Rabu, 10 Mei 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 11 Mei 2023 "Meskipun Badannya Pendek"

 

JUMPA DENGAN TUHAN     

Judul    : Meskipun Badannya Pendek                       

Baca    : Lukas 19:1-3

Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.

Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.

Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.

 

Sahabat Kristus, mari kita perhatikan kondisi seorang dalam kisah ini. Cerita ini tentu sudah tidak asing bagi kita. Seorang kaya bernama Zakheus. Dia pemungut cukai atau penarik pajak. Suatu kali Yesus datang ke kotanya. Dia ingin melihat Yesus, namun Alkitab mencatat badannya pendek. Dia kalah perhatian dengan orang-orang lain. Tidak bisa melihat Yesus dengan jelas. Tidak bisa menjangkau Yesus dengan leluasa.

Namun dengan segala keterbatasan yang dia miliki, dia tidak mengundurkan diri. Dia tidak menyerah begitu saja lalu pulang. Dia tidak mengasihani diri sendiri. Dia juga tidak menyalahkan situasi atau menyalahkan orang lain. Firman Tuhan menuliskan “maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara”.

Zakheus tidak menjadi seorang yang hanya melihat keterbatasannya lalu menjadi terhambat untuk mengikut Tuhan. Dia terus berjuang dan melampaui segala kondisi ketidak berdayaannya. Dia berlari dan memanjat. Sesuatu yang di luar pemikiran orang banyak. Sesuatu yang di luar perkiraan orang lain. Sesuatu yang memang bisa dia lakukan, tapi tidak pernah diduga.

Betapa banyak anak-anak Tuhan yang menjadikan keterbatasannya sebagai penghalang untuk mengikut Tuhan dengan maksimal. Dia berusaha dipahami kehidupannya. Dia berusaha dimengerti kondisinya. Dia juga berusaha minta untuk ditolerir situasi yang dialami. Harapannya, kalau dia tidak bisa melakukan tindakan iman yang maksimal, orang akan berkata “tidak apa-apa”.

Betapa banyak anak-anak Tuhan, diminta baca Firman Tuhan merasa ga kuat, lalu minta dipahami. Diminta untuk berdoa, merasa cepat lelah dan ngantuk, lalu minta dimengerti kondisinya. Ada juga yang diajarkan untuk memberikan perpuluhan, lalu merasa keuangan sehari-hari saja sulit bagaimana mau memberikan perpuluhan. Diminta untuk melayani Tuhan, lalu berkata “aku ga’ bisa apa-apa”.

Lalu bagaimana mau berharap ada mujizat Tuhan dalam hidupnya. Lalu bagaimana mengharapkan terobosan iman terjadi dalam kondisinya. Saatnya kita bangun dari ketidak berdayaan kita. Bangkit dari keterpurukan kita. Lampaui batas kemanusiaan kita. Jangan berlindung di balik alasan “saya kan manusia biasa”. Kejar kekuranganmu, lampaui batas kemanusiaanmu dan raih hasil yang maksimal.

Sahabat Kristus, saatnya kita menjadi pengikut Kristus dengan memakai standar yang maksimal. Bukan lagi standar yang rendah atau minimal. Sebagaimana Zakheus yang berani untuk berlari dan memanjat di tengah keterbatasan yang dia miliki. Pada akhirnya dia pun berjumpa dengan Tuhan Yesus. Demikian juga mari lampaui standar kita. Jangan jadikan umur, ekonomi, kesehatan atau kesibukan bahkan masalah kita menjadi penghalang untuk mengikut Tuhan.

Demikian juga ketika standar kehidupan iman yang harus kita kerjakan, jangan pernah setengah-setengah. Lakukan dengan kesungguhan hati dan penuh dengan tanggung jawab. Firman Tuhan selalu mengajarkan kita untuk kuat, maju, naik dan terbang untuk mencapai kemaksimalan dalam pengenalan kita akan Kristus. Pada orang-orang yang berani melampaui keterbatasan manusiawinya, Tuhan akan menyediakan kebaikan dan keajaiban yang tak terbatas. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...