JUMPA DENGAN TUHAN
Judul : Kepunyaanku adalah Kepunyaanmu
Baca : Lukas 15:31
Kata ayahnya kepadanya:
Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah
kepunyaanmu.
Sahabat Kristus, kisah
ini menggambarkan seorang anak yang sulung dalam perumpamaan anak yang hilang. Anak
yang hilang yaitu si bungsu suatu kali pulang ke rumahnya. Demi mendapati
anaknya yang hilang telah kembali, bapaknya pun mengadakan pesta yang besar. Namun
hal ini tidak disukai oleh anak yang sulung atau kakaknya. Dia merasa sudah
ikut bapaknya ini sekian waktu, tidak berbuat hal yang jahat dan selalu ikuti
apa kemauan bapaknya. Namun mengapa tidak mendapatkan perlakuan sama seperti
adiknya.
Bapaknya pun berkata “engkau
selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu”. Kalimat
ini seakan-akan menampar diri anak yang sulung. Betapa bapaknya ini
mengingatkan bahwa segala sesuatu yang ada di rumah bapaknya, milik mereka
juga. Milik bapaknya juga menjadi hak milik anaknya. Apa yang menjadi selera
bapaknya, juga menjadi selera anaknya juga. Kalau anaknya yang sulung mau
mengambil sesuatu di rumahnya, tentu bebas saja.
Betapa banyak kita
memiliki konsep kekristenan seperti anak yang sulung ini. Kita merasa iri
dengan perlakuan Tuhan pada orang lain, sementara doa kita merasa belum dijawab
dan belum dipenuhi oleh Tuhan. Kita protes, sudah berdoa sekian lama dan
berbagai cara sudah dilakukan kenapa belum ada hal baik. Kita marah pada Tuhan
dan berkata “kapan Tuhan menolong saya atau mengapa saya mengalami situasi
seperti ini”. Bahkan bisa jadi kita merasa sudah melayani, sudah beribadah dan
sudah memberikan persembahan mengapa Tuhan tidak peduli dengan hidup saya.
Kalau saya membeli kue
gorengan, apakah bisa anak saya mengambil sesuka hatinya. Apakah boleh dia
meminta suatu kue pada saya. Tentu saja bisa dan diperbolehkan. Dia bebas
mengambil apa yang tersedia di rumah. Dia boleh mengambil apapun yang disajikan
di meja makan. Mengapa, oleh karena dia anak saya. Dia bebas menikmati apapun
juga tanpa banyak pertimbangan.
Beberapa hari lalu, saya
mendapatkan undangan pernikahan dari murid SD saya dulu. Saya harus datang
sebagai satu-satunya guru yang diundang. Namun sampai sabtu malam saya tidak
yakin. Tidak ada uang yang cukup untuk sekedar berangkat atau bahkan memberikan
donasi kado pernikahan. Uang yang ada hanya lima puluh ribu. Buat makan sehari-hari
tidak cukup. Apalagi buat ke acara pernikahan. Untuk bekal hari senin
beraktivitas juga minim sekali.
Pagi-pagi, saya berdoa
dan menyembah Tuhan. Saya tidak menuntut apapun secara keras. Saya tidak klaim
janji Tuhan. Saya hanya bisa berkata “Tuhan, uang saya tinggal lima puluh ribu.
Kalau boleh Tuhan tambahkan untuk bisa ke pernikahan murid saya. Kalau Tuhan
tidak tambahkan, ya saya tidak datang. Bukankah FirmanMu berkata kepunyaanMu
juga menjadi kepunyaan saya. karena itu saya minta bagian kepunyaan saya ya
Tuhan”. Sesederhana itu doa saya.
Sampai minggu menjelang
siang, saya tidak ada uang tambahan. Kami makan seadanya yang ada. Sekitar Pkl.
10.30, saya iseng cek saldo rekening. Tidak terduga, saldo yang awalnya hanya
delapan ribu sekian. Saat itu bertambah sekian ratus ribu. Jumlahnya memang
tidak terlalu besar. Namun lebih dari cukup untuk saya menghadiri pernikahan
putri saya. Acara diadakan jam 12.00, masih cukup waktu untuk saya berangkat.
Sahabat Kristus, jangan
kuatir dengan kebutuhan hidup kita. Saatnya kita ubah pola pikir. Kita ini
anaknya Tuhan. Kita harus sadar posisi kita. Kalau kita anak, kita diberikan
otoritas. Apa yang menjadi kepunyaan Tuhan menjadi milik kita. Namun harus satu
hal kita ketahui, mengikut Tuhan Yesus itu yang diubah bukan ekonomi atau
keadaan kita.
Pola pikir kita yang harus
berubah. Bahwa kita ini milik kesayangan Tuhan. Kita ini biji mata Allah. Kita ini
anaknya Tuhan. Ketika kita meminta dan Tuhan pun sepakat, maka kita pun
menerima yang terbaik, Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati
(Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar