SAAT TEDUH PAGI HARI
Judul : Dilema Raja Daud
Bacaan : Mazmur
63:1-2
Mazmur Daud, ketika ia
ada di padang gurun Yehuda.
Ya Allah, Engkaulah
Allahku, aku mencari Engkau,
jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku
rindu kepada-Mu,
seperti tanah yang kering
dan tandus, tiada berair.
Sahabat Kristus, Mazmur
63 ini ditulis oleh Daud yang saat itu sudah menjadi raja. Raja Daud membuat
nyanyian ini di padang gurun Yehuda. Saat itu dia ada dalam pelarian karena
sedang dikejar oleh Absalom, anaknya. Absalom yang anaknya sendiri sedang
berikhtiar untuk membunuh Raja Daud.
Absalom mengerahkan pasukan-pasukan
terbaiknya untuk membunuh Raja Daud. Hal ini tentu saja membuat Daud menjadi
depresi dan putus asa. Dia mengalami situasi yang disebut dengan depresi rohani.
Dia mengalami dilema yang tidak mudah. Dia bisa saja kehilangan segala
sesuatunya. Kehilangan kerajaannya, jabatannya, nama besarnya bahkan bisa jadi dia
akan kehilangan hidupnya sendiri. Tapi derita besar yang dia rasakan yaitu
ketika dia tahu bahwa yang melakukan semua ini ternyata adalah anak
kesayangannya sendiri.
Daud berada dalam lembah
kekelaman yang paling gelap. Dia berada dalam situasi yang serba tidak menentu.
Situasinya lebih sulit daripada saat dikejar oleh Raja Saul. Situasi hati Daud
maju atau mundur pun tetap salah. Dia maju salah, karena akan berhadapan dengan
anaknya sendiri. Namun kalau dia mundur pun akan salah, dia pahlawan perang
yang legendaris dan gagah perkasa. Masa’ harus kalah dengan Absalom yang masih
kategori ‘anak kemarin sore’. Absalom tidak bisa berperang,. Dia anak raja yang
hidup dalam kemewahan.
Oleh karena itu Daud
berkata “aku merindukan Engkau, ya Tuhan. Jiwaku haus kepadaMu. Tubuhku rindu
kepadaMu. Seperti tanah yang kering, tiada berair”. Dalam kesesakan yang
dialami, Daud masih mau mencari Tuhan. Bisakah dalam kesulitan hidup yang kita
alami, kita masih mau datang mencari wajah Tuhan.
Saat pergumulan ekonomi
yang kita hadapi, sebenarnya bukan uang yang kita butuhkan. Ketika sakit, bukan
sekedar sembuh yang kita cari. Demikian pula dalam berbagai kondisi sulit yang
kita hadapi, percayalah yang kita butuhkan itu kehadiran Tuhan dalam hidup
kita. Kita membutuhkan Tuhan bukan sekedar supaya “saya diberkati, saya
disembuhkan, saya dipulihkan atau saya mengalami kelegaan atas masalah”. Tapi kita
perlu kehadiran Tuhan, karena tanpa Tuhan kita tidak bisa hidup. Tanpa Tuhan
kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tanpa Tuhan jiwa ini kosong.
Sahabat Kristus, tanpa
berteriak-teriak minta mujizat dan pertolongan, Daud pada akhirnya mengalami
pembelaan dari Tuhan secara luar biasa. Absalom pun mati karena kesalahannya
sendiri. Bisa jadi sampai hari ini anda dalam keputusan sulit, difitnah,
disalah mengerti dan dikecewakan. Percayalah, Tuhan Yesus tidak akan pernah
meninggalkan kita. Selama kita masih mau bertekun mencari Tuhan saat dalam
kesulitan, pertolongan Tuhan pasti disediakan. Percayalah, Dia mampu mengubahkan
malam yang kelam menjadi pagi yang cerah dan penuh harapan. Tetap setia sampai
garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA:
0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar