JUMPA DENGAN TUHAN
Judul : Belajar Menjadi Sabar
Baca : 1 Korintus 13:4
Kasih itu sabar; kasih
itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Sahabat Kristus, salah
satu sifat kasih yaitu sabar. Bahkan kesabaran juga merupakan bagian dari buah
roh. Kata sabar ini seringkali diajarkan dalam Firman Tuhan, meskipun kita
sendiri seringkali tidak menyadarinya. Pengajaran tentang sabar seringkali
kalah dengan pengajaran tentang iman, doa, mujizat, berkat atau bahkan ketika
membahas tentang kasih kata sabar seringkali terlewatkan.
Menarik sekali dalam
Alkitab, kata sabar tidak diterjemahkan dengan “be patient”. Kalau kita belajar
Bahasa Inggris, bukankah untuk meminta orang bersabar digunakan kata “be
patient”. Namun Alkitab menggunakan kata “longsuffering”. Kalau diartikan secara
terpisah, kata longsuffering mengandung pengertian menderita yang cukup lama. Orang
sabar itu menderita, menyakitkan dan tidak menyenangkan bukankah demikian.
Sudah janjian ditunggu
ternyata tidak segera datang. Kita mesti sabar. Sudah diharapkan ternyata yang diimpikan
tidak segera terwujud, kita pun juga harus sabar. Anda yang seorang guru, sudah
mengajarkan pada seorang murid dengan penuh kehati-hatian, kok masih belum
paham juga. Sabar saja. Bahkan mungkin juga kita sedang berharap janji Tuhan
dinyatakan dalam hidup kita, mana katanya Tuhan janji mau memulihkan hidup
saya. Sudah berdoa sekian lama ini, kok belum terjadi juga. Sabaaaarrr… tunggu
waktunya Tuhan.
Dalam bahasa Yunani kata
sabar memiliki pemahaman “dibutuhkan waktu yang lama untuk mendidih”. Ketika merebus
air, kita tentu berharap air cepat panas supaya bisa digunakan. Namun ternyata
kesabaran mengandung pengertian dibutuhkan waktu yang lama untuk mendidih atau
tidak cepat panas. Dalam dunia yang serba instan, cepat dan serba spontan ini
emosi seseorang cenderung mudah untuk dipermainkan. Kita jadi mudah
tersinggung, mudah sakit hati dan kecewa yang menyebabkan kita kehilangan
kesabaran.
Namun sadarkah kita bahwa
sebenarnya kesabaran itu bagian dari iman. Mengapa demikian, hanya orang yang
beriman yang mampu menunggu janji Tuhan sampai genap dan nyata dalam hidupnya. Orang
yang sabar tidak akan menyalahkan Tuhan dalam situasi hidup yang dihadapi. Orang
yang sabar akan rela berkata “terserah bagaimana maunya Tuhan, saya ikuti”. Kalau
diperhatikan, Daud ketika diurapi menjadi raja mestinya kan tidak pakai lama
dia sudah berkuasa. Namun ternyata urapan itu membutuhkan proses. Bahkan yang
mengurapi dia yaitu Nabi Samuel sudah meninggal, dia tidak segera menjadi raja.
Dalam hatinya akan berkata, kapan sih Tuhan saya jadi raja.
Daud mau menunggu janji
Tuhan itu sampai sekitar tiga belas tahun baru dia menjadi raja. Dibutuhkan kesabaran
yang ekstra dan tidak biasa. Bagaimana ketika kita mendoakan seseorang supaya
bertobat dan berbalik pada Tuhan. Baru mendoakan seminggu saja sudah kehilangan
harapan lalu kecewa pada Tuhan. Terus berdoa sampai jiwa yang kita doakan
dimenangkan. Teruslah berdoa sampai yang Tuhan janjikan pada kita digenapi.
Sahabat Kristus, saatnya kita
belajar untuk memiliki kasih dengan cara menjadi pribadi yang lebih sabar. Kalau
Tuhan saja bisa sabar menghadapi kita yang mudah jatuh bangun dalam dosa,
mengapa kita tidak bisa sabar menghadapi orang lain. Hanya orang yang sabar
yang mampu bertahan sampai waktu yang Tuhan tentukan. Saat itulah dia akan bersukacita
menikmati hal yang baik dan terindah yang Tuhan janjikan bagi hidupnya. Tetap setia
sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry.
WA: 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar