Rabu, 08 Juli 2020

Kresnayana Yahya : Gereja Jangan Mengandalkan pada 2-3 Boss...



Kresnayana Yahya saat menyampaikan materi
Semalam Bilangan Research Center (BRC) mengadakan seminar online via zoom. Seminar ini menghadirkan dua pembicara terkenal, salah satunya yaitu bpk. Drs. Kresnayana Yahya, M. Sc. Beliau seorang ahli Statistik dan Analisa Bisnis yang dalam lembaga BRC ini menjabat sebagai Ketua Pengawas. Beliau menyampaikan materi pada sesi pertama, sementara pembicara berikutnya yang menyampaikan materi pada sesi kedua akan kami tampilkan juga secara berseri di tulisan kami selanjutnya.

Topik yang diperbincangkan cukup menarik, yaitu “Kolekte Turun, Potong Gaji Hamba Tuhan Atau Efisiensi?”. Sebuah tema pembicaraan yang bagi sebagian kalangan Kristen cukup tabu karena menyangkut keuangan gereja yang seringkali cukup disingkapi dengan “jalan dengan iman saja”, tanpa perlu dibicarakan secara mendetil.

Kresnayana Yahya menyampaikan dalam materi awalnya bahwa pada triwulan pertama, ekonomi kita masih membaik yaitu adanya pertumbuhan 3%. Namun mulai April, ekonomi mulai menurun. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu ada banyak lulusan baru tahun ini yang mencari kerja, investasi baru yang masih berproses dan daya beli yang makin menurun.

Sementara itu hasil dari pengamatan beliau ditemukan bahwa pendapatan gereja menurun hingga 34 %, hal ini dikarenakan tidak adanya perjumpaan di gereja. Dampak tersebut dirasakan sangat besar yang pertama oleh gereja dari golongan Pantekota dan Kharismatik. Dampak berikutnya dialami oleh gereja aliran Mainstream. Yang urutan berikutnya dihadapi oleh gereja aliran Evangelical.

Pengamatan yang beliau lakukan terhadap ibadah online sebagai berikut. Gereja dengan jumlah jemaat 1-50 orang, yang melakukan ibadah online diperoleh angka 64,7%. Sedangkan gereja dengan jumlah anggota jemaat lebih dari 500 orang mampu melaksanakan ibadah secara online sebanyak 100 %.

Gereja yang siap dalam menghadapi masa-masa pandemi seperti ini biasanya membuat tim yang menangani program gereja secara digital atau multimedia. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan teknologi untuk penyaluran persembahan, bisa melalui transfer, scan QR, Ovo dan berbagai sarana lainnya. Namun ada juga jemaat yang memilih menggunakan sarana pengumpulan uang, karena gerejanya juga belum siap secara teknologi. Jadi uang kolekte dikumpulkan dulu sedikit demi sedikit, karena kalau langsung diserahkan setiap minggu nominalnya terlalu sedikit. Kelemahannya, seringkali uang yang sudah disiapkan itu belum sampai dikumpulkan sudah habis terpakai dulu untuk konsumsi sehari-hari.

Dalam menghadapi situasi yang makin berkembang ini, Kresnayana Yahya berpesan bahwa sebaiknya gereja membangun organisasi yang cocok dengan jaman ini. Organisasi gereja harus fleksibel dan jangan terlalu birokratis sehingga sulit untuk menentukan keputusan termasuk dalam hal penggunaan keuangan. Dia juga menyampaikan supaya gereja jangan mengandalkan pada 2-3 boss. Gereja harus bisa membangun kebersamaan untuk menghidupi ekonomi Gereja.

Demikian ringkasan dari pemaparan yang disampaikan oleh bpk. Kresnayana Yahya dalam seminar yang dimulai pkl. 18.30-21.00 WIB. Adapun pembicara berikutnya akan kami sampaikan dalam tulisan kami yang akan datang. Terima kasih atas perhatiannya. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...