Minggu, 28 Agustus 2022

Saat Teduh Pagi Hari : Tuhan Membalut Luka Hati

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul : Membalut Luka Hati

Baca : Mazmur 147:3

 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;

 

Sahabat Kristus, ada banyak orang yang suka dengan bagian Firman Tuhan ini, betapa Tuhan itu dekat dan memperhatikan orang-orang yang patah hati. Dia menyembuhkan dan membalut luka hati setiap kita. Kalau Tuhan menyembuhkan patah hati, semua orang suka. Patah hati itu disebabkan kecewa, gagal, difitnah, dihina, ditinggalkan dan berbagai hal yang menyebabkan hati kita terluka.

Perhatikan ada kata “membalut”. Kata membalut artinya menutupi luka kita. Pernahkah anda melihat atau mengalami sendiri luka yang dibalut. Saya pernah jatuh karena kecelakaan motor beberapa tahun lalu. Kaki kiri saya terluka, berdarah dan nyeri. Saat berjalan harus terpincang, menahan sakit. Saat bekerja harus memakai sandal, karena tidak tahan bila memakai sepatu. Saya pun harus dibawa ke sebuah klinik untuk dirawat luka saya.

Dokter yang menangani memberi obat pada luka, membersihkan dan akhirnya membalut dengan perban. Anda tahu, saat dibalut itu sakit rasanya. Perih sekali karena terkena obat dan menggores luka yang ada di dalam. Saya harus merintih menahan kesakitan dan berjalan dalam balutan luka sekian hari lamanya.

Saat kita datang pada Tuhan dengan segala luka hati yang kita miliki, Dia tidak langsung membuat luka itu hilang. Dia merawat dan membalut luka hati kita. Dengan cara apa Tuhan membalut luka hati kita. Dia membalut luka hati kita dengan Firman Tuhan. Saat dikecewakan, ditinggalkan dan disakiti hati kita, Tuhan berkata “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Bahkan dalam Doa Bapa Kami juga mengajarkan supaya kita mengampuni orang yang bersalah pada kita. Demikian pula ada banyak bagian Firman Tuhan yang mengatakan supaya kita mengampuni dan mengasihi orang lain yang bersalah pada kita. Apakah enak kalau mengampuni orang lain, tentu tidak enak.

Luka yang dibalut itu terasa sakit sekali. Bagian inilah yang seringkali kita tidak suka dan tahan. Tuhan menyembuhkan orang yang patah hati, benar dan orang suka. Tapi ketika Tuhan membalut luka hati, terasa sakit dan tidak nyaman.

Dalam perjalanan hidup yang saya alami, ada banyak sekali peristiwa yang tidak menyenangkan. Ada kalanya saya dianggap munafik, di satu kesempatan saya dituduh sebagai hamba Tuhan yang suka minta uang, pada waktu lain saya pun dianggap berbohong. Serta berbagai situasi yang tidak menyenangkan lainnya. Namun dalam kepahitan dan kecewa yang ada di hati saya, Tuhan membawa saya pada pengalaman untuk mengampuni orang yang bersalah dan menyakiti hati saya.

Saya pun mulai mendoakan orang-orang yang menyakiti hati saya. Saya pun mulai bisa mengampuni dan menerima orang lain yang membuat saya terluka dan kecewa. Pelan tapi pasti, saya pun mulai pulih dan tidak lagi terpuruk oleh luka hati. Setelah itu lega rasanya.

Tuhan membalut luka hati kita dengan kebenaran Firman Tuhan. mempraktekkan Firman Tuhan itu tidak pernah enak. Bagaimana mungkin kita harus mengampuni orang yang bersalah pada kita. Tapi kita harus keluar dari zona nyaman. Saat kita melakukan kebenaran Firman Tuhan ada kelegaan, ketenangan dan hati yang dipulihkan.

Sahabat Kristus, dalam kepahitan dan sakit hati yang kita alami, Dia akan menyembuhkan dan membalut luka hati kita. Tapi caranya dengan menghidupkan kebenaran Firman Tuhan sepenuhnya dalam hidup kita. Selanjutnya kita akan bisa mengampuni setiap orang yang bersalah. Siapa pun itu, apakah suami, istri, mertua, orang tua, anak, teman, saudara, sahabat atau pendeta anda sekali pun. Kiranya kasih Tuhan Yesus memampukan kita untuk hidup dalam pengampunan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...