Sebuah pelayanan sederhana yang akan mendukung anda untuk hari demi hari mengasihi Tuhan Yesus dengan maksimal
Senin, 31 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 337
Minggu, 30 Mei 2021
Jumpa Dengan Tuhan : Karakter Dibersihkan
Jumpa Dengan Tuhan
Judul : Karakter Dibersihkan
Baca : Yohanes 15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya
ia lebih banyak berbuah.
Pagi hari ini dalam doa saya mendapatkan pengluhatan
sebuah piring yang sedang dicuci. Piring yang kotor itu dibersihkan menggunakan
spon pembersih. Tiap-tiap sudutnya dibersihkan, dicuci dan dihilangkan
kekotorannya. Kalau piring ini bisa berteriak, dia akan protes dan merasa
kesakitan. Tapi lihat betapa ketika hasil akhirnya selesai, piring itu pun
menjadi bersih dan indah.
Dalam usia 100 tahun segala sesuatu sudah terasa tidak
mungkin. Dan ingat, dia tidak menerima janji Tuhan seperti pada Yusuf dan Maria
yang akan melahirkan Yesus. Maria menerima janji Tuhan akan memperoleh anak
tanpa melalui proses hubungan suami istri, padahal usianya masih muda. Tapi
Abraham dan Sara akan mempunyai anak di masa tua mereka, tapi tetap melalui
hubungan suami istri. Oleh karena itu semuanya serba tidak mungkin. Sudah tua
keduanya, yang laki-laki tubuhnya sudah sangat lemah dan yang perempuan pun
rahimnya sudah tertutup.
Demikian
juga dengan hidup kita, ada kalanya Tuhan ijinkan untuk karakter kita
dibersihkan dari segala hal yang kotor dan menyakitkan. Karakter kita yang
mudah emsi, gampang tersinggung, suka berkata kasar, suka jatuh bangun dalam
dosa, sering tidak taat pada Tuhan dan berbagai hal yang buruk dalam karakter
kita. Tuhan akan bersihkan dan jadikan indah supaya berkenan di hadapan Tuhan.
Tuhan
Yesus member contoh pada sebuah pohon anggur untuk menggambarkan kehidupan kita
dan hubungannya dengan Dia. Setiap pohon anggur yang bertumbuh akan selalu
dibersihkan oleh pemiliknya. Daun dan ranting yang kering dipotong, agar tidak
mengganggu pertumbuhannya. Ranting yang berbuah dibersihkan dari daun-daun yang
tidak perlu, sehingga buah yang dihasilkan dapat bertumbuh dengan baik.
Salah
satu cara untuk membersihkan karakter kita sebenarnya adalah ketika kita
dihadapkan pada orang lain yang berbeda pendapat dengan kita. Orang lain yang
tidak sepaham dengan kita dan bahkan terkesan menjengkelkan. Saat itu hati kita
sedang dibersihkan dari sifat merasa benar sendiri, merasa aman dan sikap
merasa lebih baik dari orang lain. Saat itu kesombongan kita diruntuhkan, ego
kita ditundukkan, mulai bisa melayani dan memahami orang lain juga tidak lagi
memiliki sikap saya yang benar dan dia yang salah.
Karakter
kita tidak akan terbentuk ketika kita hanya bertemu dengan saudara seiman yang
sifatnya baik, manis dan yang sependapat dengan kita. Kita perlu bertemu orang
lain yang berbeda pendapat, berbeda sikap dan berbeda karakter untuk membuat
karakter kita muncul dengan indah. Bagaimana respon kita ketika menghadapi
segala sesuatunya akan menentukan bagaimana karakter kita.
Kalau
Daud hanya bertemu dengan domba-domba yang dia gembalakan saja, karakternya
tidak akan terbentuk. Dia harus dipertemukan dengan Raja Saul yang
menjengkelkan, yang mengejar dia karena salah paham. Dari situ dia terbentuk menjadi
seorang yang mudah mengampuni, bisa memahami orang lain dan bahkan ketika Saul
mati pun dia tidak bergembira dan mensyukuri kematiannya. Dia tidak berkata “Loh
akhirnya dia mati kan, saya lah yang benar. Dia kena murkanya Tuhan”. Tidak,
dia justru menjadi orang yang paling sedih dan menangisi kematian raja Saul dan
Yonatan, anaknya.
Kalau
saya hanya bertemu dengan orang-orang yang berkata “kotbah anda bagus, sangat
memberkati. Anda seorang yang dipakai oleh Tuhan luar biasa. Terima kasih,
melalui doa anda, saya mengalami pertolongan Tuhan, dsb” maka karakter saya
tidak akan terbentuk dengan baik. Tuhan perlu mempertemukan saya dengan
orang-orang yang berkata pada saya “kamu munafik, anda penipu, doa anda tidak
merubah hidup saya, perkataanmu tidak sesuai dengan kelakuan, kamu mudah
tersinggung atau orang-orang yang mengata-ngatai saya dengan sebutan lain yang
tidak enak didengar bahkan memblokir nomor WA saya karena tidak suka dengan
pelayanan yang saya lakukan.
Melalui
hal itu karakter saya sedang diproses , dibentuk dan dibersihkan oleh Tuhan
untuk dijadikan indah. Apakah berarti saat ini karakter saya sudah baik, sudah
indah dan sudah benar. Saya tentu tidak berani menilai diri sendiri. Biarlah Tuhan
sendiri yang menilai dan orang lain yang merasakan hasilnya.
Ketika
karakter kita dibersihkan rasanya tidak pernah menyenangkan. Tapi Tuhan ijinkan
hal itu untuk membentuk karakter kita jadi indah dan berbuah manis yang bisa
dirasakan oleh orang lain. Jangan takut dengan pembentukan karakter, nikmati
saja cara Tuhan bekerja dan alami segala berkat Tuhan yang ajaib. Tetap setia
sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa Ministry. 0895623356501).
Sabtu, 29 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 336
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 335
Jumat, 28 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 334
Kamis, 27 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 333
Rabu, 26 Mei 2021
Jumpa Dengan Tuhan : Mengulurkan TanganNya
Jumpa
Dengan Tuhan
Judul : Mengulurkan TanganNya
Baca : Markus 1:40-41
1:40 Seorang yang sakit kusta
datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya,
katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh
belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata
kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
Satu kali orang yang sakit kusta datang pada Yesus dan
berlutut di hadapanNya untuk memohon bantuanNya. Tentu saja bantuan yang
dimaksud berupa kesembuhan. Saat itu sakit kusta termasuk sakit yang dianggap
membawa aib, menular dan tidak layak untuk bertemu dengan orang banyak. Tidak heran
banyak orang yang sakit kusta masa itu pekerjaannya hanya jadi pengemis.
Tapi demi mendengar Yesus lewat di depannya, ia pun
berseru “kalau Engku mau, Engkau dapat mentahirkan aku”. Orang sakit kusta ini
tahu diri, dia hanya orang buangan. Orang pinggiran yang tersisihkan. Oleh karena
itu dia cuma berkata “kalau Engkau mau”. Hati Yesus pun tergerak oleh belas
kasihan. Lalu Yesus mengulurkan tanganNya dan menjamah orang itu lalu
menyembuhkannya.
Hari
ini pergumulan apa yang masih melekat dalam hidup kita dan terasa begitu berat
dan menyiksa. Sampai-sampai pergumulan yang kita hadapi itu membuat kita tidak
nyaman untuk bertemu dengan orang lain. Dijauhi oleh orang lain bahkan bisa jadi
kita tidak lagi dianggap sebagai orang yang dikenal. Tidak ada salahnya untuk
kita datang pada Tuhan dengan kerendahan hati. Kita mohon belas kasihan Tuhan. Kita
bersujud mohon Tuhan bereskan. Kita minta Tuhan pulihkan hidup kita.
Sebelum
tangan Yesus terulur, hatiNya digerakkan oleh belas kasihan. Belas kasihan ini
muncul karena ada sikap hati yang merendah. Sikap hati yang menanggalkan
keakuan dan nama baik. Dalam banyak kisah, kalau ada orang yang datang bersujud
atau berlutut biasanya hati Tuhan Yesus tersentuh oleh belas kasihan. Sebagaimana
halnya saat peristiwa Lazarus dibangkitkan. Bukankah Maria dan Marta
mengucapkan kata-kata yang sama. Namun karena Maria mengucapkan dengan sikap
yang tersungkur di kaki Tuhan, hati Yesus pun masygul atau timbul belas
kasihan.
Sikap
hati apakah yang saat ini ada pada kita ketika datang pada Tuhan. Bisa jadi
anda adalah orang yang sudah tahu banyak tentang Firman Tuhan, sudah tahu
banyak tentang pelayanan, sudah senior dalam hal rohani dan bahkan punya
jabatan secara pelayanan di gereja atau persekutuan doa. Tidak ada salahnya
untuk kita datang pada Tuhan minta Tuhan sembuhkan, mohon Tuhan pulihkan dan
mohon belas kasihan Tuhan. Tidak ada yang perlu kita pertahankan ketika kita
datang pada Tuhan, oleh karena semua predikat kita di hadapan Tuhan tidak ada
artinya.
Ketika
kita datang pada Tuhan dengan segenap kerendahan hati, meninggalkan posisi,
menanggalkan gengsi dan mengabaikan prestasi yang kita miliki, maka saya yakin
dan percaya tangan Tuhan yang ajaib itu akan terbuka bagi kita. Ketika kita
merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Ia akan mengulurkan tanganNya bagi
kita. Hidup kita pun ditolong dan dipulihkanNya. Tetap setia sampai garis
akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa Ministry. 0895623356501).
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 332
Selasa, 25 Mei 2021
Jumpa Dengan Tuhan : Serupa Gambaran Kristus
Jumpa
Dengan Tuhan
Judul : Serupa Gambaran Kristus
Baca : Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya
dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara
banyak saudara.
Beberapa waktu ini ada berita yaitu anak seorang pelawak
yang malu ketika wajahnya dibilang mirip dengan ayahnya. Bisa jadi wajah
ayahnya kurang begitu baik, tidak tampan dan ada bagian fisik tertentu yang
terlihat menonjol. Anak ini tidak bangga ketika dikatakan mirip dengan ayahnya.
Firman Tuhan mengatakan bahwa kita ditentukan untuk
menjadi serupa dengan gambaran Kristus. Mau tidak mau, ketika kita lahir baru,
menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi, maka kita juga ditentukan untuk
memiliki gambaran yang sama dengan Kristus. Gambaran yang dimaksud yaitu
karakter, hidup dalam kuasa dan juga gaya hidup yang sama.
Kalau
Tuhan Yesus memiliki karakter mudah mengampuni, mudah mengasihi, mudah memahami
orang lain mestinya kita juga demikian. Kalau Yesus memiliki gaya hidup suka member,
suka menolong atau mudah menaruh belas kasihan pada orang lain, mestinya kita
pun berbuat yang sama. Demikian pula ketika Yesus mengajarkan ditampar pipi
kiri berikan pipi kananmu juga, adakah kita berani melakukannya. Hal yang
paling tidak menyenangkan, ketika Yesus rela menderita dan dianiaya karena
kebenaran, adakah kita juga mau mengalami aniaya karena nama Kristus.
Kalau
ternyata mulut kita suka memfitnah, mudah menyerang orang lain dengan kata-kata
kasar, suka memutar balik perkataan, suka membicarakan orang lain, mudah
tersinggung dan gampang emosi, coba diperiksa karakter siapa yang sedang kita
ikuti. Periksa hati, kita sedang serupa dengan gambaran Kristus atau belum.
Orang
yag hidup serupa dengan gambaran Kristus akan memiliki pancaran kehidupan yang
otomatis sama. Oleh karena dia menjadi bayangan atau pantulan dari Kristus
sendiri. Saya punya anak yang tiap hari hidup dengan saya, maen dengan saya dan
beraktivitas dengan saya. Tanpa perlu diajari, dia memiliki gambaran yang sama
dengan saya. Bukan hanya wajah, tapi juga arah bicara, tingkah laku dan
kebiasaan. Tanpa perlu saya mengajari, dia memiliki kebiasaan yang sama dengan
saya. Mengapa, karena dia anak saya.
Adakah
melalui hidup kita, tanpa perlu orang lain melihat KTP kita, orang sudah tahu
kalau kita ini pengikut Kristus. Bisakah tanpa ditunjukkan kartu identitas,
orang bisa melihat “oh dia ini orang Kristen”. Saya ingat waktu SMA, ketika ujian
kenaikan kelas duduk kami ini digabung dengan siswa tingkatan lain. Saya waktu
itu kelas 1, sebelah saya anak kelas 2. Jadi saya duduk dengan kakak kelas. Hal
ini tentu untuk saling mengawasi dan menutup peluang berbuat kecurangan. Satu kali
anak yang duduk di sebelah saya bertanya “Kamu anak Kristen ya”. Saya bertanya
balik “Kok mbak tau, saya anak Kristen…”. Dia menjawab “Soalnya kamu ngerjakan
ulangan, tapi ga’ nyontek (lihat jawaban teman)…”. Sementara dia dan
teman-temannya saling bertukar jawaban dengan berbagai cara.
Adakah
gaya hidup kita ini mencerminkan karakter Kristus atau ternyata kita sama saja
dengan orang yang lain. Kita ini adalah gambaran Kristus yang diciptakan serupa
dengan Dia. Serupa dengan gambaran Kristus bukan dalam hal wajah, tapi dalam
karakter kita, gaya bicara, sikap hidup dan kebiasaan-kebiasaan yang orang
mudah melihat bahwa ada Kristus dalam hidup kita.
Orang
yang memiliki karakter Kristus akan bangga dan tidak ada yang perlu ditutupi. Hal
ini supaya orang melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa di Sorga.
Adakah kita bangga memiliki gambaran yang serupa dengan Kristus. Tetap setia
sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa Ministry. 0895623356501).
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 331
Senin, 24 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 330
Sabtu, 22 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 329
Jumat, 21 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 328
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 327
Kamis, 20 Mei 2021
Jumpa Dengan Tuhan : Fungsi Doa Sharing Pada Tuhan
Jumpa Dengan Tuhan
Judul : Fungsi Doa Sharing Pada Tuhan
Baca : Mazmur 5:4
TUHAN, pada waktu pagi Engkau
mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku
menunggu-nunggu.
Mulai edisi hari ini secara berseri kita akan belajar
mengenai fungsi doa. Bagi anda yang sudah cukup banyak tahu tentang hal rohani,
mungkin hal ini terdengar sepele. Apalagi anda yang sudah lama terlibat dalam
pelayanan doa. Tapi setidaknya pembelajaran ini akan memperbarui pengertian
kita mengenai doa.
Kalau ditanyakan mengenai fungsi doa, sebagian besar dari
kita bisa jadi akan menjawab doa itu untuk mengajukan permohonan supaya
pergumulan kita terselesaikan. Tapi ternyata mengajukan permohonan itu bukan
fungsi yang utama. Kalau anda punya anak yang cuma minta-minta saja, kan
rasanya jengkel juga. Walaupun sebenarnya wajar saja.
Fungsi
doa yang pertama yaitu menyampaikan curhat atau sharing pada Tuhan. Daud berkata
“pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku”. Hal ini bukan berarti hanya berupa
permintaan. Kalau anda punya sahabat, anda akan sharing, cerita, atau curhat
tentang apa yang anda alami. Saya punya teman baik, teman yang saya kenal saat
masih sama-sama menjadi guru. Kami jadi guru di sekolah yang berbeda, tapi
sering pulang bersama.
Dalam
perjalanan pulang itu kami sering mampir di warung untuk sekedar beli minum. Saat
itulah kami gunakan kesempatan untuk bercerita. Dia bebas bercerita yang dia
alami atau kesulitan yang dia rasakan. Demikian juga saya pun sharing hal-hal
tertentu yang saya hadapi. Segala sesuatu rahasia yang saya alami yang hanya
boleh dia yang tahu. Teman yang lain belum tentu saya ijinkan untuk tahu. Demikian
juga dengan Tuhan. Dia adalah Sahabat yang terbaik. Pada Tuhan kita bisa
sharing dan cerita tentang banyak hal. Pada Tuhan kita bisa curhat apapun yang
kita alami. Tidak perlu orang lain tahu. Dia bisa menyimpan rahasia. Saat kita
sharing dengan Tuhan, kita mendapatkan motivasi, instruksi, kekuatan, pembelaan
dan penghiburan.
Satu
kali saya mengalami suatu masalah dalam pelayanan. Disalah paham, disalah
mengerti bahkan difitnah. Saya sampaikan hal itu pada Tuhan ketika berdoa
secara pribadi. Saya katakan “Tuhan, saya kecewa sebenarnya. Kenapa saya kok
diperlakukan seperti ini oleh orang itu. Padahal saya sudah melaani dia, memberi
yang terbaik untuk dia”. Yang namanya curhat kan bebas bicaranya. Santai, tidak
harus formal atau kaku.
Tiba-tiba
saat berdoa itu saya mendengar dari hati saya, satu suara yang tenang, seperti
seorangs ahabat. Dia berkata “Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Dia tidak
memahami yang kamu lakukan. Tapi Aku lebih paham tentang kondisimu. Aku yang
urus dia nantinya, kamu tenang saja”. Bukankah menyenangkan kalau bisa sharing
seperti itu pada Tuhan dalam doa.
Fungsi
doa yaitu sebagai sarana untuk kita sharing atau curhat pada Tuhan. Ingat, yang
namanya sharing tidak selalu untuk hal-hal penting. Hal yang kita anggap sepele
atau remeh pun tidak masalah untuk kita sampaikan pada Tuhan. Jangan beranggapan,
hal yang ini tidak layak saya bicarakan pada Tuhan karena tidak terlalu rohani.
Bebas saja untuk menyatakan sesuatu pada Tuhan.
Kalau
anda mengikuti perjalanan Daud, ada banyak hal yang kelihatannya tidak rohani
pun dia sampaikan pada Tuhan. Saat dia kecewa dengan seseorang, saat dia minta
petunjuk akan berangkat berperang bahkan ketika dia haus dan ingin minum dari
sebuah sumur pun dia ngomong sama Tuhan. Ketika kita menjadikan Tuhan sebagai
Pribadi yang sedekat sahabat, betapa hidup kita akan bahagia dan bersukacita.
Doa
bukan sebagai sarana pertemuan dengan Tuhan yang formal, kaku atau menakutkan. Jadikan
doa pribadi anda sebagai saat-saat yang menyenangkan, karena berjumpa dengan
Tuhan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Mizpa Ministry.
0895623356501).
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 326
Rabu, 19 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 325
Selasa, 18 Mei 2021
Jumpa Dengan Tuhan : Doa Itu Komunikasi
Jumpa Dengan Tuhan
Judul : Doa Itu Komunikasi
Baca : Kejadian 15:1-6
15:1 Kemudian datanglah firman
TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram,
Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
15:2 Abram menjawab: "Ya Tuhan
ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal
dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer,
orang Damsyik itu."
15:3 Lagi kata Abram: "Engkau
tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi
ahli warisku."
15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN
kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan
anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke
luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang,
jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya:
"Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
15:6 Lalu percayalah Abram kepada
TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Dalam kisah ini Abraham mengalami peristiwa penampakan
diri dari Tuhan berupa penglihatan. Tuhan berbicara pada Abraham seperti
layaknya dua orang yang berbicara secara langsung. Ketika seseorang berbicara
dengan Tuhan, sebenarnya itulah yang disebut dengan doa. Jadi doa merupakan
komunikasi dua arah antara manusia dengan Tuhan. Yang namanya komunikasi selalu
dua arah. Kita bicara, Tuhan mendengar. Tuhan bicara kita pun mendengar. Betapa
banyak saat berdoa kita ini yang bicara terus tanpa jeda. Setelah puas
bicaranya, baru mengucakan amin. Tanda doanya selesai. Tuhan mau menyampaikan
sesuatu pun tertunda, tidak jadi. Karena kita keburu selesai berdoanya.
Sekali lagi, doa itu komunikasi dua arah antara manusia
dengan Tuhan. Bisa juga dibuat singkatan DOA yaitu Dialog Orang dengan Allah. Pernahkah
dalam situasi sehari-hari kita itu bicara sendiri atau bicara dalam hati, “Tuhan
apa yang harus saya lakukan. Situasinya sudah seperti ini. Tidak tahu lagi yang
saya hadapi harus bagaimana.” Saat itu kita sebenarnya sedang berdoa, meskipun
tidak sedang tutup mata dan lipat tangan. Daud pernah saat akan berperang
berkata “Tuhan akan Kau serahkankah mereka dalam tanganku”. Tuhan pun membalas “Aku
serahkan mereka dalam tanganmu, maju saja”. Saat dia ngobrol dengan Tuhan
itulah dia sebenarnya sedang berdoa.
Dalam
setiap kesempatan berdoa, biasakan untuk member kesempatan untuk Tuhan
berbicara. Ketika Dia menyatakan segala sesuatunya, maka di situ kita akan
mendapatkan petunjuk, kekuatan, motivasi atau bahkan hikmat dan pengertian apa
yang harus kita lakukan dan kerjakan. Luangkan waktu sekian menit, setelah kita
bicara dalam doa kita. Katakana “Tuhan, silakan berbicara padaku apa yang
menjadi pesanMu untuk aku sepanjang hari ini”. Selanjutnya Tuhan yang baik itu
akan menyatakan sesuatu melalui hati kita. Pesan atau suara Tuhan yang kita
terima melalui hati nurani kita, tangkap itu sebagai pesan Tuhan untuk kita.
Kadang-kadang
ada yang seperti mendengar seorang berbicara secara langsung di dekat telinga
kita. Padahal sebenarnya tidak ada orang di dekat kita. Sebenarnya ketika itu
Tuhan sedang mencoba melakukan komunikasi dengan kita. Terima suara itu sebagai
pesan Tuhan untuk kita. Hari ini kita belajar sesuatu yang sederhana bahwa doa
itu komunikasi dua arah antara kita dengan Tuhan. Yang namanya komunikasi,
pasti ada bicaranya. Pasti ada interaksi. Tuhan pun pasti menyampaikan sesuatu
untuk anda. Bukankah Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup sampai hari
ini. Dia masih dan akan selalu menyatakan diriNya pada kita, suaraNya pun bisa kita
terima tanpa batas. Selamat mengalami kehidupan doa yang indah. Tetap setia
sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Mizpa Ministry. 0895623356501).
Senin, 17 Mei 2021
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 324
KESAKSIAN PELAYANAN
Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"
JUMPA DENGAN TUHAN Judul : Kuat Di Dalam Tuhan Baca : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...
-
Kali ini kami akan memuat sebuah halaman yang berisikan pengalaman yang inspira...
-
JUMPA DENGAN TUHAN Kamis, 27 Agustus 2020 Tema : Membalut Luka Hati Baca : Mazmur 147:3 Ia menyembuhkan orang-orang yang ...