JUMPA DENGAN TUHAN
Judul :
APHIEMI
Baca : Lukas 23:34
Yesus berkata: "Ya
Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Sahabat Kristus, saat peristiwa penyaliban Tuhan Yesus ada satu kata yang diucapkan yang memiliki kesan yang sangat kuat bagi kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Kata-kata tersebut yaitu "Bapa, ampunilah mereka". Father, forgive them.
Kata mengampuni dalam bahasa Yunani digunakan kata Aphiemi. Ingat Perjanjian Baru awalnya ditulis menggunakan bahasa Yunani. Kata Aphiemi ini mengandung arti : menyuruh pergi, membiarkan pergi, melepaskan dan menghapuskan. Setidaknya terdapat 143 kali kata ini tertulis dalam Alkitab. Oleh karena itu begitu penting sekali tindakan mengampuni ini dilakukan oleh pengikut Kristus.
Kalau peristiwa Natal
titik beratnya yaitu kasih. Tuhan Yesus mengasihi dunia ini sehingga Dia rela
datang ke dunia. Namun berbeda dengan peristiwa Paskah yang titik beratnya
yaitu pengampunan. Sejak Yesus disalibkan, Dia sempat berkata "Ampunilah
mereka". Selanjutnya kita juga melihat saat Yesus bangkit dan menjumpai
murid-murid, Dia berkata "Aku berikan padamu kuasa untuk mengampuni".
Sebegitu penting hal pengampunan ini menjadi titik berat pelayanan Yesus di bumi ini. Saat menjelang meninggal kok masih sempat mengucapkan pengampunan, ketika sudah bangkit kok masih ingat tentang mengampuni.
Sebagaimana hal di atas,
mengampuni merupakan tindakan menyuruh pergi setiap kepahitan dan dendam di
hati kita pada orang lain. Mengampuni juga melepaskan setiap perasaan benci,
kecewa dan terluka pada orang lain. Mengampuni bukan berarti membenarkan setiap
tindakan yang salah, namun mengampuni merupakan tindakan untuk kita tidak perlu
lagi ada perasaan benci dan luka pada seseorang meskipun tindakan itu pernah
melukai hati kita.
Pengampunan tidak selalu mudah untuk dilakukan. Ada bayangan masa lalu yang begitu membekas setiap kali kita ingat pada orang tertentu. Namun pengampunan bukanlah sebuah perasaan, bila hati senang mau mengampuni. Bila perasaan sedang tidak enak, maka susah mengampuni. Mengampuni merupakan sebuah keputusan yang harus kita lakukan tanpa menunggu perasaan sedang enak atau tidak.
Ketika kita mengambil keputusan untuk mengampuni, sesungguhnya hal itu menguntungkan diri sendiri. Kita bebas dari segala bentuk sakit hati dan berbagai penyakit. Tanpa disadari orang yang susah mengampuni akan menjadi orang yang mudah sakit, stress, tertekan dan bahkan terhalang semua berkat yang seharusnya disediakan bagi hidupnya.
Suatu kali saya merasa hati saya penuh dengan beban yang berat. Saya tahu beban berat ini karena saya ada kecewa dan luka pada beberapa orang. Ada kecewa karena difitnah dan kesalah pahaman yang tidak ada ujungnya. Oleh karena terluka, maka saya pun menjadi emosional, tertekan dan mudah tersinggung pada siapa pun yang saya temui. Suatu kali saat saya berdoa, saya mulai menyebutkan satu per satu nama yang menyakiti hati saya, siapapun mereka. Saya sebutkan nama teman yang menggosip tentang saya, demikian juga orang yang berkata-kata negatif tentang saya hingga yang memfitnah saya tanpa alasan yang jelas. Saya lepaskan pengampunan untuk mereka. Hasilnya ada kelegaan di hati saya yang lebih indah dari sebelumnya.
Ada sebagian orang yang
memilih untuk menyimpan kepahitan begitu dalam dan lama. Oleh karena itu tidak
heran ada luka, sakit fisik tak terselesaikan, berkat terhalang, kegagalan
dalam berbagai bentuk, dsb. Jangan pernah hidup dalam kepahitan terlalu lama.
Anda yang benar atau dia yang benar tidak ada bedanya. Mengampuni bukan
menunjukkan siapa yang lebih benar. Mengampuni sesungguhnya melepaskan hidup
kita dari segala keterikatan batin yang tidak perlu.
Sahabat Kristus, silakan ambil waktu lepaskan pengampunan pada suami, istri, gembala sidang, pemimpin rohani, pimpinan dalam bekerja, keluarga, teman, dan siapa pun yang pernah menyakiti anda. Lakukan tindakan iman dengan ucapkan dan sebut nama mereka dalam doa anda. Katakan bahwa anda mengampuni dia. Selanjutnya nikmati kebaikan Tuhan yang tidak terbatas dalam hidup kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar