Minggu, 07 Agustus 2022

Kesaksian Berkat Dari Berdiam Diri Selama Bulan Juni







Shalom, melalui tulisan ini saya ijin sharing kebaikan Tuhan dalam hidup saya secara pribadi. Saya ingat pagi -pagi tanggal 27 Mei 2022. Waktu itu Pkl. 03.45 WIB. Dalam doa pagi, saya mendengar suara yang menggema di hati saya. Saya yakin itu suara Tuhan. Bagaimana saya yakin kalau itu suara Tuhan, pergaulan dengan Tuhan akan membuat kita yakin bahwa Tuhan yang berbicara. Bukan sekedar suara diri sendiri.

Saat itu saya mendengar Tuhan berkata “Okky, aku mau kamu nurut kepadaku. Satu bulan ini jangan banyak berkotbah dulu. Nge-cas saja spiritmu. Lebih banyak mengisi. Ikuti dimana kamu, Aku percayakan”. Saya simpan dan catat pernyataan Tuhan tersebut. Saya segera respon siap dan setuju terhadap pernyataan Tuhan tersebut. Tanpa banyak sanggahan.

Setelah menerima pernyataan Tuhan tersebut, agak siang saya mulai menghubungi beberapa teman yang biasa menjadwal saya pelayanan. Saya minta supaya selama bulan Juni saya tidak dijadwal kotbah dulu. Bukannya apa-apa, bukan saya merasa sering diundang kotbah. Hal ini saya lakukan sebagai antisipasi sehingga tidak terjadi kesalah pahaman. Jadi dengan demikian saya tidak perlu diundang pelayanan di persekutuan doa atau ibadah gereja selama bulan Juni.

Memasuki bulan Juni, saya mulai mengikuti arahan yang saya terima dari doa pagi itu. Saya tidak lagi pelayanan di luar. Tidak lagi kotbah di berbagai ibadah. Hal ini mengingat selama bulan Mei saya terlalu banyak menerima pelayanan di luar. Ada banyak jadwal kotbah yang saya kerjakan di beberapa persekutuan doa atau jadwal gereja. Bukan kotbahnya yang salah, tapi secara roh saya jadi kehilangan keintiman dengan Tuhan.

Secara daging, tentu tidak menyenangkan. Saya harus banyak dengar kotbah orang lain. Padahal saya yang terbiasa melayani. Dari hal ini saya belajar untuk merendahkan diri. Belajar untuk mendengar bukan hanya didengar. Hati ini seperti dibersihkan, dibereskan dan dibuang dari segala kekotoran yang ada. Semua sifat saya yaitu kesombongan, merasa bisa dan seakan dibutuhkan jadi diruntuhkan. Proses demi proses saya alami dari minggu pertama sampai menjelang akhir bulan Juni.

Minggu ketiga Juni, secara tak terduga saya mendapatkan panggilan dari sebuah sekolah. Saya tidak pernah meminta atau mencari pekerjaan. Saya sendiri sudah memutuskan sejak Juni 2020 untuk melayani Tuhan sepenuh waktu. Tidak lagi mengajar sebagai guru. Namun ada satu SMP yang meminta saya untuk membantu sebagai guru. Oleh karena di sekolah tersebut sedang kekurangan guru. Saya sempat berdoa, apakah saya maju atau tidak. Saat itu saya mulai memahami bahwa Tuhan sedang memperluas penempatan pelayanan saya. Tidak hanya dalam lingkup rohani sebagaimana saat ini, namun juga dalam lingkup Pendidikan.

Tidak hanya itu, pada minggu keempat Juni saya mulai ikut raker di sekolah baru. Saat raker berjalan di hari ketiga, tidak terduga ada kabar dari pihak sinode. Pengajuan usulan saya sebagai pendeta diterima. Saya menghitung tidak sampai seminggu, hari Sabtu saya diusulkan untuk menjadi pendeta. Hari Rabu saya mendapatkan kabar kalau saya sudah disetujui untuk menjadi pendeta. Saya tidak pernah meminta untuk menjadi pendeta, saya tidak pernah mengejar jabatan atau gelar dalam pelayanan, tapi tidak terduga Tuhan yang sediakan.

Ketika saya ikuti kehendak Tuhan. Saya melihat kejutan demi kejutan Tuhan sediakan. Tuhan percayakan saya untuk mengajar di sebuah sekolah SMP, sesuatu yang baru bagi saya. Apalagi saya diminta untuk memback up secara rohani dalam aktivitas di sekolah ini. Di bulan ini pula Tuhan percayakan saya sebagai pendeta. Sesuatu yang menjadi impian jauh hari meskipun bukan sesuatu yang saya kejar.

Ada beberapa orang yang berkata pada saya “melayani kan tidak harus jadi pendeta”. Bagi saya silakan saja pendapat tersebut. Namun pada saya Tuhan sudah menyediakan segala sesuatunya, saya dijadikan guru dan diberikan kesempatan untuk menjadi pendeta. Jadi, apa salahnya melayani sebagai pendeta.

Kalau hidup kita melekat pada Tuhan, bukan hanya kebutuhan tapi keinginan kita pun Tuhan sediakan. Bahkan apa yang menjadi cita-cita, impian dan bayangan kita, Tuhan Yesus sanggup memberikan bagi kita. Percayalah, Tuhan Yesus sanggup memelihara hidup saya, hidup anda dan hidup kita semua. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo. 08082022)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...