Minggu, 30 Oktober 2022

Pokok Doa Syafaat Edisi 31 Okt-05 Nov. 2022


 

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 31 Oktober 2022 "Meruntuhkan Tembok"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul    : MERUNTUHKAN TEMBOK

Baca    : Yosua 6:20

 

Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. 

 

Sahabat Kristus, tembok Yerikho merupakan satu tembok yang besar dan tebal. Jangan bayangkan tembok Yerikho itu seperti dinding rumah kita. Anda tentu ingat bahwa ada seorang perempuan bernama Rahab yang tinggal di tembok Yerikho tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tembok itu tebal sekali.

Para peneliti Alkitab berpendapat bahwa tebal tembok Yerikho kurang lebih 4 meter. Bahkan diperkirakan ada dua bagian yaitu bagian luar dan dalam, kurang lebih seperti tembok Cina yang terkenal itu. Bayangkan tembok setebal empat meter bukan runtuh karena bulldozer atau alat-alat berat. Tembok itu runtuh oleh ketaatan bangsa Israel yang berputar sambil berdiam selama sekali dalam enam hari. Dalam hari ketujuh mereka berputar juga dan pada putaran ketujuh mereka berkeliling sambil bersorak-sorai. Hasilnya tembok itu runtuh tanpa halangan.

Mari kita periksa kehidupan kita saat ini. Apa tembok yang sampai saat ini masih menghalangi kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang mempunyai tembok masing-masing yang tentu kita rasakan berat secara pribadi. Namun pilihannya satu diantara dua, kita menyerah kalah atau kita mau maju dengan kekuatan yang dari Tuhan. Walaupun tentu saja seringkali penyertaan Tuhan sepertinya tidak pasti, tidak bisa terlihat langsung atau bahkan tidak jelas bagaimana caranya.

Kita tentu ingat kisah Daud melawan Goliat. Bagi sebagian besar orang Israel, Goliat itu tembok besar yang tidak mungkin bisa ditembus. Tapi seorang bernama Daud berani meruntuhkan tembok tersebut dengan maju atas nama Tuhan yang hidup. Dia membawa lima batu bukan sebagai cadangan kalau satu meleset, masih ada empat. Tapi sebagai jaga-jaga karena memang raksasanya ada lima. Jadi satu batu untuk satu raksasa.

Bagi seorang wanita yang sakit pendarahan selama dua belas tahun dia punya tembok yaitu penyakitnya tersebut. Tapi dia mau menerobos segala kemustahilan. Dia berjalan maju walaupun harus berdesakan. Pada akhirnya dia berhasil meruntuhkan tembok itu sehingga menjadi sembuh total tanpa bekas.

Pergumulan yang kita hadapi begitu berat seperti sebuah tembok yang tidak terbendung. Ada yang berupa masalah ekonomi, kesehatan atau kehidupan rumah tangga yang sepertinya tidak ada solusi. Mau berbuat apalagi sudah tidak tahu. Segala sesuatu cara sudah dilakukan. Segala hal terbaik sudah dikerjakan. Tapi bagaimana, sekian waktu pertolongan Tuhan tidak datang. Keajaiban Tuhan yang ditunggu tidak kunjung menghampiri kita.

Mari kita periksa, bagaimana kondisi iman kita hari ini. Adakah kita berani meruntuhkan tembok yang ada di depan kita. Saya tidak tahu apa tembok yang anda hadapi. Tapi ijinkan saya berkata mari kita putar iman kita sampai pada volume yang maksimal. Mari kita atur iman kita sampai pada suhu yang tertinggi. Mari kita tancapkan gas iman kita sampai pada kecepatan yang paling puncak.

Sahabat Kristus, silakan atur lagi jam doa anda, setting lagi waktu pertemuan anda dengan Tuhan. Jangan lagi yang biasa-biasa, tapi yang maksimal. Selanjutnya nikmati proses hidup yang Tuhan ijinkan, maka satu per satu tembok itu akan runtuh dengan sendirinya. Masih banyak tembok yang harus saya runtuhkan dalam kehidupan pribadi maupun pelayanan, mari bersama dengan saya kita putar volume iman sampai pada tingkat maksimal. Apakah anda siap. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501))

Jumat, 28 Oktober 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 29 Okt. 2022 "Melunakkan Hati Tuhan"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul : Melunakkan Hati Tuhan

Baca : 2 Tawarikh 33:12-13


Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya,

dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.

 

Sahabat Kristus, suatu kali Manasye, raja Israel menghasut rakyatnya untuk berubah setia dari Tuhan. Dia mencondongkan hati rakyat untuk berbuat jahat. Mereka menyembah berhala, membuat patung-patung yang sudah dirobohkan oleh raja sebelumnya dan percaya pada roh-roh peramal lebih daripada percaya pada Tuhan.

Oleh karena tidak mendengar setiap firman Tuhan yang disampaikan, Tuhan pun mendatangkan hukuman berupa serangan dari bangsa lain. Saat mereka sudah dikepung oleh bangsa Asyur, berserulah mereka pada Tuhan. Manasye bersama bangsa Israel merendahkan diri mencoba melunakkan hati Tuhan.

Adakah kita pernah meninggalkan Tuhan dengan tindakan yang menyakitkan hati Tuhan. Kita bertindak semaunya tanpa pernah mau memperhatikan apa yang menjadi kerinduan hati Tuhan atas kita. Ada orang-orang yang merasa bisa, merasa kuat dan merasa bisa dengan kemampuan sendiri tanpa pernah mau sedikit pun melibatkan Tuhan dalam aspek kehidupan yang dihadapi.

Bisa jadi kita tidak menyembah berhala atau memelihara patung-patung tertentu, tapi bisa jadi kita sedang mengandalkan kekuatan sendiri. Bisa jadi kita sedang mengandalkan kemampuan keuangan yang ada pada kita. Bisa jadi kita sedang mengandalkan koneksi yang kita miliki. Tanpa pernah kita sadari, kita seperti berkata "saya sedang tidak perlu Tuhan".

Maka jangan heran ketika satu kali segala sesuatu yang ada di hadapan kita dihancurkan oleh Tuhan tanpa bekas. Tiba-tiba saja keuangan menjadi terpuruk, kesehatan semakin menurun, posisi nyaman menjadi hilang dan koneksi pertemanan menjadi retak. Saat seperti itu kita akhirnya berseru pada Tuhan memohon pertolongan.

Saya ingat tahun 2015 itu kondisi saya sedang kacau. Saya penuh dengan tindakan dosa. Saya bertindak kacau karena saya saat itu merasa kesepian, keuangan juga tidak baik, ada banyak tanggungan di berbagai pihak. Kehidupan pelayanan juga hancur, sudah tujuh tahun tidak melayani Tuhan. Dalam kondisi seperti itu saya terdiam mencari kehendak Tuhan. Saya berseru pada Tuhan mohon pertolongan. Saya mencoba melunakkan hati Tuhan, sekiranya mungkin Dia berkenan menolong saya. Desember tahun itu saya mulai menemukan jawaban Tuhan atas hidup saya. Dia melayakkan saya untuk melayani Dia lagi hingga hari ini.

Sahabat Kristus, mari kita ambil waktu untuk melunakkan hati Tuhan. Mungkin sudah terlalu lama kita meninggalkan Tuhan. Bisa jadi setiap hari Minggu anda ada di gereja, tapi hati anda masih terasa jauh dari Tuhan. Sekarang saatnya kita kembali pada Tuhan. Kita menempatkan diri pada posisi rohani secara benar. Ketika posisi kita sudah mulai benar secara rohani, saya yakin akan ada pertolongan Tuhan disediakan bagi kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

 

 

Minggu, 23 Oktober 2022

Panduan Doa Syafaat Edisi 26 Oktober 2022




 

Panduan Doa Syafaat Edisi 25 Oktober 2022




 

Panduan Doa Syafaat Edisi 24 Oktober 2022






 

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 24 Oktober 2022 "Lidah Seorang Murid"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Lidah Seorang Murid

Baca    : Yesaya 50:4

 

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku

lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru

kepada orang yang letih lesu.

Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

 

Sahabat Kristus, kali ini kita belajar yaitu lidah seorang murid. Lidah seorang murid berfungsi untuk memberikan motivasi, menguatkan iman dan mengobarkan semangat. Pada siapa, pada jiwa-jiwa yang letih lesu, tak berdaya dan yang kehilangan harapan. Lidah seorang murid mampu memberikan kata-kata yang mengandung kekuatan dan memberikan inspirasi. Dari mana motivasi dan inspirasi itu didapatkan, tidak lain berasal dari Firman Tuhan.

Lidah seorang murid akan berhati-hati, teliti dan tidak sembarangan bila berkata-kata. Dia tahu apa yang harus diucapkan, kapan harus berkata sesuatu dan bagaimana cara menyampaikannya. Tidak sembarangan berbicara dan tidak sembarangan berucap. Banyak orang mempunyai sifat mudah bicara dan tidak terkontrol kalau berbicara. Orang menyebut dengan istilah ceplas ceplos. Yaitu sifat berbicara yang terkesan terbuka, apa adanya namun sebenarnya mengandung egois dan mementingkan diri sendiri. Tidak peduli bagaimana perasaan orang lain, pokoknya cara bicaraku ya seperti ini.

Bagaimana dengan gaya bicara anda saat ini. Bagaimana jenis perkataan yang anda keluarkan belakangan ini. Bagaimana anda mengeluarkan kata-kata pada orang lain saat ini. Apakah hanya semau anda sendiri atau sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Apakah kata-kata anda merupakan kata-kata motivasi dan mengandung inspirasi atau kata-kata anda merupakan kata-kata yang bermuatan fitnah, emosi, tipuan dan merusak hubungan dengan orang lain.

Sahabat Kristus, saatnya kita memeriksa perkataan kita selama ini. Apakah lidah kita merupakan lidah seorang murid atau lidah seorang pendusta. Belajarlah untuk berkata-kata yang menguatkan iman dan memberikan semangat bagi orang lain. Bagaimana caranya, dengan merenungkan kebenaran Firman Tuhan hari demi hari.

Firman Tuhan merupakan pedoman apa yang harus kita ucapkan dan perkatakan. Firman Tuhan mengendalikan hidup kita dengan benar. Mari kita belajar untuk menjadi murid Kristus setiap hari dan menjadi serupa dengan gambaranNya setiap saat. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Rabu, 19 Oktober 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 20 Oktober 2022 "Belajar Menjadi Murid Kristus Seri 2"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Belajar Menjadi Murid Kristus (Seri 2)

Baca    : Yesaya 50:4

 

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,

supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru

kepada orang yang letih lesu.

Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

 

Sahabat Kristus, kita belajar kembali dari bagian Firman Tuhan ini. Dikatakan bahwa “setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku”. Ada banyak orang Kristen yang beranggapan bahwa doa itu bisa kapan saja, jam berapa saja, tidak ada Batasan waktu. Kita tidak diatur oleh waktu seperti orang dari kepercayaan lain. Namun fakta Firman Tuhan banyak mengajarkan pada kita bahwa sesungguhnya kita diajar untuk datang pada Tuhan saat pagi hari.

Banyak orang yang meremehkan prinsip Firman Tuhan ini sehingga dia menjadi orang yang kalah dan tidak bisa menyelesaikan peperangan rohani. Jam doanya tidak teratur, kadang ada kadang tidak. Jam doanya berantakan, seingatnya, semampunya. Kalau diminta doa pagi-pagi, ada saja alasannya, masih ngantuk, tidak bisa fokus atau harus segera mempersiapkan diri di dapur.

Pagi hari merupakan waktu yang efektif untuk kita datang pada Tuhan. Saat itu kondisi fisik kita masih fresh atau segar dibandingkan ketika siang hari. Kita masih belum banyak terbebani oleh berbagai pikiran. Saat pagi hari itu pula Tuhan menjanjuikan telinga rohani kita dipertajam untuk bisa mendengar suara Tuhan lebih baik dan lebih maksimal.

Pagi hari yang dimaksud tentu pagi-pagi saat belum banyak orang beraktivitas. Kalau boleh diberikan perkiraan jam, antara jam 3-5 pagi. Saat itulah jam yang efektif untuk kita datang pada Tuhan dalam doa pribadi kita. Yosua memberikan contoh, pagi sekali dia datang pada Tuhan dan bertemu dengan Panglima bala tentara Tuhan. Perjumpaan itulah yang membuat dia dan bangsa Israel berhasil merobohkan tembok Yerikho.

Daud dalam salah satu mazmurnya berkata sepanjang malam terdengar tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai. Yesus sendiri memberikan teladan pada pagi-pagi benar Dia berdoa. Bangsa Israel pun memperoleh roti yang disebut manna ketika pagi hari sebelum matahari terbit. Mari kita biasakan untuk datang pada Tuhan pagi-pagi sebelum melakukan aktivitas yang lain. Bukan berarti tidak boleh berdoa saat jam-jam lain, ketika ada pergumulan silakan datang dalam doa jam berapa pun. Namun mulailah hari-hari anda dengan datang pada Tuhan setiap pagi.

Sahabat Kristus, telinga rohani kita perlu dipertajam. Saat itulah kita bisa mendengar instruksi dari Tuhan apa yang harus kita kerjakan dan lakukan sepanjang hari itu. Tidak perlu menunggu hamba Tuhan bernubuat atau menyampaikan sesuatu pada kita. Secara pribadi, kita bisa mendengar langsung dari Tuhan.

Mari kita mulai pagi kita dengan doa. Naikkan ucapan syukur, berikan pujian dan penyembahan untuk Tuhan dan baca Firman Tuhan. Lalu sediakan diri untuk mendengar Tuhan berbicara. Percayalah, pergumulan kita pun akan terselesaikan dengan caranya Tuhan. Oleh karena ketika pagi kita sudah dikuatkan iman kita dan roh kita diperbarui. Sama-sama kita belajar untuk mendengar suara Tuhan secara pribadi dan memenangkan peperangan rohani hari demi hari. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Panduan Doa Syafaat Edisi 19 Oktober 2022




 

Selasa, 18 Oktober 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 19 Oktober 2022 "Belajar Dari Tuhan"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Belajar Sesuatu Dari Tuhan

Baca    : Yesaya 50:4

 

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,

supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru

kepada orang yang letih lesu.

Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

 

Sahabat Kristus, Tuhan memanggil kita untuk menjadi seorang murid. Seorang murid adalah seorang yang mau belajar. Belajar banyak hal dari Tuhan dalam kehidupannya. Apa yang Tuhan ajarkan seringkali kita dapatkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Belajar dari kehidupan iman orang lain. Belajar dari kegagalan diri sendiri maupun orang lain. Belajar dari kesalahan. Belajar dari kehidupan tokoh-tokoh iman di Allkitab. Belajar dari segala sesuatu yang Tuhan percayakan pada kita.

Seseorang yang tidak pernah belajar akan terus jatuh dan jatuh lagi pada kesalahan yang sama. Tapi seseorang yang mau belajar akan memahami sampai di mana Tuhan menempatkan dia. Sampai di mana Tuhan menunjukkan sesuatu pada dirinya. Seorang murid memiliki kesediaan untuk mendengar perkataan gurunya. seorang murid Kristus, akan memiliki kerelaan hati untuk belajar pada Tuhan. Terlebih lagi dia akan memiliki kesediaan hati untuk belajar mendengarkan Firman Tuhan.

Betapa banyak hari-hari ini anak-anak Tuhan tidak mau belajar Firman Tuhan. Membaca Firman Tuhan, rasanya malas. Mendengarkan penyampaian Firman Tuhan pun dipilih yang mana yang cocok dan menyenangkan telinga. Hatinya sudah bebal, imannya sudah runtuh dan kekuatan batinnya mulai memudar. Mari kita belajar menjadi seorang murid dengan setiap pagi menyediakan waktu mendengarkan apa yang Tuhan sampaikan.

Banyak orang yang berkata “bagaimana saya mendengar suara Tuhan, rasanya tidak ada yang bersuara ketika saya berdoa”. Bagaimana mungkin kita bisa mendengar suara Tuhan kalau tidak pernah menyediakan waktu setiap pagi menyendiri dengan Tuhan lalu membaca dan merenungkan kebenaran Firman Tuhan. Ketertiban kita membaca Firman Tuhan inilah yang membuat iman kita kuat dan roh kita menangkap kebenaran yang supranatural.

Seringkali kita lebih suka mendengarkan kotbah orang lain yang menyampaikan nubuatan dan petunjuk profetik harus berbuat A, harus bertindak B atau harus melakukan C. Kita pun dengan mudah percaya dan mengikuti yang hamba Tuhan itu sampaikan. Tapi kalau diminta membaca Firman Tuhan sepertinya susah.

Sahabat Kristus, mari kita belajar menjadi seorang murid. Seorang murid akan belajar dari pengalaman. Belajar dari kehidupan yang dia alami. Mengapa dia sampai gagal dan jatuh. Seorang murid akan menyediakan diri untuk belajar mendengar suara Tuhan setiap pagi melalui pembacaan Firman Tuhan. Apakah Firman Tuhan itu cocok atau tidak, menyenangkan atau tidak tapi dia akan membuka telinga rohaninya terhadap kebenaran Firman Tuhan. Mari kita belajar menjadi seorang murid Kristus yang benar supaya tidak lagi jatuh pada kesalahan yang sama. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Minggu, 16 Oktober 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 17 Oktober 2022 "Empat Puluh Tahun Berjalan Bersama Tuhan"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Empat Puluh Tahun Berjalan Bersama Tuhan

Baca    : Ulangan 8:2

 

Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

 

Sahabat Kristus, bangsa Israel setelah bebas dari cengkeraman bangsa Mesir mereka harus berjalan melintasi padang gurun. Perjalanan melintasi padang gurun dilakukan menuju tanah perjanjian. Suatu tanah yang penuh dengan pengharapan dan impian yang indah. Namun perjalanan melintasi padang gurun ini bukan sekedar perjalanan seperti orang yang sedang melakukan tour atau wisata.

Perjalanan di padang gurun selama empat puluh tahun merupakan kesempatan Tuhan untuk memproses bangsa ini. Tujuan utama Tuhan membuat mereka berjalan di padang gurun yaitu untuk pembentukan karakter. Firman Tuhan mengatakan tujuan perjalanan tersebut yaitu untuk merendahkan hati dan untuk menguji hati. Hati mereka perlu diuji apakah berpegang pada perintah Tuhan atau tidak.

Kalau mendengar kata padang gurun, kita akan selalu ingat sebuah masa Tuhan menguji kehidupan iman seseorang. Yusuf ketika muda diuji oleh Tuhan di padang gurun. Daud pun mengalami proses bertahun-tahun di padang gurun. Yesus pun ketika usai dibaptis mengalami pembentukan karakter di padang gurun. Padang gurun selalu berbicara mengenai ujian hati, pembentukan karakter dan tes terhadap iman kita. Padang gurun biasanya berupa masa-masa sulit dan tidak menyenangkan. Di situlah ujian itu dilaksanakan, apakah seseorang lolos dalam karakter yang indah di hadapan Tuhan atau ternyata selama ini mengejar berkat dan mujizat semata.

Bangsa Israel dalam perjalanan bersama dengan Tuhan di padang gurun, tidak semua lolos. Sebagian besar dari mereka harus gagal dan mati di padang gurun. Hal ini disebabkan mereka mudah untuk bersungut-sungut, mudah tersinggung dan bahkan ternyata diketahui mereka hanya mencari berkat dan mujizat semata. Ketika berkat dan mujizat yang diharapkan tidak segera datang, mereka pun marah pada Tuhan.

Saatnya kita koreksi hati dan hidup kita. Bagaimana selama ini perjalanan kita bersama dengan Tuhan. Seringkali tanpa disadari, kita mengalami situasi yang tidak menyenangkan dan menyakitkan ternyata Tuhan maksudkan untuk memproses hati kita. Dia maksudkan untuk menguji motivasi iman kita. Dia mau melihat seberapa kekuatan batin kita saat diuji dalam masa-masa sulit. Apakah kita kuat dan teguh berdiri atau iman kita jatuh berantakan tak berdaya.

Sahabat Kristus, seringkali berkat dan mujizat tidak segera Tuhan tunjukkan saat kita mengalami masa-masa di padang gurun. Namun ketika kita tetap memiliki penyerahan yang penuh pada Tuhan, tetap berharap pada Tuhan dan percaya akan janji Tuhan, maka pemeliharaan Tuhan yang ajaib dan tak terduga akan kita alami. Kita pun akan bersukacita dan bersorak sorai dan pada akhirnya berkata “Sungguh perjalanan bersama dengan Tuhan itu indah dan menyenangkan”. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

 

 

Pokok Doa Syafaat Edisi 17-22 Oktober 2022


 

Berbagi Cerita, Saya Kena Covid 19 Kedua Kalinya (Seri 05) : Jumat Yang Tak Menentu

 Berbagi Cerita, Saya Kena Covid 19 Kedua Kalinya (Seri 05) :

 

Jumat Yang Tak Menentu …

 

Kisah ini diawali hari Jumat. Hari sesudah kami melakukan tes swab di hari Kamis. Jumat berkah atau Jumat musibah. Jumat celaka atau Jumat sukacita. Apapun namanya, semua berawal di hari ini. Kami tidak berani menamai dengan yang buruk, karena bagaimana pun juga semua hal harus selalu disyukuri. Namun dalam liku-liku kehidupan, toh kita tidak hanya mengalami situasi yang menyenangkan. Ada kalanya situasi penuh kedukaan pun harus kita lewati. Semua bertujuan untuk menguatkan manusia batin kita. Perjalanan bersama dengan Tuhan itu pasti baik, meskipun tidak selalu manis dirasakan.

Jumat pagi, 30 September 2022. Saya merasa bahwa fisik saya sudah aman. Sudah baik dan sudah terkendali. Memang sih masih ada batuk sedikit. Tenggorokan juga masih terasa sakit buat menelan. Tapi tidak terlalu mengganggu. Secara aktivitas, saya juga masih kuat untuk berjalan kesana kemari. Oleh karena itu saya memutuskan untuk tetap berangkat mengajar pagi itu. Bukankah Kepala Sekolah hanya mengijinkan saya tidak masuk hari Kamis kemarin. Hari Jumat belum ada perpanjangan ijin. Saya juga merasa fit. Tidak perlu ijin lagi.

Namun di lain pihak, Nara kondisinya masih belum sehat. Panas badannya masih belum terkendali. Kadang aman, kadang masih menggigil. Pagi hari Jumat itu dia pun masih merasa kesakitan. Batuk-batuknya pun masih sering. Dia masih belum siap untuk aktivitas belajar di sekolah hari itu. Istri juga masih belum diijinkan masuk oleh Kepala Sekolahnya. Apalagi hasil tes swab belum keluar. Kalau saya merasa tidak ada masalah dengan kondisi tubuh. Sekali lagi, ini penyebabnya pasti karena perubahan cuaca. Ga’ kepikiran dengan Covid. Ga’ ada urusan.

Sekitar Pkl. 06.50 saya sudah tiba di sekolah. Saya menyapa murid-murid yang sudah berdiri berjajar di selasar ruang SMP seperti biasanya. Ada Kevin, Ben, Reza dan Samuel. Ada juga Holy, Aurel dan Kezia serta Ailicia. Mungkin ada yang terlewatkan, tapi pagi itu saya sudah semangat untuk menunaikan tugas lagi. Saya segera bergegas menuju ruang guru. Saya melihat beberapa guru sudah hadir. Terlihatlah Ms. Niar, Ms. Janti yang duduk berderet di sisi kiri pintu. Tampak pula Mr. Rannu, Kepala Sekolah SMP yang duduk di sisi tengah sebagaimana umumnya. Mr. Agung yang biasanya datang lebih pagi, kali itu belum menampakkan diri.

Menjelang Pkl. 07.00, Mr. Rannu mengajak kami semua untuk turun ke ruang guru SD. Sebagaimana hari-hari umumnya, Pkl. 07.00 semua guru dari PG, TK, SD dan SMP berkumpul untuk berdoa bersama memulai aktivitas harian. Mr. Agung yang datang belakangan pun segera bergabung. Saya menyampaikan ijin pada Mr. Rannu untuk tidak ikut doa pagi dulu. Saya tidak mau jadi sasaran pertanyaan. Oleh karena hasil tes swab belum keluar kok saya sudah masuk. Saya menjelaskan sekali lagi pada Mr. Rannu, saya sakit ini karena perubahan cuaca. Bukan karena Covid, sekalipun ada siswa kelas 6 yang terpapar Covid. Mr. Rannu pun memahami dan mengijinkan saya untuk tidak mengikuti doa pagi.

Saya berada di ruang guru sendirian. Menunggu teman-teman guru yang doa pagi kembali naik ke ruangan SMP. Sekitar sepuluh menit kemudian, guru-guru mulai masuk ke ruang guru satu per satu. Mr. Rannu menyampaikan bahwa ada beberapa guru SD yang tidak masuk hari itu. Sebagian karena sakit. Salah satu diantaranya Ms. Vivi, yang saya tau sejak Rabu malam sudah batuk-batuk dan merasa kurang sehat. Padahal Ms. Vivi ini koordinator kerohanian. Hari jumat banyak sekali tugas kerohanian yang harus dia tangani.

 Tidak lama setelah guru-guru kembali ke ruangan, Mr. Rannu menerima pesan WhatsApp (WA). Rupanya pesan itu berasal dari Mam Venny. Sekedar diketahui, Mam Venny ini Kepala Sekolah SD sekaligus koordinator leader di sekolah tersebut. Beliau mengkoordinasi seluruh kepala sekolah berbagai tingkatan di lingkungan sekolah ini. Mam Venny menyampaikan pada Mr. Rannu kalau dia mengistirahatkan guru-guru yang satu keluarga ini. Tentu saja yang dimaksud adalah saya, istri dan putri kami. Alasannya kemarin kami baru mengikuti tes swab dan belum diketahui hasilnya.

Mr. Rannu sebagai atasan saya langsung sempat berujar “Waduh mister. Berarti anda ini tidak diharapkan untuk terlihat. Bagaimana kalau di ruang guru saja, jangan menampakkan diri. Kalau mau pulang pun, saya ijinkan sudah…”. Dengan perasaan gamang, tidak menentu harus bagaimana, saya pun menyetujui saran Mr. Rannu. “Baik pak, saya pulang saja. Tapi saya tunggu tepat jam 07.30 saja. Saat siswa SD sudah mulai masuk. Jadi ketika saya turun, tidak banyak yang tahu…”. Kepala Sekolah pun menyetujui ide saya.

Pkl. 07.30 tepat, saya mulai turun dengan mengendap-endap supaya tidak ketahuan banyak orang. Melewati lantai 3 aman. Lantai 2 pun lolos. Begitu menjejakkan kaki di lantai 1, dua guru TK yaitu Ms. Eva dan Ms. Fita menyapa saya dan bertanya “Loh kemana pak…”. Saya pun terkejut dan berusaha tenang, saya menjawab “cari konsumsi untuk SMP…”. Berbohong tipis-tipis jadinya. Tidak mungkinlah saya kabari kalau saya dipulangkan karena hasil tes swab belum jelas. Biar saja mereka nanti tahu dengan sendirinya tentang kondisi saya.

Saya pun segera kabari istri kalau saya dipulangkan. Istri sempat kaget tapi ya menyadari situasi yang ada. Saya memacu motor Revo 2012 dengan segera. Ingin sampai rumah menumpahkan segala perasaan yang carut marut tak menentu. Sampai di rumah, saya ceritakan kronologi situasi di sekolah. Ada perasaan jengkel, kecewa dan menyesal tumpah ruah jadi satu. Sedih dan tidak terima. Tapi siapa harus disalahkan, tidak jelas juga. Bagaimana pun episode kehidupan harus dijalani. Entah bagaimana jalan ceritanya ke depan.

Berbagi Cerita, Saya Kena Covid 19 Kedua Kalinya (Seri 06) : Yang Tak Ditunggu Pun Datang Juga

 Berbagi Cerita, Saya Kena Covid 19 Kedua Kalinya (Seri 06) :

 

Yang Tak Ditunggu Pun Datang Juga

 

Sepanjang Jumat siang, kami cuma tidur. Saya di kamar depan. Istri dan Nara di kamar tengah. Saya terbangun oleh istri yang menggugah saya dengan panik. Dia menerima WA yang berisikan keterangan bahwa dia dinyatakan positif Covid. Dia pun meminta saya untuk mengecek WA yang masuk. Saya merasa tidak ada WA seperti itu, lima menit lalu saya cek pesan isinya ya biasa saja. Hanya berisi pesan teman-teman yang mengisi berbagai grup WA. Namun istri saya berkeras meminta saya cek ulang HP.

Tidak ada hujan, tapi seperti ada petir menyambar di relung hati ini. Hampir tak percaya, saya menerima sebuah pesan yang saya yakin tidak main-main. Pesan yang dikirim dari KEMENKES RI itu cukup membuat saya terhenyak dan tertegun seakan tak percaya. Demikian isinya :

 

Halo OKKY TRI RAHARDJO, S.PD

NIK anda 352513171082xxxx terdata dalam sistem Kemenkes RI sebagai pasien Positif COVID-19 dan bisa mendapatkan konsultasi telemedisin dan paket obat GRATIS.

Siilahkan menghubungi layanan telemedisin berikut dan masukan kode voucher ISOMAN untuk konsultasi keadaan kesehatan kamu saat ini:

Alodokter https://bit.ly/to-alodokter, Klikdokter https://bit.ly/to-klikdokter, Getwell https://bit.ly/to-getwell, Halodoc https://bit.ly/to-halodoc, KlinikGo https://bit.ly/to-klinikgo, TrustMedis https://bit.ly/to-trusmedis

Kami ingin menginformasikan bahwa COVID-19 dapat disembuhkan. Pastikan memberikan informasi kesehatan anda pada dokter telemedisin, mendapatkan resep digital dan melakukan penebusan paket obat di https://isoman.kemkes.go.id/tebusresep. Paket Obat akan disiapkan Apotek Kimia Farma dan diantarkan langsung ke rumah anda oleh kurir SiCepat GRATIS.

Syarat dan ketentuan :

1. Program ini hanya berlaku untuk NIK yang terdaftar di https://isoman.kemkes.go.id

2. Konsultasi dokter melalui layanan telemedisin GRATIS

3. Paket Obat yang diberikan berupa Paket A untuk OTG (1 jenis) atau Paket B (3 jenis) untuk gejala Ringan

4. Obat tambahan yang diresepkan layanan telemedisin tidak diberikan dan dapat ditebus secara mandiri

5. Penebusan Paket Obat di Apotek Kimia Farma dan pengiriman oleh SiCepat langsung ke rumah GRATIS

Salam Sehat

Kementerian Kesehatan RI

 

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Mau bagaimana lagi. Akhirnya kami berdua dinyatakan sebagai terdampak positif Covid 19. Kami harus menjalani isolasi mandiri. Kami sempat berpikir, kok Nara bisa tidak menerima keterangan positif Covid ya. Apakah itu berarti dia lolos. Mudah-mudahan saja demikian. Kami berdua berusaha menyampaikan pada Nara, kalau ayah dan ibu kena Covid. Dia sempat menitikkan air mata. Menangis, meskipun dia sendiri belum sepenuhnya memahami apa dampak dari sakit yang kami alami ini.

Pesan dari KEMENKES RI itu saya terima Pkl. 17.54 WIB. Sekitar tiga jam kemudian, saya menerima pesan dari bidan dari Puskesmas Kepatihan. Puskesmas ini berada di wilayah tinggal kami. Bidan itu bernama bu Heny. Berikut ini isinya :

[21.06, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Assalamualaikum

Selamat malam mohon maaf bapak saya perawat desa Pelem watu Bu Henny

[21.06, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Saya mau tanya dan konfirmasi apakah keluarga anda ada yang bernama Christina Elvira

[21.06, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Umur 10 thn

[21.07, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Infonya palem Pertiwi blok H 6

[21.07, 30/9/2022] Okky Rahardjo: Iya Bu benar

[21.07, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Mohon maaf sblmnya apakah anak jenengan saya d infokan hasil positif dari dinas.   .apakah benar

[21.08, 30/9/2022] Okky Rahardjo: Iya benar anak kami,

[21.08, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Ow ngge bagaimana kondisinya skrg ngge pak apakah ada keluhan

[21.08, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Sekolah dmn ngge

[21.09, 30/9/2022] Okky Rahardjo: Keluhan batuk dan demam

[21.09, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Ow ngge apakah sudah ada obat pak......

[21.09, 30/9/2022] Okky Rahardjo: Sekolah di SD Alfa Omega Darmo Permai Utara

[21.09, 30/9/2022] Okky Rahardjo: Ya obat seadanya antibiotik, obat batuk pilek

[21.10, 30/9/2022] Okky Rahardjo: Ini kami orang tuanya malah sudah dapat info kalau kami berdua positif Covid dari WA Kemenkes

[21.10, 30/9/2022] Okky Rahardjo: Anak kami Christina baru dapat info dari njenengan ini

[21.11, 30/9/2022] Bu Heny Puskesmas: Ow ngge......brgkli obatnya ada yg gk ada bisa wa saya pak....saya kirim

Seketika kami pun terkejut, ternyata Nara juga dinyatakan positif Covid. Saya pun bergegas memanggil Nara untuk masuk ke dalam kamar saya. “Nara, ayah ada berita gembira buat kamu. Ternyata adek Nara juga kena Covid, sama seperti ayah dan ibu”. Begitu dia mendengar kabar dari saya, dia pun tertawa senang. Entah apa maksudnya. Mungkin sama-sama mengalami situasi yang sama dengan kami, membuat dia lega.

Setelah situasi bisa dikendalikan, saya mulai merenungkan segala sesuatunya. Ya Tuhan, ada apa lagi ini. Kenapa kami bisa kena Covid. Apalagi saya sampai harus dua kali kena Covid. Apa maksudmu ya Tuhan di balik semua peristiwa ini. Saya coba mengurai satu per satu rangkaian peritiwa yang melatar belakangi. Tetap saja diri ini tak kuasa menolak anugerah Tuhan yang satu ini. Saya memang pernah kena Covid akhir 2020. Namun kalau kena dua kali, rasanya tak mudah dimengerti. Harus siap baik mental, fisik maupun pikiran.

Pada akhirnya saya pun harus berani berujar sekalipun diikuti linangan air mata yang mengalir tipis. “Tuhan, hamba siap menerima pemberianMu yang satu ini. Saya percaya semua pasti baik, apapun yang Tuhan berikan…”.

 

 

Jumat, 14 Oktober 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 15 Oktober 2022 "Doa Bukan Ilmu Magic"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Doa Bukan Ilmu Magic

Baca    : Matius 6:9-10

 

Karena itu berdoalah demikian:

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu

di bumi seperti di sorga.

 

Sahabat Kristus, ada betapa banyak orang-orang Kristen yang mengeluh kenapa doanya kok tidak segera dikabulkan oleh Tuhan. Ada betapa banyak hari-hari ini saya menjumpai anak-anak Tuhan yang kecewa dan mulai undur dari Tuhan karena merasa doanya tidak dipenuhi oleh Tuhan. Ada betapa banyak hari-hari ini anak-anak Tuhan yang putus pengharapan, sudah berdoa dan bahkan berpuasa, namun menanti mujizat dan pertolongan Tuhan tidak kunjung tiba.

Tanpa disadari kita ini masih punya pola pikir dunia yang memahami bahwa ketika saya berdoa untuk permintaan A, maka Tuhan harus segera menjawab dalam secepatnya yang saya minta itu. Ketika saya berdoa meminta Tuhan untuk melakukan sesuatu, maka seharusnya Tuhan dalam waktu yang singkat bergerak untuk menyediakan apa yang saya doakan.

Kalau Tuhan tidak segera menajwab atau mengabulkan doa saya, berarti Tuhan sedang membenci saya. Tuhan sedang tidak mengasihi saya atau Tuhan sedang tidak berfungsi menjalankan tugasnya sebagai Tuhan. Oleh karena itu kita layak untuk menjadi kecewa pada Tuhan. Apakah demikian yang menjadi pola pikir kita.

Sesungguhnya yang selalu harus kita pahami yaitu bahwa Dia adalah Tuhan dan kita ini hamba. Dia bebas dan berdaulat untuk melakukan apa yang Dia kehendaki. Tuhan Yesus mengajarkan pada kita berdoa “datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu”. Kata jadilah kehendakMu mengandung pengertian terserah Tuhan, maunya Tuhan bagaimana saya ikuti. Bisa juga mengandung pemahaman, saya punya pergumulan, saya bawa dalam doa, tapi soal cara dan waktu penyelesaian silakan Tuhan yang mengerjakan.

Mari kita koreksi, bukankah selama ini kita sering memperlakukan Tuhan sebagai pelayan rumah makan. Ketika kita minta soto, maka soto ayam yang kita pesan harus ada dan tersedia secepatnya. Kalau soto ayam itu tidak ada atau penyajiannya lama, kita pun menjadi kecewa dan marah kesana kemari. Mari kita balik pandangan kita, kita ini hamba. Kita justru yang menyerahkan pada Tuhan apa maunya Tuhan dan apa rencana Tuhan.

Sahabat Kristus, mari kita belajar untuk menyerahkan pada Tuhan apa yang menjadi keputusan Tuhan atas pergumulan hidup yang kita alami saat ini. Doa kita bukanlah alat yang bisa mengubah Tuhan untuk ikuti sesuai dengan maunya kita. Doa pun bukan kekuatan magic atau sihir yang bisa membuat segala sesuatunya terjadi dalam sekejap.

Doa merupakan pengajuan proposal yang perlu proses, perlu ketekunan dan perlu penyerahan diri. Kita serahkan pada Tuhan untuk bertindak sesuai dengan kehendak dan rencanaNya yang sempurna. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Panduan Doa Syafaat Edisi 14 Oktober 2022




 

Kamis, 13 Oktober 2022

Berbagi Cerita, Saya Kena Covid 19 Kedua Kalinya (Seri 04) : Ada Bayangan Hitam Melintas

 

Berbagi Cerita, Saya Kena Covid 19 Kedua Kalinya (Seri 04)    :

 

Ada Bayangan Hitam Melintas

 

            Menjelang penantian hasil tes swab dan juga di sela-sela merasakan sakit yang tak jelas ujung pangkalnya ini, ada kisah selingan yang kami alami. Kisah ini sebenarnya tidak terlalu istimewa bagi saya, tapi mau tidak mau mengusik perhatian kami juga. Meskipun sebenarnya kisah ini yang mengalami Nara. Saya menyebutnya sebagai intermezzo saja. Bisa sebagai hiburan. Bisa juga sebagai penanda akan datangnya sesuatu. Meskipun saat itu masih belum jelas apa sesuatu itu. Sampai saat ini pun semua masih samar.

            Rabu siang, sepulang sekolah karena ijin sakit. Kami menyempatkan diri untuk istirahat siang. Saya di kamar depan. Nara dan ibunya berbaring di kasur tipis di kamar tengah. Siang menjelang sore itu kami tertidur pulas. Saya pun juga tidak sempat mendengar suara apapun, mungkin karena tertidur sambil menahan sakit dan lelah. Sampai akhirnya terbangun sekitar Pkl. 17.00 atau jam lima sore.

Saat itu saya mendapatkan cerita dari istri saya tentang kelakuan Nara yang aneh saat tidur siang tadi. Di sela tidur, dia terbangun. Nara tiba-tiba berlari keluar kamar menuju ruang tamu. Ibunya bertanya “Ada apa, adek…”. Nara menjawab “Tadi ada bayangan hitam lewat. Aku kejar kok tiba-tiba sudah ga’ ada…”. Rumah kami tidak ada sesuatu yang aneh. Tidak ada kesan angker atau mistis apapun. Kenapa ada bayangan hitam yang melintas tanpa diketahui wujud dan sosoknya secara jelas. Tentu hal itu menjadi pertanyaan tersendiri.

Ketika diceritakan hal itu sebenarnya saya tidak terlalu terkejut. Meskipun juga sempat menimbang dalam hati. Ada apa sebenarnya. Tapi menurut saya, anak kecil yang sakit bisa saja mengalami berbagai halusinasi yang macam-macam. Tidak perlu dirisaukan. Tidak usah terlalu dipikirkan. Demikian saran saya pada istri. Hal ini saya katakana juga sambal meyakinkan diri sendiri bahwa semua baik-baik saja.

Kamis siang, sepulang tes swab kejadian yang janggal berulang lagi. Kami sedang istirahat siang. Nara, putri kami yang berusia sepuluh tahun itu tiba-tiba terbangun. Dia terdiam. Melamun. Seperti orang yang tertegun. Ibunya sempat menanyakan “Ada apa Nara…”. Nara berkata “Adek pengen pulang…”. Ibunya tentu heran dan bertanya balik “Pulang ke mana…”. Nara merespon “Pulang ke sana. Aku mau ketemu teman-temanku…”.

Ibunya tentu heran. Saya juga penasaran apa artinya. Pulang ke mana. Bukankah rumah ini tempat tinggalnya bersama kami. Saya sempat menduga apakah yang dimaksud pulang it uke rumah mbahnya di Madiun. Tapi tidak ada jawaban pasti dari Nara. Siang itu segera Nara ditidurkan kembali dengan sejuta pertanyaan. Apa maksud dari peristiwa ini dan pulang ke mana yang dimaksud.

Setelah situasi bisa terkendali, saya menarik kesimpulan pada peristiwa yang pernah terjadi sekian waktu lalu. Pada awal 2018, saat Nara masih berusia hampir 6 tahun, ketika itu dia masih tinggal bersama ibunya di Magetan. Mereka tinggal di rumah orang tua istri. Sementara saya masih tinggal terpisah di Surabaya. Suatu kali Nara mengalami panas tinggi. Mungkin juga karena kurang minum air putih. Selalu minum teh kemasan botol setiap harinya. Dia merintih kesakitan.

Di sela merintih itu dia berkata pada ibunya, “buk kok di ruangan ini banyak airnya. Apa banjir ya…”. Ibunya heran, karena situasi rumah biasa saja. Saya yang dikabari kondisi Nara, memberi saran supaya segera dibawa ke RS saja. Saat itu saya pun bertanya-tanya, apa ya maksudnya Nara berkata seperti itu. Timbul pikiran yang jelek di kepala. Firasat yang tidak bersahabat pun mulai menghantui. Ada apa ini. Pada akhirnya Nara pun menjalani rawat inap di RS Sogaten, madiun.

Setelah kisah yang dialami oleh Nara ini saya ceritakan ke beberapa teman dan kerabat, mereka coba menenangkan hati saya. Saya mendapatkan kesimpulan yang mengubah pemahaman saya. Seorang anak yang suhu badannya panas tinggi, akan cenderung mengalami halusinasi yang tinggi. Bisa saja dia berkata yang aneh-aneh dan mengalami sesuatu yang terasa janggal. Oleh karena itu tidak perlu dirisaukan. Biarkan saja.

            Oleh karena itu ketika selama dua hari Nara mengalami sesuatu yang aneh-aneh saat di rumah. Mulai yang pertama melihat bayangan hitam. Selanjutnya dia berkata ingin pulang yang entah kemana maksudnya, tidak begitu jelas. Saya pun tidak lagi panik. Saya menganggap itu halusinasinya Nara saja. Saat suhu badannya panas tinggi dan berkata yang tidak biasa, bisa jadi itu cuma mengigau saja tapi dalam keadaan sadar. Tidak ada yang perlu dikuatirkan, selain memang kondisi kesehatan yang belum stabil.

Kalau boleh bertanya. Adakah diantara pembaca yang mengalami situasi serupa, tiba-tiba terjadi halusinasi yang janggal ketika mengalami sakit atau suhu badan terasa panas tinggi. Bolehlah dikisahkan sedikit kalau tidak keberatan … 😊

           

 

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...