Rabu, 27 September 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 28 September 2023 "Belajar Menjadi Sabar"

 

JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : Belajar Menjadi Sabar

Baca    : 1 Korintus 13:4

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

 

Sahabat Kristus, salah satu sifat kasih yaitu sabar. Bahkan kesabaran juga merupakan bagian dari buah roh. Kata sabar ini seringkali diajarkan dalam Firman Tuhan, meskipun kita sendiri seringkali tidak menyadarinya. Pengajaran tentang sabar seringkali kalah dengan pengajaran tentang iman, doa, mujizat, berkat atau bahkan ketika membahas tentang kasih kata sabar seringkali terlewatkan.

Menarik sekali dalam Alkitab, kata sabar tidak diterjemahkan dengan “be patient”. Kalau kita belajar Bahasa Inggris, bukankah untuk meminta orang bersabar digunakan kata “be patient”. Namun Alkitab menggunakan kata “longsuffering”. Kalau diartikan secara terpisah, kata longsuffering mengandung pengertian menderita yang cukup lama. Orang sabar itu menderita, menyakitkan dan tidak menyenangkan bukankah demikian.

Sudah janjian ditunggu ternyata tidak segera datang. Kita mesti sabar. Sudah diharapkan ternyata yang diimpikan tidak segera terwujud, kita pun juga harus sabar. Anda yang seorang guru, sudah mengajarkan pada seorang murid dengan penuh kehati-hatian, kok masih belum paham juga. Sabar saja. Bahkan mungkin juga kita sedang berharap janji Tuhan dinyatakan dalam hidup kita, mana katanya Tuhan janji mau memulihkan hidup saya. Sudah berdoa sekian lama ini, kok belum terjadi juga. Sabaaaarrr… tunggu waktunya Tuhan.

Dalam bahasa Yunani kata sabar memiliki pemahaman “dibutuhkan waktu yang lama untuk mendidih”. Ketika merebus air, kita tentu berharap air cepat panas supaya bisa digunakan. Namun ternyata kesabaran mengandung pengertian dibutuhkan waktu yang lama untuk mendidih atau tidak cepat panas. Dalam dunia yang serba instan, cepat dan serba spontan ini emosi seseorang cenderung mudah untuk dipermainkan. Kita jadi mudah tersinggung, mudah sakit hati dan kecewa yang menyebabkan kita kehilangan kesabaran.

Namun sadarkah kita bahwa sebenarnya kesabaran itu bagian dari iman. Mengapa demikian, hanya orang yang beriman yang mampu menunggu janji Tuhan sampai genap dan nyata dalam hidupnya. Orang yang sabar tidak akan menyalahkan Tuhan dalam situasi hidup yang dihadapi. Orang yang sabar akan rela berkata “terserah bagaimana maunya Tuhan, saya ikuti”. Kalau diperhatikan, Daud ketika diurapi menjadi raja mestinya kan tidak pakai lama dia sudah berkuasa. Namun ternyata urapan itu membutuhkan proses. Bahkan yang mengurapi dia yaitu Nabi Samuel sudah meninggal, dia tidak segera menjadi raja. Dalam hatinya akan berkata, kapan sih Tuhan saya jadi raja.

Daud mau menunggu janji Tuhan itu sampai sekitar tiga belas tahun baru dia menjadi raja. Dibutuhkan kesabaran yang ekstra dan tidak biasa. Bagaimana ketika kita mendoakan seseorang supaya bertobat dan berbalik pada Tuhan. Baru mendoakan seminggu saja sudah kehilangan harapan lalu kecewa pada Tuhan. Terus berdoa sampai jiwa yang kita doakan dimenangkan. Teruslah berdoa sampai yang Tuhan janjikan pada kita digenapi.

Sahabat Kristus, saatnya kita belajar untuk memiliki kasih dengan cara menjadi pribadi yang lebih sabar. Kalau Tuhan saja bisa sabar menghadapi kita yang mudah jatuh bangun dalam dosa, mengapa kita tidak bisa sabar menghadapi orang lain. Hanya orang yang sabar yang mampu bertahan sampai waktu yang Tuhan tentukan. Saat itulah dia akan bersukacita menikmati hal yang baik dan terindah yang Tuhan janjikan bagi hidupnya. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...