JUMPA DENGAN TUHAN
Judul: Berlari Dan
Memanjat
Baca : Lukas 19:1-4
19:1 Yesus masuk ke
kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada
seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk
melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak,
sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Sejak kecil kita sering diajarkan mengenai kisah tentang Zakheus ini. Namun cerita dari guru Sekolah Minggu seringkali menempatkan Zakheus dari sisi orang yang jahat. Zakheus ini pemungut cukai, orang berdosa dan suka memeras orang lain. Dia diibaratkan sebagai rentenir yang mengambil lebih banyak dari yang seharusnya dibayarkan oleh seseorang.
Tapi kali ini kita akan melihat sosok Zakheus dari sudut pandang yang lain. Dia sudah mendengar tentang Yesus dan segala hal ajaib yang dilakukan. Oleh karena itu ketika Yesus masuk ke kotanya, Yerikho, dia pun penasaran. Apa yang dilakukannya, dia mau melihat Yesus tapi tdak berhasil karena tubuhnya pendek.
Langkah pertama, Zakheus berlari mendahului orang banyak. Langkah kedua, Zakheus memanjat pohon ara. Berlari dan memanjat adalah dua hal yang dilakukan oleh Zakheus di tengah keterbatasan yang dia miliki. Di tengah ketidak mungkinan yang dia hadapi. Dia tidak mau menyerah. Dia kalahkan semua kewajaran yang ada di depannya. Pada akhirnya, dia pun berhasil bertemu dengan Yesus dan mengalami keajaiban. Tuhan Yesus mau datang untuk berkunjung di rumahnya. Padahal tujuan awalnya dia hanya ingin melihat Yesus.
Bagaimana dengan kehidupan rohani kita belakangan ini. Ketika menghadapi berbagai pergumulan, kesulitan dan berbagai ketidak mungkinan, adakah usaha kita yang maksimal untuk mengejar Tuhan atau kita hanya hidup dalam kewajaran karena keterbatasan yang kita miliki.
Beranikah kita berdoa lebih pagi dari yang lain untuk berjumpa dengan Tuhan lebih awal. Seringkali kita menunda bangun, menunda waktu doa hanya karena beranggapan “orang Kristen kan bebas jam doanya, tidak terikat waktu”. Adakah kita tekun membaca Firman Tuhan secara pribadi atau kita lebih suka menggantikannya dengan mendengar kotbah dari hamba-hamba Tuhan yang terkenal di YouTube. Kita lebih suka mendengar kotbah yang menghibur, menguatkan dan menyenangkan hati. Namun kita kurang suka membaca Firman Tuhan secara langsung karena berat. Seringkali alasannya, ayatnya terlalu panjang dan kata-katanya susah untuk dimengerti.
Mohon maaf, bukan berarti tidak boleh mendengar atau melihat dan membaca kotbah orang lain di YouTube atau media sosial lainnya. Tapi kita sendiri juga harus memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan.
Mari kita mengejar Tuhan dengan maksimal. Lakukan hal yang terbaik untuk membangun iman kita. Lampaui batas kewajaran itu. Jangan kompromi dengan diri sendiri. Paksa daging ini untuk tunduk pada hal yang rohani. Zakheus bisa saja hidup dalam kewajaran. Orangnya pendek, dia terhalang oleh orang lain yang ada di depannya. Oleh karena itu dia berlari mendahului orang lain. Tidak cukup itu, dia memanjat pohon ara. Dia akan melakukan apapun supaya dapat melihat Tuhan Yesus.
Apa kewajaran yang saat ini kita hadapi. Mungkin anda berkata “Saya tidak bisa bangun pagi, pak. Nanti kalau kerja jadi ngantuk; Saya tidak punya waktu untuk baca Firman Tuhan; Masalah saya banyak, jadi saya belum bisa melayani Tuhan; Saya bukan pendeta, jadi tidak bisa menyampaikan Firman Tuhan serta berbagai alasan lainnya. Bukankah hal-hal itu merupakan sesuatu yang wajar dan kita berkata “tidak apa-apa”.
Mari kita melampaui kewajaran yang ada. Kita berlari
dan memanjat, melakukan apapun yang selama ini menjadi keterbatasan kita. Maka setiap
kita yang berani melakukan hal yang maksimal, perbuatan ajaib Tuhan akan
disediakan bagi kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Mizpa
Ministry. 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar