Senin, 25 Juli 2022

Saat Teduh Pagi Hari : Sepotong Roti Bundar Kecil

 

SEPOTONG ROTI BUNDAR KECIL

1 Raja-raja 17:13 (TB)  Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

Sahabat Kristus, suatu kali Tuhan memerintahkan pada nabi Elia untuk pergi pada janda di kota Sarfat. Saat itu sedang masa kekeringan dan sekian waktu tidak turun hujan. Elia dalam petunjuk Tuhan meminta pada janda tersebut untuk dibuatkan sepotong roti bundar kecil bagi dirinya.

Janda ini sempat menolak. Minyak dan tepung tinggal sedikit. Dia berkata tinggal satu kali masak lalu mereka tidak akan makan lagi dan siap untuk mati. Tapi ketika janda sarfat ini mendahulukan masak roti untuk Elia, Tuhan pun tidak tutup mata. Sejak saat itu minyak yang tinggal sedikit tidak habis. Setiap kali dituang selalu ada lagi. Sampai situasi menjadi normal kembali.

Mujizat Tuhan seringkali terjadi ketika kita taat pada urusan yang kecil sekalipun. Janda itu menyerahkan hak pribadinya dan menyerahkan pada Tuhan melalui hambaNya yaitu Elia. Kita juga pernah membaca kisah 5 roti dan 2 ikan. Makanan itu bisa sekali habis untuk dimakan. Cuma sedikit jumlahnya. Tapi anak kecil itu menyerahkan pada Tuhan  sehingga terjadi mujizat, makanan yang sedikit bisa dimakan untuk sejumlah lima ribu orang laki-laki, hingga sisa dua belas keranjang. Siapa yang bawa pulang sisa makanan itu, tentu anak kecil tersebut.

Hari ini kita lihat kembali bagian hidup apa yang belum kita serahkan pada Tuhan. Kita bisa menyediakan waktu untuk berdoa bagi keluarga atau teman-teman tertentu yang Tuhan bebankan. Kita bisa menyediakan hati untuk melayani orang lain dengan memotivasi hidup mereka. Saya juga mendengar ada juga orang-orang yang komitmen memberi nasi bungkus pada orang yang tidak mampu, sekalipun yang bisa dia bagikan hanya sedikit porsinya. Ada banyak hal yang bisa kita kerjakan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Saat saya menjadi guru, saya tahu panggilan saya bukan sekedar cari uang. Saya bawa mereka mengalami kasih Tuhan. Banyak yang mengalami lawatan Tuhan justru bukan saat ibadah tapi saat pelajaran matematika. Kita juga bisa gunakan media sosial untuk membawa sebanyak mungkin jiwa pada Tuhan daripada sekedar untuk curhat dan menyebar berita tidak jelas.

Sahabat Kristus, mungkin anda berkata, masalah saya saja belum beres masa' melayani orang lain. Sejujurnya sama, saya juga demikian masih banyak hal yang belum beres. Tapi saya mau menyediakan sepotong roti kecil dari yang saya mampu. Saya mau menyediakan hidup saya untuk kemuliaan Tuhan. Percayalah, ketika kita mengistimewakan Tuhan, maka Dia pun akan mengistimewakan kita. Mari kita sama-sama buktikan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...