Rabu, 19 Agustus 2020

Jumpa Dengan Tuhan "Masih Perlu Mujizat Tuhan"

 JUMPA DENGAN TUHAN

Kamis, 20 Agustus 2020

Tema  : Masih Perlu Mujizat Tuhan

Baca    : Markus 5:27-29

 

5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

Saya suka sharing dari bacaan ini. Ada banyak versi pula hamba Tuhan menyampaikan pesan Tuhan dari ayat-ayat dalam kisah ini. Namun ijinkan saya untuk menyampaikan lagi pesan Tuhan dari kisah tentang perempuan yang sakit pendarahan ini.

Salah satu yang Roh Kudus singkapkan bagi saya yaitu mengapa banyak orang yang ada di sekitar Yesus tidak mengalami mujizat, tapi perempuan ini hanya menjamah jubah Yesus lalu beroleh kesembuhan. Saya yakin, orang-orang yang ada di sekitar Yesus juga pegang, sentuh dan jamah jubahNya bila dalam kondisi berdesak-desakan.

Orang-orang yang ada di sekitar Yesus itu tidak mengalami apapun karena mereka merasa sudah terbiasa ada bersama Yesus. Mereka terbiasa menangani Yesus. Terbiasa melayani. Terbiasa menghandle segala sesuatunya yang berurusan dengan Tuhan atau hal rohani. Dampaknya mereka tidak lagi mengenali dan memahami Pribadi Yesus seutuhnya.

Semua dikerjakan dengan rutinitas, semua berdasarkan pengetahuan dan pemikiran “begini seharusnya mengikut Tuhan; begini seharusnya melayani Tuhan atau begini seharusnya mengalami mujizat Tuhan”. Semua hal rohani hanya berdasarkan analisa dan konsep pengetahuan semata. 

Perempuan yang sakit pendarahan ini memiliki hati yang haus dan lapar akan Tuhan. Dia mengejar Yesus yang dia yakini mampu menyembuhkan dan melakukan mujizat bagi hidupnya. Tidak ada satu orang pun yang mengajarkan bahwa kalau menjamah jubah Yesus akan sembuh dari sakit. Dia melakukan tindakan iman yang tidak biasa dan tidak pernah diajarkan oleh siapa pun. Iman yang dia miliki menerobos segala kemustahilan.

Pada posisi yang mana kita saat ini. Apakah kita sebagai orang yang hanya berjalan pada rutinitas agamawi semata. Hanya tau berdoa, baca Alkitab, ke gereja dan melayani karena tuntutan sebagai orang Kristen. Sudah merasa bisa dan mengerti tentang hal rohani. Sudah merasa bisa dan biasa menyampaikan Firman Tuhan. Sudah bisa dan biasa mimpin pujian. Sudah bisa dan biasa mimpin doa. Sampai kita kehilangan pribadi Tuhan itu sendiri. 

Atau adakah kita pada posisi seperti perempuan ini. Perempuan ini merasa “Saya ini tetap perlu Tuhan. Saya selalu haus dan lapar akan Tuhan. Selalu ingin mengalami Tuhan dalam hidupnya. Selalu ingin ditolong oleh Tuhan. selalu ingin mengalami mujizat Tuhan”. Ada seorang teman yang seringkali menyindir saya, “Kotbah kok isinya tentang mujizat dan kesaksian. Terlalu dangkal. Kurang wawasan”. Bagi saya, karena saya sering mengalami mujizat, maka saya share tenatng mujizat Tuhan dalam hidup saya. Makin banyak pula saya alami pertolongan Tuhan, makin banyak pula saya ceritakan. Sharing Firman Tuhan yang saya sampaikan seringkali bukan lahir dari penyelidikan Alkitab yang rumit, namun lebih banyak berasal saat saya ambil waktu untuk sujud di kaki Tuhan dan menerima pesan Tuhan secara khusus. 

Saya masih haus dan lapar akan Tuhan. Saya masih mau mengalami pertolongan Tuhan. sekalipun saya tidak banayk tau dan tidak bisa banyak menganalisa tentang Tuhan. Tapi saya yakin, Dia yang sanggup ubahkan hidup saya, Dia juga yang sanggup menolong saya dan membuat saya makin jatuh cinta pada PribadiNya hari demi hari. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)

•           Untuk dukungan doa pribadi  :

Kabari kami di Mizpa Ministry  WA  : 0895623356501

Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 69




 

Selasa, 18 Agustus 2020

Jumpa Dengan Tuhan : Perintah Yang Sulit

 JUMPA DENGAN TUHAN

Rabu, 19 Agustus 2020

Tema  : Perintah Yang Sulit

Baca    : 2 Raja-raja 5:13-14

 

Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."

Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

 

Naaman seorang panglima perang dari kerajaan Aram. Tapi dia menderita sakit kusta di sekujur tubuhnya. Satu kali ada yang memberi tahu dia supaya datang ke Israel untuk datang pada nabi Elisa supaya didoakan.

Nabi Elisa memberikan perintah supaya dia mandi di sungai Yordan. Bagi dia mandi di sungai yordan merupakan perintah yang sulit. Yordan sungainya kotor dan bau. Dia awalnya tersinggung dan marah. Tapi ketika dia ikuti perintah itu, tubuhnya jadi bersih kembali dan sakit kustanya disembuhkan total.

Kadang untuk mengalami mujizat Tuhan kita harus mengalami perintah yang sepertinya sulit. Bagi saya mengampuni orang lain termasuk sesuatu hal yang tidak mudah. Saya pernah mengalami difitnah seseorang, diteror setiap malam melalui telpon dan dijelekkan melalui media luas.

Tapi ketika saya memutuskan untuk mengampuni, maka pintu yang sebelumnya tertutup terbuka bagi saya. Teman-teman yang dulu menjauh mulai berpihak pada saya, nama saya juga mulai pulih kembali, saya mulai bisa melayani dengan bebas dan berkat Tuhan mengalir tanpa halangan.

Perintah sulit apa yang pernah anda alami. Apakah itu mengampuni orang lain, membayar perpuluhan, menghentikan kebiasaan buruk, bangun pagi untuk berdoa atau apapun hal yang sifatnya baik tapi anda abaikan.

Hari ini mari kita periksa hati kita lagi. Adakah perintah sulit yang kita abaikan. Padahal kalau kita lakukan ada berkat dan mujizat Tuhan di dalamnya. Saya berdoa kita beroleh hati yang taat sehingga tidak ada satu hal pun yang menghalangi berkat Tuhan atas hidup kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)

 

•           Untuk dukungan doa pribadi  :

Mizpa Ministry  WA   : 0895623356501

Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 68




 

Senin, 17 Agustus 2020

Jumpa Dengan Tuhan : Menguatkan Kepercayaan

 JUMPA DENGAN TUHAN

Selasa, 18 Agustus 2020

Tema  : Menguatkan Kepercayaan

Baca    : 1 Samuel 30:6

 

Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Pernahkah anda saat bangun pagi, tiba-tiba mendapati situasi tidak menyenanngkan di luar yang anda perkirakan selama ini. Bagaimana bila saat bangun pagi, tiba-tiba anda mendapati uang yang ada sudah sangat terbatas atau sudah habis. Bagaimana bila saat pagi hari, anda menerima kabar kalau diputus hubungan kerja, dirumahkan atau dipecat. Bagaimana bila tiba-tiba menerima kabar anda divonis menderita satu penyakit yang mematikan. Bagaimana bila tiba-tiba menerima kabar kalau pasangan anda tidak mau lagi hidup bersama anda, karena dia hidup bersama dengan orang lain atau mencintai orang lain. Bagaimana bila tiba-tiba menerima kabar bahwa orang yang anda kasihi meninggal dunia secara mendadak. Bagaimana bila proyek yang anda kerjakan tiba-tiba gagal, tender yang diajukan lalu ditolak. Demikian juga berbagai persoalan lain yang tiba-tiba datang menghampiri kita secara mendadak.

Situasi yang dihadapi memang tidak mudah dan tidak menyenangkan. Daud pun pernah ada dalam situasi yang terjepit. Istri dan anak-anaknya beserta seluruh harta bendanya, dicuri dan diambil oleh pasukan Amalek. Sekuruh anak buahnya juga mengalami hal yang demikian. Situasi Daud pun terjepit dan terdesak. Bukan hanya karena dia kehilangan, tapi orang-orang yang bersama dengan Daud menyalahkan dia, menyudutkan dia dan bahkan akan melempari dia dengan batu. Tapi dituliskan dalam Firman Tuhan bahwa Daud “menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan”. 

Saat situasi tidak menyenangkan kita alami, ada beberapa pilihan yang bisa kita ambil. Kita menyalahkan Tuhan, menyalahkan situasi, menyalahkan orang lain, mengeluh, kecewa atau mengambil langkah seperti Daud menguatkan kepercayaannya pada Tuhan. Menguatkan kepercayaan berarti menguatkan iman. Mengambil waktu untuk berdoa, minta pertimbangan dari Tuhan dan mohon kekuatan dari Tuhan.

Daud ketika berdoa, mendapatkan jawaban dari Tuhan untuk maju dan mengejar musuh itu. Jawaban dari Tuhan seringkali bukan sesuatu yang langsung tersedia di depan. Namun sesuatu yang harus kita kerjakan, kita raih dan kita kejar. Kita harus move on, bangkit dari keterpurukan dan lakukan sesuatu yang baik.

Jangan hanya meratapi diri, ingat anakmu. Ingat masa depanmu. Ingat segala sesuatu yang pernah anda dapatkan dari Tuhan di waktu lalu. Ketika hari ini situasi di depan kita sedang tidak baik, mari kita ambil waktu untuk menguatkan kepercayaan pada Tuhan. Minta pembelaan dari Tuhan. Menguatkan iman kita pada Tuhan. Kita tanya pada Tuhan, “Apa yang harus saya lakukan ya Tuhan”. Dia Tuhan yang baik, akan memberikan kita kekuatan, pertolongan dan jalan keluar yang tidak terbayangkan.

Kesulitan Tuhan ijinkan untuk kita hadapi supaya kita boleh melihat kebaikan Tuhan yang tak terbatas, cara Tuhan yang ajaib dan mujizat Tuhan yang tidak terduga. Pada akhirnya kita pasti akan mengalami kemenangan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)

 

•           Untuk dukungan doa pribadi  :

Mizpa Ministry WA     : 0895623356501

·                           Renungan ini bisa juga dibaca di blog : mizpaministry.blogspot.com

Mizpa Message 002 Kemerdekaan

 

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...