JUMPA DENGAN TUHAN
Kamis, 03 Desember 2020
Tema : Rendahkanlah
Dirimu
Baca : Efesus 5:21
dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus
Belakangan ini di Kota Surabaya muncul sebuah gerakan yang didasari oleh sakit hati. Gerakan atau barisan sakit hati ini muncul menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Hal ini berawal dari tokoh yang didukung tidak lolos menjadi calon kepala daerah, maka sekelompok orang menyatakan diri sebagai orang-orang yang terluka dan sakit hati.
Firman Tuhan mengajarkan “rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain”. Beberapa penyebab orang menjadi sakit hati yaitu adanya harga diri yang terusik, kebenaran diri sendiri yang tidak cocok dengan orang lain atau adanya perasaan “saya benar dan dia yang salah”. Namun Firman Tuhan juga menajarkan jurus “rendahkanlah dirimu untuk mengatasi sakit hati”. Rendahkanlah dirimu ini tidak sama dengan rendah diri. Kalau rendah diri artinya minder. Rendahkanlah dirimu mengandung makna bahwa orang lain lebih utama dari dirinya sendiri.
Ketika harga diri kita terusik, daripada kita mengambil keputusan yang salah dan menjadi tersinggung, bukankah lebih baik kita berkata “biarlah dia saja yang menang, saya yang kalah tidak apa-apa. Bagaimana pun juga dia saudara saya”. Betapa pun juga perseteruan atau perselisihan dengan saudara sendiri atau saudara seiman, tidak akan ada untungnya. Kalau kita yang menang, tetap akan ada luka yang tidak akan terselesaikan. Buat apa kita mempertahankan gengsi demi predikat “Saya yang menang, saya yang benar dan saya yang berhak atau saya yang lebih rohani dari dia”.
Kalau sesama hamba Tuhan bertengkar hingga saling menuntut di pengadilan, bukankah yang dicemarkan adalah nama Tuhan. Buat apa saling menuntut. Bagaimana pun gereja yang megah atau organisasi yang besar, tidak akan kita bawa ke Sorga. Bahkan gelar pendeta sekalipun tidak akan ada artinya di Kerajaan Sorga, lalu buat apa rebutan jabatan.
Belasan tahun lalu ketika pelayanan saya sebagai pembina di sebuah Persekutuan Doa banyak dimasalahkan oleh pihak lain yang juga ingin melayani di tempat itu, sampai ada terkotak-kotak di antara anggota Persekutuan Doa yang suka dengan teman saya yang baru bergabung itu dan ada yang setuju dengan saya. Saya lalu mempertibangkan, daripada terjadi rebutan pengaruh antara saya dengan teman saya tersebut atau merasa lebih rohani antara satu dengan lainnya, saya pun memilih mundur dan menyerahkan pelayanan persekutuan doa pada teman saya tersebut. Harapan saya, tidak ada lagi perpecahan di antara jemaat Persekutuan Doa dan pelayanan pun makin berkembang. Saya pun melanjutkan pelayanan di tempat lain, meskipun di tempat yang sebelumnya saya sudah menabur banyak, termasuk yang merintis Persekutuan Doa tersebut jauh sebelum teman saya tersebut datang.
Dalam satu tahun terakhir ini pun, istri saya menjadi saksi bahwa ada banyak serangan yang ditujukan pada saya. Serangan itu berupa kata-kata kasar, sinis, fitnah atau tudingan yang tidak ada dasarnya. Serangan itu dilontarkan oleh pihak keluarga, teman sekerja hingga orang yang dalam status sebagai saudara seiman. Namun saya memilih untuk tetap respon dengan baik dan mengalah saja. Oleh karena saya menyadari, buat apa mepertahankan ego hanya demi predikat “Saya yang benar, dia yang salah”.
Ketika saya memilih untuk belajar merendahkan diri, ada banyak pertolongan Tuhan yang saya terima tanpa saya duga. Mari kita belajar untuk merendahkan diri satu dengan lainnya. Orang yang merendahkan diri itu tidak punya hak yang berlebihan. Tidak perlu menulis status yang bersifat kejengkelan dan sakit hati di media sosial. Orang yang merendahkan diri rela dianggap kalah demi saudaranya yang menang. Dia juga rela dianggap gagal demi keberhasilan orang lain. Dia pun rela dianggap sesat demi orang lain yang dianggap benar dan lebih rohani. Orang yang merendahkan diri rela berada di bawah, demi saudaranya yang berada di posisi puncak.
Bukankah Tuhan Yesus sendiri yang mengajarkan kalau
ditampar pipi kiri, berikan pipi kananmu. Kalau diundang ke satu pesta,
duduklah di tempat yang kurang terhormat. Percaya saja, satu kali bila Tuhan
berkenan maka orang yang merendahkan diri akan ditinggikan oleh Tuhan. Semua
terjadi dalam waktunya Tuhan dan dengan caranya Tuhan. Tetap setia sampai garis
akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Mizpa Ministry WA : 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar