Sabtu, 27 Maret
2021
Tema : Mengapa
Tuhan Melupakan
Baca : Mazmur 13:3
Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
Adakah
di antara kita yang pernah bertanya-tanya “di mana Tuhan saat aku menghadapi
situasi seperti ini. Mengapa Tuhan meninggalkan aku”. Bisa juga kita berkata
seperti Daud “berapa lama lagi, Tuhan, Kau lupakan aku terus menerus ?”.
Kita
seringkali merasa bahwa Tuhan melupakan kita, mengabaikan kita dan
menyembunyikan diriNya dari kita. Kita meragukan apakah pertolongan Tuhan itu
masih ada. Apakah Tuhan itu benar baik. Kita mau bilang “Tuhan itu jahat, tapi
kok ga’ berani”. Tapi kenyataannya kita mengalami kondisi yang tidak
menyenangkan. Dalam kondisi seperti itulah kita bertanya “Mengapa Tuhan
melupakan aku”.
Daud
ketika berhasil mengalahkan Goliat hidupnya mulai tidak nyaman. Dia mulai
dikejar oleh Raja Saul yang berusaha membunuh dia karena iri hati. Daud sudah
tidak sabar menghadapi problem hidupnya yang terus menerus menmpa seakan tidak
berhenti. Masalah apa yang saat ini sedang kita alami dan kita hadapi. Ribuan doa
sudah kita naikkan. Ratusan nasehat sudah kita terima. Banyak ayat Firman Tuhan
sudah kita baca. Tapi mengapa pertolongan Tuhan tidak segera datang. Ada juga
yang sharing pada kami dengan berkata “Mengapa Tuhan membuat hidup saya
menderita”.
Dalam
keseskaan yang dialami oleh Daud, dia berkata pada dirinya sendiri. “Tetapi
aku, kepada kasih setiaMu aku percaya. Aku mau menyanyi untuk Tuhan”. Ketika
dia memutuskan untuk memuji Tuhan, sebenarnya masalah yang dia hadapi belum
selesai. Pergumulan hidupnya belum beres. Kehidupannya masih dalam masalah. Tapi
dia mau berkata “aku mau memuji Tuhan, karena Dia baik bagiku”.
Lebih
mudah mana kita mengeluh saat dalam kesesakan atau kita menaikkan pujian dan
penyembahan di kala kesulitan itu masih ada. Bukankah kita lebih mudah untuk
drop, down atau stress karena banyak masalah yang kita hadapi. Satu hal yang
seringkali dilupakan, kehidupan iman itu tidak ditentukan oleh perasaan baik
atau buruk, kehidupan enak atau tidak. Doa sudah dijawab atau belum. Justru dalam
pergumulan yang kita hadapi, kita berani memutuskan aku mau memuji Tuhan. Aku
mau percaya pada kasih setia Tuhan. Aku percaya pada kesetiaanNya. Mengapa dalam
masa sulit yang kita hadapi, kita tidak memilih untuk mengangkat tangan dan
menaikkan pujian kita bagi Tuhan.
Tanpa
disadari, iman kita seringkali gugur ketika melihat kondisi nyata di hadapan
kita. Saat kita membaca WA dari seseorang, menerima telepon dari orang-orang
tertentu atau saat membaca satu surat tertentu. Kita menjadi lemah dan tidak
berdaya. Mari kita mulai memandang Dia yang mau dan mampu melakukan keajaiban
bagi kita. Dia yang mau menolong kita, menggendong kita dan memulihkan hidup
kita.
Pujian
penyembahan yang dinaikkan di masa kesesakan akan jauh lebih indah daripada
ribuan keluhan kita. Pujian yang kita naikkan pada Tuhan itu merupakan
pernyataan iman, sekalipun kita naikkan dengan uaian air mata. Ketika kita
berani menyatakan kebaikan Tuhan di tengah kesulitan hidup yang kita alami, Dia
akan datang menolong dan menyelamatkan kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan
Yesus memberkati (Mizpa Ministry. 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar