Senin, 08 Agustus 2022

Saat Teduh Pagi Hari : Belajar Merasa Cukup Dan Puas

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul   : Belajar Merasa Cukup Dan Puas

Baca    : Amsal 30:15-16

15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!"

Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"

16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air,

dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

 

            Seringkali orang merasa bingung ketika membaca ayat ini. Mengapa banyak digunakan perumpamaan baik hewan, benda sampai kematian. Mari kita pelajari secara sederhana. Pada awalnya digunakan hewan lintah yang mempunyai dua anak perempuan yang bernama "Untukku" dan “Untukku”. Lintah berbicara mengenai sesuatu yang menghisap kuat dan hanya memuaskan dirinya sendiri. Dia menghisap tanpa mau berbagi dengan orang lain. Dia hanya berkata “untukku”. Sesuatu yang egois, maunya menang sendiri dan bersifat serakah.

            Betapa banyak manusia tidak pernah merasa puas dengan apa yang ada. Sudah punya satu, maunya dua. Sudah punya istri, mau yang lain. Sudah punya kedudukan, ingin yang lebih tinggi lagi. Apapun dilakukan supaya dirinya bisa dianggap lebih hebat di hadapan orang lain. Bahkan tidak jarang dalam pelayanan pun seseorang berambisi mengejar posisi dan kedudukan supaya dihormati dan dihargai.

            Ada tiga hal yang tidak akan kenyang dan empat hal yang tak pernah berkata cukup. Yang pertama, dunia orang mati. Hal ini berbicara mengenai ambisi yang dikejar padahal tidak bernilai kekal. Ada betapa banyak orang hanya mengejar ambisi, gengsi dan profesi mengabaikan nilai-nilai sosial dan melupakan pada kekekalan. Orang lebih mengejar keduniawian atau hal yang bersifat materi tanpa berpikir panjang. Betapa pun harus diingat bahwa pangkat, harta dan jabatan tidak akan dibawa pada sampai mati.

            Yang kedua, rahim yang mandul. Hal ini berbicara mengenai produktivitas. Kalau kita ingat kisah tentang Yakub dan istri-istrinya, Rachel meskipun dicintai ternyata dia mandul. Oleh karena dia mandul, maka dia cemburu pada kakaknya yaitu Lea yang bisa punya anak demikian banyak. Orang yang tidak produktif bisanya hanya iri melihat kehidupan orang lain. Dia iri melihat keberhasilan orang lain. Cemburu melihat orang lain dipakai oleh Tuhan. Iri ketika temannya lebih terkenal atau lebih maju hidupnya.

            Orang yang dipenuhi rasa iri akan berkata “memang dia dipakai oleh Tuhan; memang dia mendapatkan promosi dalam pekerjaannya; memang dia makin sukses tapi….” Akan selalu ada kata tapi yang menandakan dia tidak suka dan tidak ikhlas untuk melihat keberhasilan orang lain. Adakah kita pernah secara tidak langsung iri melihat hidup orang lain. Kita berkata “memang dia makin baik karirnya, tapi sayang keluarganya berantakan. Memang dia makin dipakai oleh Tuhan, tapi kotbahnya dangkal, itu-itu saja yang disampaikan, dsb”. Jangan iri dan cemburu melihat keberhasilan orang lain. Kalau memang tidak bisa mengapresiasi keberhasilan orang lain, ya lebih baik diam saja.

            Yang ketiga, bumi yang tidak pernah puas dengan air. Manusia ini tidak pernah puas. Sudah dapat pekerjaan, tidak puas dengan gajinya. Dapat gaji 1 juta, ingin yang 2 juta. Ketika sudah dapat 2 juta, ingin yang 4 juta. Lalu membayangkan bagaimana kalau gaji saya 10 juta, mungkin saya akan lebih tenang hidup saya. Apakah anda pernah menemui atau berlaku demikian. Orang yang tidak puas dengan dirinya akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Membandingkan orang lain yang bisa mengalami promosi dalam karirnya padahal masih belum lama kerja. Membandingkan orang lain yang pendapatannya besar, padahal pekerjaannya tidak terlalu berat. Membandingkan pelayanan orang lain yang dianggap berhasil padahal orangnya secara skill tidak begitu baik. Mari kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain.

            Yang keempat, api yang tidak pernah berkata cukup. Firman Tuhan sering mengumpamakan api dengan lidah. Betapa lidah ini sering berkata sombong, mengunggulkan diri sendiri atau malah menghujat orang lain. Lidah ini sering digunakan untuk mengkritik orang lain dan merasa orang lain salah tapi dirinya lebih benar. Seringkali dijumpai orang yang suka kritik kotbahnya orang lain, dianggap salah dan keliru. Demikian juga mudah ditemui orang yang suka membicarakan pemimpinnya, dianggap salah apa yang diputuskannya. Hati-hati, karena kita sendiri pun bisa juga jatuh dan menjadi bahan pembicaraan orang lain.

            Pada intinya, Firman Tuhan di kitab Amsal ini mengajarkan untuk kita belajar merasa puas dan cukup dengan apa yang ada pada kita. Ketika kita bisa bersyukur dengan apa yang Tuhan sediakan, percayalah Tuhan pasti menambahkan hal-hal baik dalam hidup kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry WA : 0895623356501)

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...