Ilustrasi gambar dari Google |
Mazmur 42:6
Mengapa
engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada
Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Tulisan berikut ini bisa dijadikan sebagai sebuah refleksi...
Daud pernah mengalami situasi yang lemah, tak berdaya dan kehilangan
semangat. Namun pada satu titik dia berkata pada dirinya sendiri “Mengapa
engkau tertekan dan gelisah hai jiwaku...”. Dia mendisiplinkan jiwanya yang
saat itu sedang kehilangan gairah dan semangat.
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang bisa kehilangan gairah atau
semangat mengikut Tuhan Yesus. Rasanya seperti api yang ada di dalam kita itu
tidak lagi menyala dengan dengan berkobar-kobar.
Yang pertama, mengalami masalah atau kecewa yang bertubi-tubi. Orang yang
mengalami masalah yang beruntun bisa membuat hatinya tawar saat mengikut Tuhan.
Satu masalah belum selesai, ada lagi masalah yang lain. Kalau seseorang tidak
ditopang dengan iman yang kuat, maka dia bisa terpuruk dan tidak lagi semangat
mengikut Tuhan Yesus.
Yang kedua, doa yang tidak
segera dijawab. Apa jadinya
bila harapan yang dinantikan tidak segera datang dan doa yang dinaikkan tidak
segera dikabulkan. Firman Tuhan mengatakan dalam Amsal 13:12 Harapan yang tertunda menyedihkan hati,
tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. Seseorang yang
tertunda harapannya akan membuat hatinya sedih dan semangatnya jadi padam.
Berdoa sekian lama tapi tidak mengalami jawaban dari Tuhan. Kalau seseorang
tidak dibekali dengan pemahaman yang benar mengenai mengikut Tuhan dengan
benar, maka ketika doa tidak segera dijawab menjadi lemah dan putus asa. Tidak
jarang mulai cuek untuk membangun kehidupan rohani. Biasanya dalam tahap ini mulai
tidak terima dengan keadaan, tapi mau menyalahkan Tuhan rasanya kok sungkan dan
tidak sampai hati. Padahal mestinya hatinya protes pada Tuhan.
Yang ketiga, adanya kejenuhan. Orang menjadi jenuh kalau menghadapi rutinitas harian
yang selalu berputar tanpa henti. Misalnya pagi bangun, masak, menyiapkan
keperluan keluarga, bersih-bersih rumah, nonton tv sampai sore lalu membantu
suami dan anak yang sudah pulang, makan, nonton tv lalu tidur. Demikian
seterusnya. Demikian juga dengan kehidupan rohani apakah tidak berpotensi untuk
jenuh, bisa jadi demikian juga. Bangun pagi, doa, baca Alkitab, datang ibadah
atau aktivitas rohani lainnya. Hal rohani yang dilakukan berulang kali setiap
hari bisa berpotensi menimbulkan kejenuhan. Apalagi kalau seorang hamba Tuhan,
menyiapkan kotbah dan mendoakan jemaat bisa menjadi sebuah rutinitas yang
menjemukan juga. Tapi bukankah kita takut dosa kalau berkata bosan berdoa, baca
Alkitab dan melayani Tuhan.
Lalu apa yang bisa dilakukan, langkah berikut ini mudah-mudahan berkenan
membantu...
Yang pertama, tetap isi roh
kita dengan nutrisi yang sehat.
Jangan berhenti memasukkan hal yang rohani baik itu Firman Tuhan, pujian dan
penyembahan maupun doa. Supaya membangkitkan semangat cari chanel rohani yang
menguatkan. Bisa jadi melalui televisi, internet, youtube atau bacaan rohani.
Kalau banyak variasi nutrisi rohani yang kita konsumsi, maka kita akan makin
dikuatkan. Saat anda mengalami masalah, akan tetap dikuatkan. Saat doa belum
dijawab, akan ada pengharapan yang baru. Saat mengalami kejenuhan, akan ada
penghiburan yang baik dan bermanfaat. Alkitab tetap dibaca, namun buku atau
sarana nutrisi rohani lainnya sebagai selingan yang sehat. Sebagaimana kita
setiap hari memang makan nasi, tapi kan tetap butuh cemilan atau makanan ringan
lain untuk variasi bagi tubuh kita.
Yang kedua, mulai aktif dalam
melayani Tuhan. Orang yang
hanya menerima masukan rohani tapi tidak pernah menyalurkan, akan buntu
pencernaan rohaninya. Sama seperti orang yang cuma makan tapi tidak pernah
melakukan “pembuangan”, tentu sakit. Oleh karena itu penting sekali untuk kita
melayani Tuhan, supaya otot-otot rohani kita makin kuat. Belakangan ini makin
banyak sarana untuk kita melayani Tuhan. Sudah tidak lagi harus terlibat aktif
di gereja, namun ada media sosial yang menjadi ladang pelayanan kita. ada grup
rohani yang kita bisa menguatkan teman-teman seiman, mengirimkan artikel rohani
dan berbagai penguatan lainnya. Tanpa disadari orang yang kirim postingan
renungan, lagu atau video itu juga sudah melayani Tuhan. Kalau dulu yang
namanya melayani Tuhan itu harus ada di gereja, sekarang sudah makin luas
sarana kita untuk melayani Tuhan. Saat kita melayani Tuhan, maka kita akan
terus menyala dan berkobar dan semangat mengikut Tuhan.
Yang ketiga, miliki komunitas rohani yang sehat. Sangat penting
untuk kita memiliki sebuah komunitas rohani untuk menopang saat kita lemah,
mendukung saat kita dalam pergumulan dan menguatkan saat kita tidak berdaya.
Nah komunitas rohani itu bisa berupa persekutuan dengansaudara seiman di gereja
atau Persekutuan Doa. Bisa juga melalui grup rohani baik di WA maupun Facebook
yang saat ini banyak kita temui. Melalui komunitas tersebut kita bisa saling
mendukung dan bahkan kalau ada yang keliru bisa ditegur dengan tujuan untuk
menguatkan. Sama seperti sepotong kayu yang ditarik dari kumpulan kayu bakar,
lama kelamaan kayu itu akan dingin dan tidak lagi menyalakan apinya. Demikian
juga saat kita menjauh dari komunitas, maka kita akan lemah dan tidak berdaya.
Doa dan harapan kami, anda mulai menemukan titik balik untuk kembali
semangat mengikut Tuhan Yesus. Orang yang semangat mengikut Tuhan akan kuat dan
tegar menghadapi hidup ini. Pada akhirnya pesan kami “Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
(Roma 12:11). Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.
(Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar