Sebuah pelayanan sederhana yang akan mendukung anda untuk hari demi hari mengasihi Tuhan Yesus dengan maksimal
Senin, 30 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 172
Sabtu, 28 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 171
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 170
Jumat, 27 November 2020
Jumpa Dengan Tuhan : Meminta Atau Diberi
JUMPA DENGAN TUHAN
Jumat, 27 November 2020
Tema : Meminta
atau Diberi
Baca : Kejadian 13:14-15
Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan
sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
Satu kali Abraham dan Lot saling membagi daerah untuk dimiliki. Lot memandang sekelilingnya dan menginginkan wilayah itu yang dianggapnya sebagai taman Tuhan.
Beda dengan Abraham yang dipilihkan oleh Tuhan. Dia tidak perlu susah-susah memilih atau meminta, dia dipilihkan dan diberi sendiri oleh Tuhan. Kalau Tuhan yang memberikan hasilnya indah, bagus dan luas. Tapi bagaimana dengan Lot, kita tahu kisah berikutnya bahwa tanah itu ternyata Sodom yang selanjutnya dihancurkan oleh Tuhan.
Ada kalanya dalam kehidupan kita tidak perlu merengek-rengek atau meminta dengan memaksa pada Tuhan supaya ikuti kemauan kita. Ada kalanya tanpa diduga Dia menyediakan bagi kita apa yang kita inginkan sebelum sempat terucap.
Abraham belum sempat meminta sesuatu tentang tanah atau wilayah untuk ditinggali. Tapi saya yakin bahwa dia menginginkan yang terbaik, yang subur dan aman untuk dia dan orang-orang dekatnya. Tanpa dia duga, Tuhan menyediakan bagi Abraham. Lot meminta sesuatu yang menurutnya baik, tapi ternyata itu sesuatu yang membahayakan bagi dirinya dan keluarga.
Saya tidak mengajarkan bahwa lebih baik tidak usah berdoa, tidak demikian. Saya hendak menyampaikan bahwa ketika kita memiliki keintiman dengan Tuhan, maka yang kita rindukan itu juga menjadi kerinduan Tuhan. Apa yang kita inginkan, ternyata disepakati oleh Tuhan. Ketika hal itu nyambung dengan hatinya Tuhan, maka Dia akan menyediakan bagi kita tanpa perlu kita meminta-minta.
Suatu kali saya itu kepengen makan bakpao ayam. Biasanya ada yang jual lewat depan rumah saya. Tapi saat itu saya terlewatkan, karena saya sedang mandi. Tiba-tiba saya merasa Tuhan berkata "kamu mau bakpao itu?". Saya pun menjawab, mau tapi sudah lewat yang jual. Tuhan berkata lagi "kalau kamu mau, Aku akan buat dia berhenti sampai kamu selesai mandi". Saya mandi sekitar 10 menit, tidak sebentar. Anda tahu, ternyata yang jual bakpao berhenti tidak jauh dari rumah saya, sehingga saya bisa membelinya. Hal kecil dan sederhana tapi diperhatikan oleh Tuhan secara teliti.
Suatu kali uang saya hanya tinggal warna biru satu lembar. Saya sudah menahan tidak membeli makanan seharian. Tapi bensin harus tetap dibeli. Saat itu saya beli bensin lima belas ribu. Tapi saya berpikir bagaimana hidup dengan uang sisanya. Belum lagi untuk kebutuhan keluarga. Saya hanya bisa berkata "Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau baik". Saya tidak berpikir untuk berdoa "berkati saya Tuhan atau lipat gandakan uang ini ya Tuhan". Saya mengucap syukur saja untuk kebaikan Tuhan. Sampai di rumah ada berita di WA saya bahwa ada seseorang yang transfer yang nilainya sepuluh kali lipat dari uang saya yang awalnya. Saya bersyukur bisa beli makanan untuk beberapa hari dan transfer untuk istri dan anak yang tinggal di luar kota.
Keintiman kita dengan Tuhan akan menyambungkan hati kita dengan alam Sorga. Tuhan yang ada di tahta, akan memerintahkan malaikat untuk mengirimkan berkat bagi kita. Mengapa ada banyak yang berdoa sekian lama tapi tidak terjawab. Mohon maaf, mungkin saja anda hanya menjadikan Tuhan sebagai sasaran kebutuhan saja. Jadikan Tuhan sebagai Pribadi yang layak dipercaya, diajak bicara dan dimengerti isi hatinya.
Jadikan Tuhan sebagai sahabat dekat yang bisa kita ajak sharing dan bicara dalam hal apapun. Saya sering ngomong ke Tuhan, “saya tidak suka gaya orang itu. Saya ga suka sifatnya.” Tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang masuk di hati saya yang membuat saya bisa memahami keadaan orang lain. Saya tidak lagi merasa tidak enak dengan orang itu atau merasa lebih baik dari dia, tapi saya akhirnya memahami saja mengapa dia bisa berkelakuan seperti itu.
Tuhan Yesus itu sahabat kita, Dia itu teman baik kita.
Kadang tidak perlu minta berkali-kali Dia akan sediakan bagi kita. Jadikan
Tuhan sebagai Pribadi yang istimewa dan paling dekat. Jangan jadikan Tuhan
hanya sebagai sasaran meminta dan menuntut. Sediakan waktu yang terbaik untuk menjalin
komunikasi dengan Dia. Maka pemeliharaan terbaik akan kita nikmati tanpa perlu
diminta. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa Ministry
WA: 0895623356501)
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 169
Kamis, 26 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 168
Rabu, 25 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 167
Selasa, 24 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 166
Senin, 23 November 2020
Jumpa Dengan Tuhan : Kebutuhan Atau Keinginan
JUMPA DENGAN TUHAN
Senin, 23 November 2020
Tema : Kebutuhan
Atau Keinginan
Baca : Yohanes 15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan
firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan
kamu akan menerimanya.
Pada tahun 2005 saya pernah diundang oleh salah satu perusahaan untuk menyaksikan sebuah pertunjukan musik. Oleh karena sudah terlalu malam, maka selesai acara saya diajak untuk menginap di hotel tempat berlangsungnya acara tersebut. Kebetulan sekali ada satu peserta yang tidak ikut, sehingga ada tersisa satu kamar padahal sudah dipesan. Hotel tersebut termasuk hotel yang mewah di salah satu sudut kota Surabaya. Saat saya masuk ke ruangan hotel tersebut, semua fasilitas tersedia dengan baik. Kamar mandinya bagus, ruangannya nyaman, AC-nya terpasang dengan baik, Tvnya pun banyak channel sehingga bisa saya ganti-ganti dengan puas. Ketika saya membuka kulkas nya, woow... ada banyak minuman dengan berbagai jenis dan rasa tersedia dengan begitu variasi.
Namun satu hal yang menjadi “penyesalan” saya sampai hari ini yaitu saya tidak berani mengambil minuman yang ada di kulkas tersebut. Saya tidak tahu bagaimana nanti membayarnya, demikian juga kalau harganya mahal tentu saya akan kesulitan membayar. Saya akhirnya terpaksa menahan kehausan sepanjang malam itu. Pagi harinya ketika saya check out, saya ditanya apakah mengambil minuman dalam kulkas oleh resepsionis. Saya pun menjawab tidak ambil apapun. Saya pun melihat billing pembayaran hanya berisi harga sewa kamar. Saya menjadi “menyesal” mengapa saya tidak ambil minuman dalam kulkas tersebut. Kamar dengan fasilitasnya sudah menjadi tanggungan pihak perusahaan yang mengundang saya, oleh karena itu saya mestinya tidak masalah bila mengambil minuman yang ada di kulkas itu. Saya “menyesal” sampai hari ini karena kesempatan itu belum tentu saya alami sampai saat ini. Fasilitas yang tersedia saya lewatkan begitu saja.
Firman Tuhan mengajarkan bahwa apa saja yang kita minta, Tuhan Yesus pasti sediakan. Apa saja, tanpa batas atau unlimited. Tapi bukankah kita seringkali ragu-ragu, minta yang mana ya yang boleh di hadapan Tuhan. Apakah kalau minta akan dikabulkan sama Tuhan. Bahkan ada yang mencoba untuk membuat argumen secara rohani “Minta seperti Salomo saja, nanti pasti disediakan yang lain juga sama Tuhan”. Namun itu sama saja dengan memanipulasi Tuhan kan, berharap A supaya dapat B dan C juga.
Ketika saya mengerti kebenaran ini, saya tidak sungkan atau ragu-ragu untuk minta pada Tuhan. Saat tidak ada uang, saya minta uang pada Tuhan. saat pengen makan sesuatu, saya pun minta sama Tuhan. Saya pernah minta sepeda motor baru, HP baru dan segala sesuatu yang terbaik yang bisa saya minta. Nyatanya Tuhan sediakan segala sesuatunya. Mungkin kita akan bertanya “Loh apakah tidak terlalu kedagingan pak, karena terkesan memuaskan diri sendiri”. Tuhan Yesus sendiri menjanjikan untuk kita minta apa saja, kan. Mengapa kita harus takut dan ragu-ragu. Sementara ini ada banyak hamba Tuhan mengajarkan “Tuhan memberi yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan”. Menurut saya itu terserah kata hamba Tuhan atau pendeta. Yang saya pegang perkataan Firman Tuhan bahwa Dia bukan hanya menyediakan kebutuhan kita tapi keinginan kita juga.
Saya punya anak, tanpa dia minta saya pasti sediakan kebutuhannya. Makan, pakaian, keperluan sekolah dan sebagainya. Kalau satu kali dia minta es krim, bukankah itu keinginan. Apakah saya tidak akan memenuhinya hanya karena itu bukan kebutuhan. Keinginan dia apapun itu selama saya bisa memenuhi, saya akan sediakan. Keinginan dia tentu tidak akan melampaui batas usia dan pengertiannya. Anak saya usianya 8 tahun, keinginannya tentu bukan mobil atau rumah mewah. Demikian juga dengan kita, semua keinginan tentu ada ukurannya juga kan.
Dia sudah menjanjikan “apa saja” Tuhan sediakan, mengapa
kita harus membatasi kemampuan Tuhan. Bagian yang harus kita lakukan tentu mau
menyediakan diri untuk melekat pada Tuhan. Kita tinggal di dalam Dia dan Dia di
dalam kita. Tidak ada salahnya untuk kita minta yang kita butuhkan dan
inginkan, sebab kita meminta pada Pribadi yang tak terbatas kemampuannya yaitu
Yesus Kristus. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Mizpa
Ministry WA : 0895623356501)
Jadwal Sharing Malam 3
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 165
Sabtu, 21 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 164
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 163
Jumat, 20 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 162
Kamis, 19 November 2020
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 161
Rabu, 18 November 2020
Jumpa Dengan Tuhan : Sabar Saja
JUMPA DENGAN TUHAN
Rabu, 18 November 2020
Tema : Sabar
Saja
Baca :Yeremia 29:11
Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Tadi malam ketika saya bangun untuk berdoa, Tuhan perlihatkan pada saya sebuah tempat penggorengan atau wajan kecil. Wajan itu ditutupi oleh penutup panci. Sementara ada asap yang masih mengepul dari balik penggorengan itu.
Tuhan berkata pada saya “Jangan terburu-buru dibuka tutup penggorengan itu. Masih panas sekali, kamu ‘ga akan tahan untuk memegangnya. Lagipula masakan itu belum matang. Kalau kamu buka sekarang, masakan itu tidak akan sempurna matangnya. Tidak akan enak untuk dimakan. Tunggu dulu, sabar dulu”. Lalu penglihatan itu pun menghilang. Tuhan mengingatkan pada saya melalui penglihatan ini bahwa rencana Tuhan itu indah. Dia membuat segala sesuatunya penuh dengan damai sejahtera. Namun demikian, semua ada waktunya. Semua ada prosesnya.
Prosesnya itu seperti makanan yang masih dimasak. Tidak bisa instan. Memang menyakitkan dan tidak menyenangkan. Betapa kita seringkali menginginkan segala sesuatunya terjadi dengan cepat, terselesaikan dengan mudah. Namun kalau dipaksakan hasilnya tidak akan indah.
Anda yang selama ini mengalami sakit, sekian lama tidak sembuh-sembuh. Bisa jadi sudah lama berdoa, tapi tidak ada hal yang membaik. Percayalah, proses Tuhan itu sedang berjalan. Tanpa disadari, anda lebh banyak berdoa dan merenungkan Firman Tuhan ketika sakit. Saat sehat, belum tentu ada kesempatan seperti saat ini yaitu membangun kehidupan rohani dengan lebih baik lagi. Anda yang dalam kondisi ekonomi berantakan, bisa jadi saat ini Tuhan sedang mengerjakan sesuatu yang indah. Dia latih kita untuk berharap pada Tuhan, mengajar kita untuk berdoa dan meyerahkan segala sesuatunya dalam iman kita yang tidak menyerah.
Jangan terburu-buru dalam menentukan segala sesuatunya. Jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Biarkan Tuhan mengerjakan sesuatu yang indah dalam hidup kita, dalam waktunya Tuhan dan dengan caranya Tuhan sendiri. Proses Tuhan sedang berjalan untuk mendewasakan kita. Proses Tuhan membentuk karakter kita yang mudah sakit hati jadi mudah mengampuni. Yang mudah emosional dibuat jadi mudah sabar. Yang suka membicarakan orang lain, menggosip atau berkata tidak jujur menjadi lebih berhati-hati dalam berbicara. Yang selama ini mudah egois, mengasihani diri sendiri jadi memiliki hati yang mau memberkati orang lain.
Proses Tuhan itu tidak pernah mudah dan bisa jadi tidak
menyenangkan. Ikuti saja, jalani saja. Pada akhirnya kita akan bisa berkata “Tuhan
kupercaya, rencanaMu indah. Walau saat ini tak ku mengerti”. Dia adalah Tuhan
yang sanggup memulihkan dan mengubah hidup kita yang hancur berantakan menjadi
kesatuan permata yang indah. Sabar saja dalam mengikuti proses Tuhan. Tetap
setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.
Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 160
KESAKSIAN PELAYANAN
Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"
JUMPA DENGAN TUHAN Judul : Kuat Di Dalam Tuhan Baca : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...
-
Kali ini kami akan memuat sebuah halaman yang berisikan pengalaman yang inspira...
-
JUMPA DENGAN TUHAN Kamis, 27 Agustus 2020 Tema : Membalut Luka Hati Baca : Mazmur 147:3 Ia menyembuhkan orang-orang yang ...