JUMPA DENGAN TUHAN
Judul : Tidak Segan Segan
Baca : Kejadian 22:12
Lalu Ia berfirman:
"Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui
sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk
menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Sahabat Kristus, kita tentu sering membaca bagian Firman Tuhan ini. Benar sekali, kisah di atas tentang Abraham yang mengorbankan anaknya yaitu Ishak. Sebuah peristiwa yang tidak mudah untuk dimengerti, tidak mudah dilakukan dan ternyata tidak terduga ujungnya. Bagaimana mungkin, seorang bapak diminta untuk menyerahkan anaknya.
Mujizat besar yang kita rindukan terjadi dalam kehidupan kita, seringkali menuntut harga yang tidak murah. Kita tentu memahami bahwa kalau mau mendapatkan sesuatu yang istimewa, harga yang harus dibayar tentu mahal. Sangat berbeda bila kita menginginkan sesuatu yang kualitas biasa, tentu harganya lebih murah. Demikian juga mujizat besar yang kita harapkan untuk memulihkan hidup kita, ada bagian yang harus kita bayar.
Abraham melakukan tindakan iman yang tidak biasa. Ketika dia mendapatkan perintah Tuhan untuk menyerahkan anak yang disayanginya, dia tidak berpikir sulit. Ada sebuah kata kunci yang dituliskan sebagai perkataan Tuhan untuk Abraham. Kata tersebut yaitu “tidak segan-segan”. Kata tidak segan-segan berarti tidak ada yang ditahan. Dalam terjemahan lain dikatakan tidak menolak untuk menyerahkan.
Kata “tidak segan-segan” seringkali identik dengan sesuatu yang bersifat spontan dan tidak melalui proses pemikiran yang panjang. Ada betapa banyak di antara kita ketika Tuhan meminta sesuatu dari hidup kita, rasanya seperti sebuah pergumulan yang begitu berat. Kalau Tuhan meminta sesuatu untuk kita berikan rasanya seperti melepaskan sebuah beban yang tak ternilai harganya. Padahal kalau dilihat lagi, bukankah segala sesuatu itu asalnya kan milik Tuhan. Lalu kalau Dia yang meminta lagi milikNya, mengapa kita begitu susah untuk mengembalikan.
Mari kita belajar dari Abraham yang tidak segan-segan menyerahkan sesuatu yang terbaik dari hidupnya untuk dipersembahkan bagi Tuhan. Bahkan sesuatu itu adalah anak yang dikasihiNya. Seorang anak yang dinantikan sejak lama. Seorang anak yang lahir pada masa tuanya. Tapi ketika Tuhan yang meminta sesuatu, dia tidak segan-segan untuk menyerahkan. Dia pun membuktikan dengan mendapatkan berkat dan mujizat yang istimewa dari Tuhan.
Sekali lagi, hal apa yang hari ini begitu berat untuk diberikan pada Tuhan. Kita begitu menahan dan tidak mudah memberikan seakan-akan hidup mati kita dipertaruhkan melalui sesuatu itu. Bisa jadi itu berupa waktu untuk berdoa, hati untuk melayani atau kesukaan kita terhadap hal-hal tertentu. Bahkan bisa juga Tuhan meminta kita memberikan keahlian untuk melakukan sesuatu, misalnya memasak, menghibur atau menguatkan orang lain.
Jangan pernah tahan-tahan untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Tidak terkecuali kalau Tuhan meminta kita untuk menabur bagi pelayanan pekerjaan Tuhan. Mengapa kita begitu sulit untuk memberikan apa yang sudah Tuhan percayakan pada kita.
Sahabat Kristus, apakah kita
siap untuk menerima mujizat yang besar, jangan pernah segan-segan untuk memberi
yang terbaik bagi Tuhan. Ketika kita tidak segan-segan untuk memberi yang
terbaik, yang istimewa dan yang mahal harganya, maka saya yakin Tuhan Yesus
yang kita sembah akan menyediakan pemeliharaan kualitas istimewa pula bagi
kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan
doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar