JUMPA DENGAN TUHAN
Judul : Menjadi Pelayan
Baca : Yesaya 6:8
Lalu aku mendengar suara
Tuhan berkata:
"Siapakah yang akan
Kuutus,
dan siapakah yang mau
pergi untuk Aku?"
Maka sahutku: "Ini
aku, utuslah aku!"
Sahabat Kristus, beberapa
waktu lalu keluarga kami mengadakan acara pernikahan. Saat itu adik ipar atau
adik istri saya menikah. Pelayanan makanan dibantu oleh pemuda-pemuda desa
setempat. Saya melihat para pemuda ini begitu sigap dalam menyajikan makanan. Setiap
kali ada diantara mereka yang selesai menjalankan suatu tugas pengantaran
makanan, mereka akan berjajar di depan rumah untuk melihat dan mengamati
pergerakan makanan di antara tamu.
Mereka melihat makanan
atau minuman apa yang habis untuk segera ditambahi dengan stok yang baru. Mereka
mengamati piring kotor mana yang harus segera dibereskan untuk dibawa ke belakang.
Piring tersebut harus dicuci untuk diganti piring dans endok lain yang lebih
bersih. Mereka sigap melayani mulai siang sampai sepanjang malam acara itu
berlangsung.
Kalau makanan yang
disajikan enak dan lezat, siapa yang dipuji, tentu pengantin atau tuan rumah. Pelayan
makanan tidak berhak dipuji atau diperhatikan, sebab mereka adalah hamba. Pelayan
makanan tidak berhak pasang status di media sosial yang berbunyi “Kalau bukan
karena saya, acara ini gagal”. Mereka hanya pelayan atau hamba.
Dalam Firman Tuhan kata
hamba digunakan istilah “doulos” bukan diakonos. Kalau diakonos itu hamba tapi
masih punya hakpribadi, masih dibayar dan ingin diakui. Sebagai contoh, di
gereja kita mengenal jabatan diaken. Mereka adalah hamba-hamba yang melayani
tapi masih pakai jas, dasi dan kemeja yang bagus. Seorang doulos dia seperti
budak belian, tidak punya hak pribadi dan tidak dikenal.
Dalam kehidupan rohani,
Tuhan sedang mencari orang-orang yang mau menjadi doulos. Pelayan atau hamba
yang siap untuk mengerjakan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan. Tuhan tidak
sedang mencari umat yang malu malu kucing, yang perlu dirayu sambil berkata “mau
ya melayani Tuhan. Nanti diberkati, nanti doamu dijawab, nanti diselesaikan
tanggunganmu, nanti dapat pasangan hidup, dsb”. Tidak demikian.
Tuhan bertanya dengan
tegas “Siapa yang mau aku utus dan pergi untuk Aku”. Dia juga mau jawaban yang
lugas “ini aku, utuslah aku”. Dia ga butuh orang yang sebenarnya mau, tapi masih
berpikir “bisa apa ga ya; nanti dapat apa ya; saya mau jadi penonton saja,
hidup saya saja masih belum beres”. Dia mencari orang yang mau bukan yang mampu.
Hari-hari ini Tuhan
percayakan pada pelayanan kami untuk membuka berbagai bidang pelayanan baru. Ada
pelayanan doa syafaat, sharing Firman Tuhan, kesaksian dan yang terbaru ini
pelayanan sekolah minggu. Semua dikerjakan secara online melalui media sosial
yang Tuhan percayakan pada kami. Tentu saja semua dikerjakan tanpa berharap
upah secara materi, oleh karena dilakukan untuk kepentingan Kerajaan Sorga.
Bila ada diantara anda
yang rindu melayani Tuhan, tapi tidak ada saluran atau wadahnya, sampaikan pada
kami. Meskipun demikian ada banyak juga wadah atau saluran untuk melayani di
tempat lain. Bisa di gereja, persekutuan doa atau keluarga anda yang juga perlu
dukungan pelayanan anda.
Saatnya kita tidak lagi
ada pada posisi “berkati saya Tuhan; jawab doa saya ya Tuhan; tolong saya ya
Tuhan”. Tapi dengan segenap keteguhan hati kita berani berkata “ini aku Tuhan,
siap untuk melayaniMu, siap memberi yang terbaik untuk Kerajaan Sorga”. Mari kita
berubah posisi dari yang didoakan menjadi yang mendoakan. Dari yang
diperhatikan menjadi yang memperhatikan. Dari yang dilayani menjadi yang
melayani. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa
Ministry. WA:0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar