JUMPA DENGAN TUHAN
Judul : War Ticket
Baca : Mazmur 126:5
Orang-orang yang menabur
dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan
bersorak-sorai.
Sahabat Kristus, beberapa
waktu belakangan ini ada istilah yang begitu populer di kalangan anak-anak
muda. Istilah tersebut yaitu “War Ticket” atau perang tiket. Perang tiket ini
artinya seseorang akan berlomba untuk mendapatkan tiket dari pertunjukan sebuah
band atau penyanyi internasional yang akan tampil di negeri ini. Kita tahu
beberapa band bertaraf dunia melakukan show termasuk di Indonesia ini. Anda tentu
tahu band atau penyanyi mana saja yang pernah, sedang atau akan tampil di bangsa
ini.
Persaingan tiket untuk
menonton konser ini terjadi seringkali karena pertunjukan dilakukan masih jauh
hari tapi tiket sudah dijual sebelumnya. Istilah penjualannya disebut dengan
nama pre-sale. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, tiket pertunjukan band
tersebut dijual dengan harga yang fantastis atau sangat mahal. Ada sebuah band
luar negeri yang akan tampil bulan November mendatang, tiket paling murah
dijual seharga 800 ribu. Sementara tiket paling mahal ditawarkan dengan harga
sebelas juta rupiah.
Saat ini kabarnya semua
harga tiket itu sudah terjual habis atau sold out. Bayangkan untuk sebuah
pertunjukan yang hanya berlangsung paling lama dua jam, orang rela mengeluarkan
biaya jutaan bahkan belasan juta rupiah. Mereka hanya dipuaskan mata dan
telinga mereka sesaat saja, tapi harus rela mengeluarkan uang sekian banyak.
Namun sangat disayangkan
sekali, betapa anak-anak Tuhan belakangan ini minim sekali pengajaran tentang
menabur untuk pelayanan pekerjaan Tuhan. Jarang sekali diajarkan untuk berani
memberi bagi Tuhan. Tanpa sadar kita pun hitung-hitungan untuk menabur bagi
pekerjaan Tuhan. Kita cenderung berdebat lebih dulu, adu argumentasi. Bertukar ayat
dan pemahaman Firman Tuhan untuk membuktikan doktrin siapa yang benar.
Kalau kita perhatikan di
media sosial, hamba-hamba Tuhan saling beradu pendapat tentang pengajaran
perpuluhan. Saling adu ayat untuk sekedar menyatakan memberi untuk pekerjaan
Tuhan sesuatu yang benar atau salah. Ketika ada gereja mengajarkan untuk
menabur, ada banyak yang menentang dengan anggapan memperkaya pendetanya. Ketika
ada yang mengajarkan perpuluhan, dianggap sudah tidak layak di perjanjian baru.
Demikian juga berbagai pengajaran lain mengenai menabur atau memberi untuk
pekerjaan Tuhan, saat ini susah sekali untuk diterima dengan terbuka.
Firman Tuhan mengajarkan,
orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak
sorai. Daripada saat ini anak-anak kita, anak-anak muda mencucurkan air mata
atau menangis karena gagal mendapatkan tiket konser band luar negeri, mengapa
kita tidak mengajarkan untuk memberi yang terbaik untuk Tuhan. Kita ajarkan
untuk menabur, berkorban atau menyediakan yang terbaik sekalipun sampai harus
menangis karena memberi dari uang yang dimiliki.
Sahabat Kristus, Mari kita
belajar untuk mengarahkan hidup ini pada sesuatu yang bernilai kekal. Kerjakan Firman
Tuhan yang kita ketahui tanpa banyak pertimbangan. Apa yang kita pahami, selama
hal itu tidak menentang dengan kebenaran Firman Tuhan, lakukan saja. Daripada anak-anak
kita atau bahkan kita sendiri terjerat oleh arus dunia, yang bersifat sesaat
dan memuaskan daging semata.
Ketika Firman Tuhan
mengajarkan untuk kita menabur, apapun itu bentuknya, kerjakan saja. Mungkin itu
berupa memberi untuk pelayanan pekerjaan Tuhan, donasi untuk lembaga sosial
Kristen atau mendukung anak yang kurang mampu dalam keseharian mereka. Apapun itu
mari kita kerjakan, menabur untuk sesuatu yang bernilai kekal dan seturut
dengan kebenaran Firman Tuhan. Satu kali kita akan menuai dengan
bersorak-sorai. Sebab Tuhan pasti memberkati setiap anak-anakNya yang mau
memberi dan menabur dengan sukacita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan
Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar