Selasa, 19 Juli 2022

Saat Teduh Pagi Hari : Menjawab Orang Bebal

 

SAAT TEDUH PAGI HARI

Judul : Menjawab Orang Bebal

Baca   : Amsal 26:4-5

(4) Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya,

(5) Jawablah orang bebal menurut kebodohannya,

      supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.

      supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.         

Sahabat Kristus, ada salah satu teman yang bertanya mengenai dua ayat ini. Dia merasa kok dua ayat ini membingungkan dan terkesan bertentangan. Mungkin hal ini menjadi pertanyaan anda juga. Mari pagi ini kita belajar Firman Tuhan dengan lebih teliti, supaya menjadi berkat yang baik bagi hidup kita.

Pada ayat 4 dikatakan “jangan menjawab orang bebal”. Kata ‘jangan menjawab’ dalam Bahasa Ibrani digunakan kata ‘AL TA’AN’ yang berarti “haruslah kamu tidak menjawab”. Sedangkan pada ayat 5 dituliskan “jawablah orang bebal”. Kata ‘jawablah’ dalam Bahasa Ibrani digunakan kata ‘ANEH’ yang artinya “kamu menjawablah”. Sementara orang bebal digunakan kata KESIL yang artinya bodoh atau bebal.

Lalu bagaimana menjelaskan perbedaan keduanya, yang satu dikatakan jangan menjawab. Pada ayat berikutnya dikatakan jawablah. Dalam hal tertentu kita sebenarnya tidak perlu menjawab pertanyaan orang bebal. Hal ini bertujuan untuk menghindari perdebatan tanpa hasil. Namun dalam kondisi tertentu pula kita perlu menjawab argument orang bebal untuk mengoreksi pendapatnya. Supaya dia tidak merasa sombong atau paling benar. Namun demikian kita tetap perlu hikmat yang benar dalam menjawab setiap pertanyaan.

Sebagai contoh, kita seringkali menghadapi tuduhan dari pihak lain yang berkata “Alkitab itu palsu dan sudah diubah; Yesus bukan Tuhan atau orang Kristen itu menyembah manusia, dsb”. Dalam satu kondisi kita sikapi dengan diam saja dan tidak perlu menanggapi pendapat mereka. Biarkan saja.

Namun dalm hal tertentu kadang kita juga perlu menjawab tuduhan-tuduhan tersebut sebagai tanggung jawab iman kita (apologet). Hal ini supaya mereka tidak merasa benar dan supaya pendapat mereka yang keliru bisa dikoreksi. Namun sekali lagi semua tentu bergantung waktu dan saat yang tepat. Kapan kita harus menjawab dan kapan kita cukup diam saja.

Dalam pergumulan hidup yang kita hadapi, kadang kita diserang dengan pertanyaan oleh saudara seiman sendiri. “mana katanya Tuhan memulihkan hidupmu, nyatanya hidupmu biasa-biasa saja”. Ada kalanya kita cukup menanggapi dengan senyum dan diam saja. Tapi kalau dirasa perlu, kita bisa menjawab dengan tepat “Tuhan punya waktu dan cara sendiri untuk menolong saya. Kamu tidak perlu tahu, tapi pasti satu kali Tuhan Yesus menolong saya secara ajaib”.

Saatnya kita belajar untuk hidup dalam hikmat Tuhan, kita tahu kapan harus bereaksi dan tahu kapan cukup diam saja. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...