JUMPA DENGAN TUHAN
Sabtu, 05 September 2020
Tema : Jangan
Roboh Tembokmu
Baca : Yesaya 62:6
Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang
Pagi tadi menjelang pkl. 03.30, saya terbangun dan tiba-tiba ada suara yang bergema di telinga saya. Suara itu berbunyi “Jangan sampai roboh tembokmu”. Saya juga langsung teringat dengan bagian Firman Tuhan di Yesaya yang menyatakan bahwa kita ini seperti pengintai-pengintai yang diam di tembok. Apa tugas pengintai tersebut, pengintai itu menjadi seorang perantara antara Tuhan dengan situasi yang ada di sekitarnya. Pengintai itu menjadi pengantara antara Tuhan dengan keluarga, lingkungan, tempat kerja atau tempat sekolah, tempat pelayanan bahkan dengan kota dan bangsanya.
Apa yang dilakukan pengintai tersebut. Pengintai itu akan berdoa siang dan malam untuk kebaikan dan keselamatan situasi yang ada di sekitarnya. Dia tidak akan berdiam diri mohon kebaikan, keselamatan dan kesejahteraan atas kondisi di sekelilingnya. Ada kata “mengingatkan TUHAN”, bukan berarti Tuhan itu lupa, tapi kita ini menjadi penengah antara situasi yang kita hadapi dengan Tuhan. Kita menyampaikan pada Tuhan secara terus menerus, tanpa henti dan tanpa putus asa. Hal itu arti dari mengingatkan Tuhan. Setiap kita dipanggil menjadi pendoa untuk kondisi yang ada di sekitar kita supaya terjadi kuasa pembalikan keadaan.
Ada betapa banyak kita selama ini mengabaikan panggilan untuk menjadi pendoa bagi situasi di mana Tuhan percayakan kita untuk tinggal dan berada. Bisa jadi selama ini kita hanya fokus berdoa untuk diri sendiri. Kita lebih suka berdoa supaya “saya diberkati; saya sehat; saya dapat keuntungan; saya dapat keberhasilan, dsb”. Hal ini bukan salah tapi kita harus melangkah lebih lagi ke depan. Mulai mengarahkan doa untuk keluarga kita. Keselamatan anak dan istri atau suami. Tidak cukup hanya itu, tapi juga untuk tempat di mana kita tinggal. Sebutkan desa/kelurahan, kecamatan hingga kabupaten atau kota tinggal anda. Misalnya saat ini saya tinggal di RT 17 RW 06, saya akan berdoa untuk lingkungan tinggal saya yang spesifik ini.
Saat ini ada banyak anak-anak Tuhan yang tidak memiliki kerinduan untuk berdoa bagi tempat tinggalnya. Oleh karena itu tidak heran kalau sering terjadi tindakan kriminal atau asusila dan berbagai hal buruk lainnya. Saya yakin dan percaya ketika kita berdoa untuk tempat tinggal kita, maka akan ada suasana Sorga dinyatakan. Tidak akan ada lagi tindakan kejahatan, pelanggaran susila, wabah penyakit atau berbagai hal yang mengacaukan. Oleh karena kuasa kegelapan sudah menguasai berbagai daerah, kita perlu merebutnya kembali melalui doa syafaat kita.
Satu kali teman-teman pendoa kami berdoa untuk satu kawasan yang bernama Semolowaru. Di situ sedang dibangun sebuah jembatan besar. Namun sebagaimana lazimnya jembatan yang dibangun oleh pemerintah daerah, maka sering diadakan penanaman tumbal berupa kepala hewan. Teman-teman kami mengadakan doa keliling di daerah itu, di tempat yang masih diadakan pembangunan jembatan. Setelah doa keliling, besoknya terjadi hujan deras yang membuat jembatan itu roboh. Salah satu yang kami dapatkan sebagai pembelajaran yaitu bahwa Tuhan tidak suka dengan berbagai hal yang mengundang unsur kuasa kegelapan.
Pada tahun 2002, di daerah dekat tempat saya tinggal ada sebuah pasar lama yang disebut Pasar Wonokromo. Saat itu setiap hari terjadi unjuk rasa yang menentang renovasi pasar. Pasar ini harus direnovasi karena akan dibangun tempat perbelanjaan yang lebih rapi dan bersih. Namun tentu saja mendapatkan pertentangan dari pedagang setempat. Hampir setiap hari ada saja unjuk rasa yang berupa penolakan. Saya ketika lewat di daerah itu untuk kesekian kalinya, menjelang berangkat kuliah, saya tunjuk pasar itu dari kejauhan. Saya ucapkan kata-kata atau doa, pasar ini tidak lama lagi akan berhasil dirobohkan dan dibangun yang baru untuk menghilangkan jejak kejahatan yang ada.
Beberapa hari kemudian, pasar itu benar-benar roboh dan hancur, karena akan dibangun pusat perbelanjaan yang baru dan lebih tertata rapi. Pasar Wonokromo, bagi yang tinggal di Surabaya sudah paham, seringkali dijadikan tempat pelarian bagi orang yang melakukan pencurian. Kalau seseorang berhasil mencuri, menodong atau menipu orang lalu berlari ke dalam pasar ini, tidak akan ketahuan. Namun saat sudah dibangun, tidak ada lagi tempat persembunyian seperti dulu. Semua sudah diatur rapi dengan keamanan yang lebih baik.
Hari ini melalui tulisan singkat ini, saya ajak untuk setiap kita menjadi pendoa yang mengingatkan Tuhan supaya mendatangkan kebaikan atas lingkungan di mana kita tinggal. Demikian juga untuk tempat kerja yang Tuhan percayakan pada kita. Bisa jadi di tempat kerja itu ada roh perzinahan, roh curang, roh korupsi, dsb. Mengapa kita tidak menjadi pribadi yang mendatangkan kebaikan. Doakan ketua RT anda, doakan kepala desa atau lurah anda, doakan camat hingga bupati atau walikota. Doakan boss tempat anda bekerja. Doakan juga pendeta anda dan berbagai hal yang ada di sekitar anda.
Beberapa waktu lalu saya sering datang lebih pagi di tempat saya bekerja, tujuannya saya bisa berdoa bagi tempat itu. Saya tumpang tangan di setiap tembok ruangan untuk melepaskan kuasa Roh Kudus atas lingkungan kerja ini. Jangan hanya sekedar mencari uang atau makan, tapi kita hadirkan Kerajaan Sorga atas tempat kita bekerja supaya terhindar dari segala hal yang jahat. Supaya segala hal yang mengandung kejahatan di waktu lalu bisa menyingkir dan digantikan dengan situasi yang baik.
Dalam keluarga kita pun juga demikian, kita bawa dalam
doa supaya terhindar dari roh kemiskinan, kegagalan, keretakan rumah tangga
atau hal buruk lainnya. Kita melepaskan damai sejahtera dan kasih atas
kehidupan keluarga kita sehingga tidak ada lagi kesalah pahaman atau hal yang
mengakibatkan perpecahan. Anda dan saya lah, yang bertanggung jawab atas
kebaikan bagi kehidupan keluarga kita.
Jangan sampai roboh tembok kita, karena kita tidak pernah berdoa. Kita tidak pernah mohon belas kasihan Tuhan. Kita tidak pernah minta Tuhan memulihkan atau memberikan pembelaan. Bisa jadi selama ini kita egois, kita mengabaikan, meremehkan atau menganggap segala sesuatunya ringan-ringan saja. Mari kita belajar menjadi perantara bagi tempat yang Tuhan percayakan pada kita. Jangan pernah takut, ketika kita mengarahkan hati untuk berdoa bagi keselamatan pihak lain, kehidupan kita juga akan diberkati dengan sempurna. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)
• Untuk dukungan doa pribadi :
Kabari kami di Mizpa Ministry WA :
0895623356501
Tidak ada komentar:
Posting Komentar