SAAT TEDUH PAGI HARI
Judul : PINTU TERTUTUP
Baca : Wahyu 3:8
Aku tahu segala
pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup
oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau
menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Sahabat Kristus, Satu
kali ada seorang teman baik yang mengeluh karena beratnya tekanan ekonomi yang
dihadapi. Teman saya ini memiliki tanggungan sekitar belasan juta yang berasal
dari berbagai pinjaman keuangan secara online. Saat gencar ditagih, dia berkata
pada saya bahwa dia sudah mencoba pinjam kesana-kemari tapi tidak ada yang
bersedia. Sampai akhirnya dia berkata bahwa sepertinya pintu sudah tertutup
bagi dirinya.
Ada berapa banyak kita
sering mengucapkan perkataan tersebut. Ada sebuah kata populer yang beredar di
kalangan anak-anak Tuhan saat masalah yang dihadapi tidak kunjung selesai. Kita
akan cenderung berkata bahwa pintu tertutup untuk masalah kita.
Pintu tertutup seringkali
kita kondisikan sebagai masalah yang tidak kunjung selesai dan Tuhan tidak segera
menolong kita. Kita beranggapan yang namanya pertolongan Tuhan atau mujizat itu
saat kita butuh sesuatu lalu Tuhan sediakan. Saat kita berdoa untuk satu hal
lalu Tuhan suguhkan di depan kita, maka itu mujizat. Kalau kita dalam masalah
ekonomi lalu ada yang membantu secara keuangan, maka itulah mujizat. Bukankah hal
itu yang seringkali ada dalam pemikiran kita.
Mohon maaf ijinkan saya
berkata, mengapa kita membatasi bahwa kalau tidak segera tersedia pertolongan
maka itu berarti pintu mujizat sudah tertutup bagi kita. Saat kita berdoa dan
ternyata belum ada pertolongan, mengapa kita berkata bahwa pintu tertutup bagi
kita. Tanpa kita sadari, kita seringkali membatasi cara kerja Tuhan dengan
dimensi kemanusiaan kita yang serba terbatas ini. Kita membatasi kuasa Tuhan
dengan ukuran jatuh tempo, deadline atau batas waktu. Bukankah Dia adalah Tuhan
yang tidak terduga dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kekuasaan Tuhan itu
ajaib dan supranatural.
Ada juga seorang teman
yang punya keyakinan, kalau Tuhan sembuhkan sakitnya, maka dia tidak perlu
masuk ke rumah sakit. Akibatnya dia mengalami sakit jantung yang demikian parah
sampai akhirnya meninggal dunia. Mengapa kita seringkali membatasi cara kerja
Tuhan dengan pikiran kita yang semau sendiri.
Pada perempuan yang sakit
pendarahan dua belas tahun, Tuhan sanggup sembuhkan. Pada Lazarus yang mati
empat hari dia sanggup bangkitkan, meskipun secara manusia itu sudah terlambat.
Waktu Tuhan dengan waktu kita itu beda dan sepertinya tidak nyambung. Dia punya
cara dan waktu tersendiri yang tidak bisa kita atur semau kita. Kalau Tuhan itu
harus bekerja sesuai jatuh tempo kita, sesuai batas waktu yang kita tentukan,
sesuai cara yang kita pikirkan, maka Dia bukan Tuhan. Dia hanya robot atau
pelayan yang harus menyediakan kebutuhan saya yang mendesak ini.
Setidaknya ada maksud Tuhan
bagi diri kita, mengapa seringkali Tuhan tidak segera menolong kita saat kita
sedang terdesak. Sebenarnya, Tuhan mau membentuk manusia batin kita lebih dulu.
Tuhan lebih mementingkan pembentukan hati kita daripada sekedar memberi kita
uang. Bisa jadi selama ini kita hanya fokus cari berkat daripada cari Tuhan.
Bisa jadi kita menyepelekan Tuhan, menganggap hubungan dengan Tuhan itu hanya
urusan agama semata. Dia perlu memproses hati kita secara keseluruhan. Dia lebih
mau membuat kita berbalik dari kesalahan kita, bila ada dosa dan pelanggaran. Karakter
kita Tuhan perbarui dari hari ke hari. Ketaatan kita perlu Tuhan uji waktu demi
waktu.
Sahabat Kristus, Tuhan tidak
pernah punya maksud jahat. Pertolongan Tuhan itu ajaib dan tak terbatas. Dia
mau membentuk manusia batin kita lebih dulu daripada memberkati kita secara
materi atau fisik. Apapun terjadi, kita ini milik Tuhan, ikuti saja maunya
Tuhan. Dia pasti bertanggungjawab atas hidup kita. Tetap setia sampai garis
akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar