Rabu, 21 Desember 2022

Saat Teduh Pagi Hari Edisi 22 Desember 2022 "Tidak Mau Mencemarkan"

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul    : Tidak Mau Mencemarkan

Baca    : Matius 1:18-19

 

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

 

Sahabat Kristus, kita perhatikan satu peristiwa seputar kelahiran Yesus berikut ini. Yusuf saat itu merupakan tunangan dari Maria. Dalam tradisi Yahudi, pertunangan tidak sama dengan tradisi di Indonesia. Pertunangan dalam tradisi Yahudi sudah mengarah pada sebutan sebagai suami istri. Sudah pasti bahwa laki-laki dan perempuan ini adalah suami istri, hanya saja belum boleh tinggal bersama. Ketika pertunangan mereka diumumkan, semua orang di sekitar tempat tinggal mereka sudah tahu bahwa kedua orang ini, Yusuf dan Maria memiliki hubungan serius. Oleh karena itu tidak boleh ada yang mengganggu.

Kalau di Indonesia kan, yang namanya pertunangan belum tentu menikah. Masih ada berbagai kemungkinan yang bisa membatalkan. Ketika mengetahui bahwa Maria sudah mengandung, Yusuf bermaksud menceraikan secara diam-diam. Mengapa demikian, hukum Musa atau tradisi Yahudi mengajarkan bahwa kalau seorang perempuan yang sudah bertunangan ini hamil dengan pria yang bukan suaminya, dia harus dihukum mati. Dia harus diseret ke pintu gerbang kota dan dilempari batu.

Yusuf tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum. Dia mau menceraikan Maria dengan diam-diam. Jangan bingung dengan istilah perceraian dalam pertunangan. Dalam tradisi mereka ada istilah gadis janda. Yaitu perempuan yang diceraikan semasa pertunangan. Namun Yusuf pada akhirnya taat pada Firman Tuhan yang disampaikan oleh malaikat Tuhan. Dia pun menikahi Maria sebagai istrinya. Bayi Yesus pun ketika lahir ada sosok “bapak” yang mendampingi.

Perhatikan tindakan Yusuf yang tidak mau mencemarkan istrinya di muka umum. Dia tidak mau mempermalukan Maria. Dia tidak mau Maria kehilangan nama baik. Bagaimana dengan situasi kehidupan kita. Ketika kita mengetahui rahasia seseorang, adakah kita tega mencemarkan dengan menceritakan pada banyak orang. Sebaliknya, apakah kita rela menutupi aib orang lain itu dengan menyimpan rapat-rapat rahasianya.

Ada betapa banyak anak-anak Tuhan yang lebih suka menceritakan aib saudaranya. Mengabarkan aib hamba Tuhan. Menyebarkan aib pimpinannya. Bukankah kita lebih suka mendengarkan di media sosial kalau seorang hamba Tuhan dikatakan sesat, penipu atau selingkuh. Kita lebih suka memasang telinga mendengarkan berita-berita tentang hamba-hamba Tuhan dengan kelakuan yang salah. Namun kalau diminta mendengarkan kotbah mereka, kita merasa enggan, tidak suka dan bahkan merasa bukan golongan kita.

Bagaimana kalau seorang teman kita ketahuan berbuat salah, apakah kita bersedia menutupi tindakannya dengan tidak menceritakan ke banyak orang. Apa yang terjadi kalau pemimpin kita keliru dalam bertindak, apakah kita lebih suka menyimpannya atau menyebarkan menjadi kabar gosip yang menarik di tempat kita kerja.

Sahabat Kristus, mari kita belajar untuk memiliki mental seperti Yusuf. Motivasinya menceraikan Maria yaitu tidak mau mencemarkan nama baik. Momen menjelang Natal ini mari kita belajar ilmu Yusuf ini. Ilmu yang tidak mudah. Ilmu kedewasaan iman. Ilmu yang mengajarkan tidak mau mencemarkan nama baik orang lain, sekalipun jelas di depan mata atau di telinga kita, seseorang itu berbuat salah. Kalau memang memungkinkan, kita bisa menegurnya. Kalau ternyata kita tidak berdaya, lebih baik diam saja. Jangan membuat mulut kita menjadi berdosa.

Saatnya belajar untuk menggunakan mulut ini dengan benar. Kapan harus berbicara, kapan harus berdiam. Kapan harus terbuka, kapan harus menyimpan rahasia. Percayalah, seorang yang tidak mau mencemarkan nama baik orang lain, hidupnya akan tenang dan kasih sayang Tuhan dilimpahkan lebih indah dalam kehidupannya. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...