SAAT TEDUH PAGI HARI
Judul : Kita Ini Kerabat
Baca :
Kejadian 13:8
Maka berkatalah Abram
kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan
antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
Satu kali terjadi
perselisihan antara gembala ternak Abraham dan Lot. Masing-masing memiliki harta
yang begitu banyak dengan ternak yang tidak terhitung sehingga terlalu sempit
bila tanah itu ditempati oleh kedua pihak ini. Tidak terduga terjadi
pertengkaran di antara orang-orang yang bekerja pada mereka.
Menarik sekali ketika
Abraham, yang waktu itu masih bernama Abram, berkata pada Lot janganlah kiranya
ada perkelahian antara aku dan engkau, juga antara gembala masing-masing, sebab
kita ini kerabat. Dalam bahasa Inggris dituliskan 'close relatives' atau
saudara dekat. Kalau diteliti lebih lanjut, sebenarnya yang didapat oleh Lot
pun bukankah itu berasal dari keikutsertaan dia pada Abraham. Karena dia
menumpang pada Abraham, maka dia mendapatkan harta kekayaan yang tidak kalah
besar.
Mari kita perhatikan
hidup kita, adakah kita pernah memiliki suatu dendam atau kebencian pada
saudara seiman kita. Oleh karena benci dan kecewa pada seseorang, kita tidak
lagi menjalin hubungan baik dengan orang tersebut. Padahal sebelumnya
hubungannya begitu dekat dan saling membangun juga saling mendukung. Tapi oleh
satu dan dua hal kita meninggalkan hubungan baik tersebut. Ijinkan saya berkata
bahwa bagaimana pun, perang dengan saudara seiman tidak akan pernah menimbulkan
kemenangan. Perselisihan antara saudara seiman satu dengan lainnya hanya akan
menimbulkan sakit hati yang berkepanjangan.
Mengapa saya menyampaikan
bahwa perang dengan saudara seiman tidak akan pernah menimbulkan kemenangan.
Ketika kita ada konflik dengan saudara seiman lainnya, hanya akan menumbuhkan
perasaan "saya benar, dia yang salah". Secara rohani akan timbul
anggapan "saya lebih diurapi daripada dia". Mungkin juga kita bisa
berkata "posisi saya lebih benar daripada dia, visi yang saya miliki lebih
baik daripada dia". Demikian pula berbagai pendapat lainnya yang akan
merasa bahwa kita lebih baik dari saudara kita yang satunya. Perselisihan
antara saudara seiman tidak akan pernah menguntungkan Kerajaan Sorga, kita
justru akan sibuk membangun benteng kebenaran diri sendiri. Di lain pihak kita
akan lupa pada tugas sebenarnya untuk memenangkan jiwa.
Prihatin sekali,
hari-hari ini sebagian gereja dibentuk bukan karena penginjilan terhadap jiwa
baru. Sebagian gereja ada karena sakit hati. Yang seringkali terjadi, sebuah
kelompok kecewa pada kepemimpinan gereja besar lalu memisahkan diri dan
membentuk gereja tersendiri dengan menyatakan bahwa ini gereja yang paling
sehat. Hal demikian sudah sering terjadi, khususnya di kota-kota besar.
Masing-masing pihak merasa bahwa saya yang mendengar suara Tuhan lebih baik.
Kepahitan pada satu
saudara seiman akan merugikan kita. Pelayanan kita tidak maksimal, hubungan
jadi berantakan apalagi doa kita jadi terhalang. Oleh karena itu bila
perselisihan ini sedang kita hadapi, tidak ada salahnya untuk diselesaikan.
Bagaimana pun kita ini satu saudara, sama-sama warga Kerajaan Sorga. Hal ini
berlaku juga untuk hubungan suami istri, atau orang tua dengan anak, tidak ada
gunanya saling konflik. Bagaimana pun anda ini satu keluarga. Seringkali
pergumulan yang dihadapi bisa diselesaikan ketika suami istri berdoa bersama
dengan sepakat. Orang tua dengan anak berdoa dalam kesatuan hati. Coba
bagaimana bila roh independen itu merasuki sebuah keluarga. Istri berdoa
sendiri, suami mencari pertolongan Tuhan sendiri. Anak datang pada Tuhan
sendiri. Apakah satu pergumulan akan terselesaikan, saya tidak yakin.
Hari ini kembali mari
kita belajar untuk tidak hidup dalam konflik, khususnya dengan saudara seiman.
Saya punya sahabat dekat yang begitu baik. Bukan berarti kami tidak pernah
konflik, sering terjadi salah pengertian. Tapi ketika satu kali kami saling
salah paham, kami tidak mau berlarut. Kami menyelesaikan dengan bertemu di
warung soto, warung kopi atau tempat makan lainnya sekedar meluruskan
kesalahpahaman.
Kita prihatin akhir-akhir
ini pemimpin negeri ini saling berselisih satu dengan lainnya, meskipun di
permukaan mengaku sebagai sahabat. Ada juga hamba Tuhan saling berseteru satu
dengan lainnya padahal kalau kotbah sering menyampaikan tentang kesatuan
gereja. Tapi saya berdoa anda dan saya, semua kita tidak lagi hidup dalam
kepahitan, konflik atau perselisihan. Bagaimana pun, kita ini saudara sesama
warga Kerajaan Sorga. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Untuk
dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar