Jumat, 04 Juni 2021

Jumpa Dengan Tuhan : Prajurit Yang Baik

 

Jumpa Dengan Tuhan

Judul  : Prajurit Yang Baik

Baca    : 2 Timotius 2:3-4

 

2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

            Kehidupan kekristenan digambarkan seperti seorang prajurit. Kita ini prajurit atau pasukan. Komandannya yaitu Yesus Kristus. Seorang prajurit tidak punya pilihan lain selain berkata ‘siap laksanakan’ pada setiap perintah dari komandannya. Dia tidak punya pilihan jawaban ‘pikir-pikir’ atau ‘saya menolak perintah’.

Prajurit pun latihannya tidak mudah. Saat masih bekerja, saya sering berangkat melewai pangkalan TNI AD yaitu Kodam V/Brawijaya. Saya melihat prajurit-prajurit itu berbaris, berjalan di tengah padatnya lalu lintas Kota Surabaya. Belum lagi kalau siang jam 2 atau jam3, sambil membawa senjata mereka berlari di tengah panasnya matahari.

Sungguhpun demikian, tidak ada dari antara mereka yang berkata “istirahat dulu, capek atau kita pulang saja”. Yang mereka tahu bahwa mereka harus berlatih mengikuti perintah komandannya. Tidak ada pilihan untuk menolak perintah. Pilihan menolak perintah hanya terjadi kalau mereka mau berhenti sebagai prajurit dan itu disebut dengan istilah desersi. Desersi yaitu meninggalkan tugas tanpa ijin dan tidak kembali lagi. Hukumannya tentu saja dipecat.

            Sekali lagi, kehidupan kekristenan digambarkan seperti seorang prajurit. Sayang sekali perintah yang kita terima itu tdak menyenangkan. Perintah yang kita terima itu seringkali bertentangan dengan keinginan hati kita. Perintah itu berkata “kalau ditampar pipi kiri berikan pipi kananmu. Kalau ada yang minta bajumu, berikan juga jubahmu. Kalau ada yang memaksamu berjalan satu mil, berjalanlah dengan dia dua mil. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”.

            Kepada seorang suami, ada perintah hormatilah istrimu supaya doamu jangan terhalang. Kepada istri ada perintah tunduklah pada suamimu. Pada seorang yang bekerja, perintahnya yaitu lakukan tugas seperti melakukan untuk Tuhan bukan untuk manusia dan ada banyak komando atau perintah lain. Perintah-perintah dalam Firman Tuhan tidak pernah menyenangkan bagi daging kita. Masih lebih enak kalau perintah Tuhan itu bunyinya “kalau ada masalah datang kepadaKu, semua masalahmu pasti beres. Kalau ada keperluan, datang saja ke Aku, maka masalahmu terselesaikan. Hutangmu akan lunas, minta rumah tersedia, minta jodoh dapat dan minta sembuh beres atau minta apapun pasti tersedia. Tapi ternyata perintah Tuhan tidak seperti itu.

            Perintah Tuhan menuntut ketaatan kita untuk melakukan Firman Tuhan. Dalam ketaatan kita, maka berkat Tuhan akan disediakan bagi kita. Dalam kepatuhan kita pada kehendak Tuhan, maka pemeliharaan Tuhan akan terjamin bagi kita. Ketaatan kita pada perintah Tuhan itu sama seperti kita sedang melatih iman kita. Makin hari makin kuat dan siap menghadapi kondisi apapun juga. Kita menjadi pribadi yang mudah mengasihi, mudah mengampuni, setia dan tidak goyah iman oleh apapun juga.

            Hari ini mari evaluasi hidup kita. Adakah kita selama ini taat pada komando yaitu perintah Firman Tuhan atau kita berjalan semau kita sendiri. Setiap kita sebagai prajurit Kristus pilihannya hanya satu yaitu taat pada perintah komandan. Taat pada komando dari Tuhan Yesus. Ketaatan kita pada Firman Tuhan itulah yang akan membawa berkat Tuhan terjadi nyata atas hidup kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa Ministry. 0895623356501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...