Minggu, 30 Oktober 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 31 Oktober 2022 "Meruntuhkan Tembok"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul    : MERUNTUHKAN TEMBOK

Baca    : Yosua 6:20

 

Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. 

 

Sahabat Kristus, tembok Yerikho merupakan satu tembok yang besar dan tebal. Jangan bayangkan tembok Yerikho itu seperti dinding rumah kita. Anda tentu ingat bahwa ada seorang perempuan bernama Rahab yang tinggal di tembok Yerikho tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tembok itu tebal sekali.

Para peneliti Alkitab berpendapat bahwa tebal tembok Yerikho kurang lebih 4 meter. Bahkan diperkirakan ada dua bagian yaitu bagian luar dan dalam, kurang lebih seperti tembok Cina yang terkenal itu. Bayangkan tembok setebal empat meter bukan runtuh karena bulldozer atau alat-alat berat. Tembok itu runtuh oleh ketaatan bangsa Israel yang berputar sambil berdiam selama sekali dalam enam hari. Dalam hari ketujuh mereka berputar juga dan pada putaran ketujuh mereka berkeliling sambil bersorak-sorai. Hasilnya tembok itu runtuh tanpa halangan.

Mari kita periksa kehidupan kita saat ini. Apa tembok yang sampai saat ini masih menghalangi kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang mempunyai tembok masing-masing yang tentu kita rasakan berat secara pribadi. Namun pilihannya satu diantara dua, kita menyerah kalah atau kita mau maju dengan kekuatan yang dari Tuhan. Walaupun tentu saja seringkali penyertaan Tuhan sepertinya tidak pasti, tidak bisa terlihat langsung atau bahkan tidak jelas bagaimana caranya.

Kita tentu ingat kisah Daud melawan Goliat. Bagi sebagian besar orang Israel, Goliat itu tembok besar yang tidak mungkin bisa ditembus. Tapi seorang bernama Daud berani meruntuhkan tembok tersebut dengan maju atas nama Tuhan yang hidup. Dia membawa lima batu bukan sebagai cadangan kalau satu meleset, masih ada empat. Tapi sebagai jaga-jaga karena memang raksasanya ada lima. Jadi satu batu untuk satu raksasa.

Bagi seorang wanita yang sakit pendarahan selama dua belas tahun dia punya tembok yaitu penyakitnya tersebut. Tapi dia mau menerobos segala kemustahilan. Dia berjalan maju walaupun harus berdesakan. Pada akhirnya dia berhasil meruntuhkan tembok itu sehingga menjadi sembuh total tanpa bekas.

Pergumulan yang kita hadapi begitu berat seperti sebuah tembok yang tidak terbendung. Ada yang berupa masalah ekonomi, kesehatan atau kehidupan rumah tangga yang sepertinya tidak ada solusi. Mau berbuat apalagi sudah tidak tahu. Segala sesuatu cara sudah dilakukan. Segala hal terbaik sudah dikerjakan. Tapi bagaimana, sekian waktu pertolongan Tuhan tidak datang. Keajaiban Tuhan yang ditunggu tidak kunjung menghampiri kita.

Mari kita periksa, bagaimana kondisi iman kita hari ini. Adakah kita berani meruntuhkan tembok yang ada di depan kita. Saya tidak tahu apa tembok yang anda hadapi. Tapi ijinkan saya berkata mari kita putar iman kita sampai pada volume yang maksimal. Mari kita atur iman kita sampai pada suhu yang tertinggi. Mari kita tancapkan gas iman kita sampai pada kecepatan yang paling puncak.

Sahabat Kristus, silakan atur lagi jam doa anda, setting lagi waktu pertemuan anda dengan Tuhan. Jangan lagi yang biasa-biasa, tapi yang maksimal. Selanjutnya nikmati proses hidup yang Tuhan ijinkan, maka satu per satu tembok itu akan runtuh dengan sendirinya. Masih banyak tembok yang harus saya runtuhkan dalam kehidupan pribadi maupun pelayanan, mari bersama dengan saya kita putar volume iman sampai pada tingkat maksimal. Apakah anda siap. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...