SAAT TEDUH PAGI HARI
Judul : Banyak Alasan
Baca : Yohanes 5:6-7
Ketika Yesus melihat
orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam
keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
Jawab orang sakit itu
kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu
apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain
sudah turun mendahului aku."
Sahabat Kristus, seorang
yang lumpuh ini sudah terbiasa dengan masalah yang dihadapi. Dia sudah akrab
dengan pergumulan yang dialami. Dia sudah mendarah daging dengan kelemahan yang
dimiliki. Oleh karena itu, ketika Tuhan Yesus menawarkan kesembuhan, dia tidak
segera berkata “ya, saya mau”. Dia membantah dengan banyak alasan. Dia merasa
tidak mungkin dia bisa sembuh dan tidak mungkin dia bisa mengalami mujizat.
Baginya yang namanya
mujizat itu ada yang membantu menceburkan tubuhnya ke dalam kolam betesda. Kalau
tidak ada yang menceburkan dirinya ke kolam betesda, dia tidak akan sembuh. Hal
itu pun masih menunggu kalau airnya goncang. Airnya goncang itu pun karena ada
malaikat Tuhan yang turun. Dia merasa tidak mungkin bisa masuk ke dalam kolam
tersebut, dia lumpuh. Tidak berdaya dan tidak bisa bergerak.
Mari perhatikan dalam
kehidupan kita. Betapa seringkali kita tidak jauh beda dengan orang yang lumpuh
selama tiga puluh delapan tahun ini. Kita sudah begitu akrab dengan masalah
kita. Oleh karena itu ketika diminta meninggalkan hal yang membuat kita
terjebak dalam dosa atau pergumulan hidup yang menyesakkan, kita merasa tidak
mungkin dan tidak akan bisa.
Saya banyak bertemu
dengan orang-orang yang terlibat dalam masalah ekonomi. Banyak tanggungan
kesana kemari. Ketika mereka minta untuk didoakan, saya berkata untuk berhenti
dari kebiasaan memiliki pinjaman ke pihak lain. Begitu banyak protes yang saya
terima. Mereka berkata kalau tidak pinjam uang, darimana memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pekerjaan tidak lancar dan usaha yang ditekuni tidak berhasil.
Maunya mereka yaitu Tuhan
menyediakan berkat yang ajaib sehingga bisa membayar tanggungan hidup mereka. Namun
ada kalanya kita berhenti dulu dan membuat komitmen untuk tidak terlibat dalam
tanggungan keuangan yang tidak jelas.
Ada juga orang-orang yang
mengalami berkat Tuhan yang tertutup dalam hidup mereka. Ketika disarankan
untuk berhenti dari dosa perzinahan yang ditekuni, begitu banyak alasan yang
diajukan. Merasa bahwa dia sudah sekian waktu hidup bersama dengan pasangannya,
tidak mungkin meninggalkan. Dia hanya mau bahwa Tuhan memberkati dan menolong
hidupnya.
Sebenarnya, tidak sulit
bagi Tuhan untuk menolong kita. Namun yang perlu disadari bahwa Tuhan mau kita
mengikut Dia tanpa banyak alasan. kita berjalan dalam iman yang lurus tanpa banyak
berdalih. Kita belajar untuk taat tanpa banyak penolakan. Ketika waktunya
bangun untuk berdoa, jangan menunda. Ketika harus membangun iman dengan membaca
Firman Tuhan, jangan dilewatkan. Kita punya banyak alasan untuk menunda
melakukan hal yang baik, tapi saatnya kita belajar untuk berkata “saya mau
ikuti perintah Tuhan, apapun resikonya”.
Sahabat Kristus, percayalah,
ketika kita komitmen untuk hidup dalam ketaatan pada Tuhan, tanpa banyak
alasan, maka berkat Tuhan yang tidak terduga akan kita alami. Pemeliharaan Tuhan
tanpa batas akan kita nikmati hari demi hari. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan
Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar