Sabtu, 25 Juli 2020

SEMANGAT YANG MULAI HILANG, PERNAHKAH MENGALAMINYA ...

                                                                         
Ilustrasi gambar dari Google

Mazmur 42:6

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Tulisan berikut ini bisa dijadikan sebagai sebuah refleksi...

Daud pernah mengalami situasi yang lemah, tak berdaya dan kehilangan semangat. Namun pada satu titik dia berkata pada dirinya sendiri “Mengapa engkau tertekan dan gelisah hai jiwaku...”. Dia mendisiplinkan jiwanya yang saat itu sedang kehilangan gairah dan semangat.

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang bisa kehilangan gairah atau semangat mengikut Tuhan Yesus. Rasanya seperti api yang ada di dalam kita itu tidak lagi menyala dengan dengan berkobar-kobar.

 

Yang pertama, mengalami masalah atau kecewa yang bertubi-tubi. Orang yang mengalami masalah yang beruntun bisa membuat hatinya tawar saat mengikut Tuhan. Satu masalah belum selesai, ada lagi masalah yang lain. Kalau seseorang tidak ditopang dengan iman yang kuat, maka dia bisa terpuruk dan tidak lagi semangat mengikut Tuhan Yesus.

 

Yang kedua, doa yang tidak segera dijawab. Apa jadinya bila harapan yang dinantikan tidak segera datang dan doa yang dinaikkan tidak segera dikabulkan. Firman Tuhan mengatakan dalam Amsal 13:12 Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. Seseorang yang tertunda harapannya akan membuat hatinya sedih dan semangatnya jadi padam. Berdoa sekian lama tapi tidak mengalami jawaban dari Tuhan. Kalau seseorang tidak dibekali dengan pemahaman yang benar mengenai mengikut Tuhan dengan benar, maka ketika doa tidak segera dijawab menjadi lemah dan putus asa. Tidak jarang mulai cuek untuk membangun kehidupan rohani. Biasanya dalam tahap ini mulai tidak terima dengan keadaan, tapi mau menyalahkan Tuhan rasanya kok sungkan dan tidak sampai hati. Padahal mestinya hatinya protes pada Tuhan.

 

Yang ketiga, adanya kejenuhan. Orang menjadi jenuh kalau menghadapi rutinitas harian yang selalu berputar tanpa henti. Misalnya pagi bangun, masak, menyiapkan keperluan keluarga, bersih-bersih rumah, nonton tv sampai sore lalu membantu suami dan anak yang sudah pulang, makan, nonton tv lalu tidur. Demikian seterusnya. Demikian juga dengan kehidupan rohani apakah tidak berpotensi untuk jenuh, bisa jadi demikian juga. Bangun pagi, doa, baca Alkitab, datang ibadah atau aktivitas rohani lainnya. Hal rohani yang dilakukan berulang kali setiap hari bisa berpotensi menimbulkan kejenuhan. Apalagi kalau seorang hamba Tuhan, menyiapkan kotbah dan mendoakan jemaat bisa menjadi sebuah rutinitas yang menjemukan juga. Tapi bukankah kita takut dosa kalau berkata bosan berdoa, baca Alkitab dan melayani Tuhan.

Lalu apa yang bisa dilakukan, langkah berikut ini mudah-mudahan berkenan membantu...

Yang pertama, tetap isi roh kita dengan nutrisi yang sehat. Jangan berhenti memasukkan hal yang rohani baik itu Firman Tuhan, pujian dan penyembahan maupun doa. Supaya membangkitkan semangat cari chanel rohani yang menguatkan. Bisa jadi melalui televisi, internet, youtube atau bacaan rohani. Kalau banyak variasi nutrisi rohani yang kita konsumsi, maka kita akan makin dikuatkan. Saat anda mengalami masalah, akan tetap dikuatkan. Saat doa belum dijawab, akan ada pengharapan yang baru. Saat mengalami kejenuhan, akan ada penghiburan yang baik dan bermanfaat. Alkitab tetap dibaca, namun buku atau sarana nutrisi rohani lainnya sebagai selingan yang sehat. Sebagaimana kita setiap hari memang makan nasi, tapi kan tetap butuh cemilan atau makanan ringan lain untuk variasi bagi tubuh kita.

Yang kedua, mulai aktif dalam melayani Tuhan. Orang yang hanya menerima masukan rohani tapi tidak pernah menyalurkan, akan buntu pencernaan rohaninya. Sama seperti orang yang cuma makan tapi tidak pernah melakukan “pembuangan”, tentu sakit. Oleh karena itu penting sekali untuk kita melayani Tuhan, supaya otot-otot rohani kita makin kuat. Belakangan ini makin banyak sarana untuk kita melayani Tuhan. Sudah tidak lagi harus terlibat aktif di gereja, namun ada media sosial yang menjadi ladang pelayanan kita. ada grup rohani yang kita bisa menguatkan teman-teman seiman, mengirimkan artikel rohani dan berbagai penguatan lainnya. Tanpa disadari orang yang kirim postingan renungan, lagu atau video itu juga sudah melayani Tuhan. Kalau dulu yang namanya melayani Tuhan itu harus ada di gereja, sekarang sudah makin luas sarana kita untuk melayani Tuhan. Saat kita melayani Tuhan, maka kita akan terus menyala dan berkobar dan semangat mengikut Tuhan.

Yang ketiga, miliki komunitas rohani yang sehat. Sangat penting untuk kita memiliki sebuah komunitas rohani untuk menopang saat kita lemah, mendukung saat kita dalam pergumulan dan menguatkan saat kita tidak berdaya. Nah komunitas rohani itu bisa berupa persekutuan dengansaudara seiman di gereja atau Persekutuan Doa. Bisa juga melalui grup rohani baik di WA maupun Facebook yang saat ini banyak kita temui. Melalui komunitas tersebut kita bisa saling mendukung dan bahkan kalau ada yang keliru bisa ditegur dengan tujuan untuk menguatkan. Sama seperti sepotong kayu yang ditarik dari kumpulan kayu bakar, lama kelamaan kayu itu akan dingin dan tidak lagi menyalakan apinya. Demikian juga saat kita menjauh dari komunitas, maka kita akan lemah dan tidak berdaya.

 

Doa dan harapan kami, anda mulai menemukan titik balik untuk kembali semangat mengikut Tuhan Yesus. Orang yang semangat mengikut Tuhan akan kuat dan tegar menghadapi hidup ini. Pada akhirnya pesan kami “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Roma 12:11). Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...