3. Oleh karena meja yang hanya ditopang 3 kaki akan mudah jatuh dibandingkan kalau ada 1000 kaki yang menopang. Gereja jangan hanya mengandalkan keuangan pada 2-3 orang kaya lalu mengabaikan orang-orang yang sederhana. Namun bila ditopang oleh orang banyak, maka gereja akan aman secara keuangan.

Demikian ringkasan dari pemaparan yang disampaikan oleh bpk. Pdt. Bambang Widjaja  dalam seminar yang dilaksanakan secara online. Kiranya apa yang boleh kami sampaikan sebagai ringkasan boleh menjadi berkat bagi kita semua. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.

1 komentar:

  1. Amin...
    TUHAN YESUS LUAR BIASA....
    Semoga Bp. Pdt. Bambang Widjaja dipakai Tuhan lebih Daassyaatttt
    TUHAN YESUS MEMBERKATI kita semua..

    BalasHapus

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...