SAAT TEDUH PAGI HARI
Judul : Iman Seorang Petani
Baca : 2 Timotius 2:6
Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
Sahabat Kristus,
pernahkah anda memperhatikan cara kerja seorang petani. Saya memang tinggal di
kota, tapi keluarga besar kami pernah memiliki sebidang sawah. Walaupun tidak
luas, tapi cukup untuk menjadi salah satu sumber pendapatan. Seorang petani
ketika menanam padi membutuhkan waktu berbulan-bulan. Proses yang tidak mudah. Panas
dan hujan siap menghadang. Ketika panas petani akan bekerja di tengah teriknya
matahari. Namun saat hujan, proses tanam pun berhenti untuk sementara.
Seorang petani haruslah
tekun bekerja. Setiap hari dia harus mengerjakan proses tanam tersebut dengan
setia. Kadangkala masih dihantui adanya hewan-hewan yang memakan padi yang
ditanam. Oleh karena itu selain fokus pada proses tanam, petani juga harus
fokus pada perlawanan terhadap hama padi. Hari demi hari dia harus mengerjakan
setiap proses. Sampai nantinya dia masuk pada musim panen. Saat itulah kegembiraan
itu mulai terpancar. Hasil yang diinginkan pun mulai didapatkan. Namun tidak
jarang cuaca yang buruk atau faktor alam lainnya membuat panen menjadi gagal.
Demikian juga dalam
kehidupan doa kita. Ketika kita menghadapi pergumulan dan situasi yang
menyesakkan, betapa kita mudah untuk datang pada Tuhan dan berdoa. Namun berdoa
tersebut tidak cukup sekali dua kali. Kita mesti datang pada Tuhan setiap pagi
untuk menyerahkan masalah kita pada Tuhan. Mungkin kita sudah merasa berulang
kali berdoa namun kok tidak ada hasil. Bisa jadi ada hama yang menyerang iman
kita. Mungkin itu berupa ketidak percayaan, keragu-raguan atau bahkan mungkin tindakan kita yang ceroboh. Perlu koreksi
diri juga setiap hari.
Jangan putus asa ketika
berdoa. Bisa jadi Tuhan menyediakan slot doa keseratus untuk menjawab dan
menyelesaikan pergumulan kita. Namun baru slot doa ke-20 kita sudah menyerah
dan putus asa. Lalu merasa bahwa Tuhan tidak berpihak pada kita. Tuhan tidak
adil atau Tuhan tidak memperhatikan hidup kita.
Mari cangkul masalah kita
dengan doa. Sebarkan benih-benih iman. Basmi hama yang menyerang roh kita
dengan hidup dalam ketaatan pada Firman Tuhan. Kerjakan proses yang menjadi
bagian kita dengan setia. Mungkin itu berupa kata-kata atau perlakuan yang
tidak menyenangkan. Hadapi saja kalau memang itu jadi bagian kita. Hadapi dengan
sabar. Hadapi dengan kuat. Sampai pada waktunya nanti segala sesuatunya
terselesaikan dengan indah.
Sahabat Kristus, ingat
selalu bahwa doa itu bukan supaya Tuhan mengerjakan yang kita inginkan. Doa itu
bukan supaya Tuhan menyediakan apa yang kita mau. Namun sesungguhnya doa
merupakan sarana kita menyerahkan pergumulan hidup kita pada Tuhan. Selanjutnya
terserah Tuhan bagaimana menyelesaikannya atau memperlakukan kita.
Dia punya cara dan waktu
sendiri untuk menolong kita yang tidak selalu harus sesuai dengan pemikiran
kita. Saatnya kita belajar memiliki iman seorang petani. Setia pada proses yang
Tuhan sediakan. Satu kali saatnya panen, kita akan bersukacita dan bersorak
sorai. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan
doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar