JUMPA DENGAN TUHAN
Judul : Diolok Karena Kristus
Baca : Markus 15:42
Demikian juga imam-imam
kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan
mereka berkata:
"Orang lain Ia
selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel?
Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Ia menaruh harapan-Nya
pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya!
Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."
Sahabat Kristus, pernahkah dalam perjalanan iman kita, mengalami diolok-olok, diejek atau di-bully karena iman kita pada Kristus. Yesus Kristus ketika disalibkan mengalami situasi direndahkan, dicibir, disinis dan diolok. Dia dikata-katai sedemikian rupa bahkan diragukan tindakan yang Dia lakukan selama ini. Mana, katanya Dia menyebut dirinya seorang Raja. Turunlah supaya kami percaya.
Bahkan yang menyakitkan
ketika ada perkataan yang merendahkan iman dan percaya yang dimiliki oleh Yesus.
Saat itu dikatakan “katanya Ia menaruh harapanNya pada Allah. Baiklah Allah
menyelamatkan Dia”. Bukankah dua hal ini seringkali kita hadapi saat-saat ini. Kita
diragukan posisi kekristenan kita dan kita diragukan kondisi iman kepercayaan
kita.
Betapa pun kalau kita
menghadapi perkataan sinis orang lain bahkan seringkali perkataan ejekan itu
diucapkan oleh saudara seiman sendiri. Telinga kita akan akrab dengan kata-kata
“mana katanya anak Tuhan kok berbuat itu. Katanya dia menyebut diri hamba Tuhan,
kok tindakannya seperti itu. Katanya dia seorang pendeta kok kelakuan seperti
itu”.
Kalau sampai hal seperti
itu ditujukan pada kita, jangan takut, Yesus sendiri pun mengalami hinaan yang
sama. Tentu tidak ada salahnya kita juga mengoreksi diri sendiri, adakah hal
yang perlu diperbaiki dari perkataan dan tindakan kita. Serangan pada pribadi
kekristenan kita akan selalu saja ada dan terdengar menyakitkan.
Bukan itu saja, perkataan
berikutnya yang tidak kalah sadis ketika kita mendengar orang lain meragukan
iman kita. “Mana katanya berharap pada Tuhan, kok tidak ada pertolongan. Katanya
beriman, tapi kok tidak ada buktinya”. Kalimat yang seringkali saya dengar “Berdoa
ya berdoa, tapi harus ada tindakannya. Kalau cuma berdoa, tidak akan ada
hasilnya”. Pelayanan yang Tuhan percayakan pada saya yaitu doa, tentu kalimat
ini sangat menusuk jiwa saya. Seakan-akan berdoa itu tidak ada artinya. Seakan-akan,
berharap pada Tuhan itu adalah hal yang sia-sia.
Tapi perhatikan, kalau
kehidupan iman kita belum mengalami diolok, direndahkan, diejek dan difitnah
maka kehidupan iman kita belum ada apa-apanya. Kalau kita belum sampai menderita
dalam mempertahankan iman kita, kita masih belum layak disebut orang Kristen. Bukankah
Kristen artinya pengikut Kristus, sehingga apapun yang Kristus alami dan
lakukan secara otomatis kita pun akan mengalaminya.
Kalau Kristus dianiaya,
kita pun akan dianaya. Kalau Kristus diludahi, kita pun juga akan diludahi. Kalau
Kristus dipukul dan dipermalukan, kita pun juga mengalami hal yang sama. Adakah
kita siap untuk mengalaminya. Kehidupan iman kita tidak mungkin akan berjalan
lurus dan aman-aman saja. Tentu saja akan ada penderitaan yang kita alami oleh
karena nama Kristus.
Sahabat Kristus, bisa
jadi oleh karena iman kita pada Kristus, kita kehilangan pasangan kita. Kehilangan
anak kita. Kehilangan pelayanan kita. Kehilangan pekerjaan, jabatan atau
kedudukan. Bahkan bisa jadi kita harus kehilangan nyawa kita, namun jangan
sampai kita kehilangan iman. Tetaplah menaruh iman dan percayamu pada Kristus
dan tetaplah berharap pada Dia, sekalipun situasi sepertinya tidak mungkin.
Percayalah, kebaikan dan
keajaiban Tuhan akan kita alami. Sebab tidak mungkin ada mahkota tanpa kita
mengalami salib lebih dulu. No cross, no crown. Mari kita kerjakan iman kita
dengan setia sampai Tuhan Yesus panggil kita pulang. Tetap setia sampai garis
akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA:
0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar