Selasa, 18 Juli 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 19 Juli 2023 "Tunduk Pada Otoritas"

 JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : Tunduk Pada Otoritas

Baca    : 1 Samuel 15:14-15

 

Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"

Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."

 

Sahabat Kristus, suatu kali Tuhan berpesan pada Samuel supaya Saul menumpas orang Amalek tanpa ada yang tersisa. Baik laki-laki maupun perempuan. Demikian juga segala hewannya. Oleh karena bangsa Amalek sudah banyak berbuat dosa di hadapan Tuhan. Namun sayang sekali perintah itu tidak dilakukan sepenuhnya oleh Raja Saul. Dia tidak membunuh raja orang Amalek. Bahkan hewan-hewan yang gemuk pun diselamatkan. Demikian juga barang-barang berharga pun diamankan. Rakyat Amalek yang ditumpasnya. Hewan yang jelek-jelek juga yang dibunuhnya.

Saul berkata “semuanya ini tidak ditumpas untuk mempersembahkan korban bagi Tuhan”. Bukankah hal itu sesuatu alasan yang kelihatan baik dan terdengar indah. Oleh karena merasa melakukan untuk Tuhan. Rencananya mau dipersembahkan untuk Tuhan. Jadi tidak akan dibuang atau ditumpas. Namun perhatikan, kalau Tuhan sudah memerintahkan untuk ditumpas ya dihabiskan. Tidak boleh dibawa pulang dengan alasan sebaik apapun. Bukankah Tuhan lebih mementingkan ketaatan daripada mempersembahkan korban.

Raja Saul tidak taat pada pembina rohaninya yaitu Nabi Samuel. Oleh karena itu jabatan raja seketika itu juga tidak diperpanjang oleh Tuhan. Saul tidak berkenan di hadapan Tuhan hanya untuk alasan yang kelihatannya baik. Namun sesungguhnya itu merupakan bentuk pemberontakan. Adakah kita selama ini pernah berada pada posisi tidak tunduk pada pembina rohani yang Tuhan tempatkan di atas kita.

Suatu kali anak rohani saya mau liburan. Tentu bukan sesuatu yang salah, karena mau liburan sekolah. Namun sayang sekali, kepergiannya itu tidak disampaikan pada saya selaku pembina rohaninya. Dia mau berangkat secara diam-diam. Liburan ini liburan sekolah, bukan bolos. Mau refreshing. Sekilas biasa saja. Akan tetapi ketika dia berangkat tanpa sepengetahuan saya, dia sedang berjalan membelakangi saya. Dia merasa semuanya tidak akan masalah.

Saya tahu dari orang lain kalau anak rohani saya ini akan berlibur. Semalamnya sebelum dia berangkat, saya pun menegur dan memarahinya. Oleh karena ketidak terbukaannya berarti menganggap saya tidak ada. Saya mengajarkan pada dia penundukkan diri, bukannya supaya saya dihormati. Namun supaya dia memahami ada garis-garis batas yang tidak boleh dia langgar. Betapa pun saya pembina rohaninya yang bertanggung jawab atas kehidupannya. Dia pun meminta maaf dan menyesalinya.

Dalam kehidupan kita, perlu sekali untuk memiliki penundukkan diri. Diantaranya penundukkan diri secara rohani. Ketika kita menundukkan diri pada otoritas rohani di atas kita, maka hidup kita akan aman dan ada proteksi atau perlindungan. Kita tidak akan dibayangi oleh perasaan bersalah. Sekalipun hal yang kita lakukan kelihatannya baik, rohani dan memberkati orang lain, namun ketika kita bertindak di luar otoritas rohani yang di atas kita, maka sesungguhnya kita sedang melawan pemimpin kita itu. Secara tidak langsung kita pun berarti sedang menentang Tuhan.

Sahabat Kristus, ketika Saul menolak perintah Samuel, sesungguhnya Saul sedang melawan Samuel. Celakanya, dia sedang melawan Tuhan juga karena perintah itu datangnya dari Tuhan. Siapakah otoritas rohani di atas kita. Jangan pernah melawan atau berbuat yang membelakanginya. Pembina rohani kita merupakan pribadi yang menyediakan hati untuk berdoa bagi kita dan mendukung iman kita ke arah yang lebih baik. Kalau ada sesuatu yang tidak kita setujui atau perlu pertimbangan, tanyakan dengan baik. Jangan melangkah sendiri lalu berbuat semau kita.

Hari-hari ini ada banyak roh independen terjadi di gereja. Jemaat menentang gembalanya. Anak rohani melawan pembinanya. Gereja dan persekutuan baru muncul bukan karena penginjilan, namun karena ketidak puasan. Kalau sudah begitu, nantinya pun menyesal. Mau kembali pada pembinanya malu, mau lanjut malah hancur. Akhirnya banyak gereja dan persekutuan doa pun bubar di tengah jalan. Hanya karena kurangnya penundukkan diri.

Mari belajar untuk menundukkan diri pada otoritas di atas kita. Dukung pembina kita. Doakan dia dan ikuti arahannya. Percayalah, kehidupan kita pun akan aman dan tidak akan celaka. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...