JUMPA DENGAN TUHAN
Sabtu, 12 Desember 2020
Tema : Menjadi
Penyembah Yang Benar
Baca : Matius 2:11
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu
dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka
pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya,
yaitu emas, kemenyan dan mur.
Orang-orang Majus ini datang pada bayi Yesus, reaksi pertama yang mereka lakukan yaitu “sujud menyembah Dia”. Pengertian dari kata “menyembah” yaitu kita menganggap ada Pribadi yang lebih tinggi otoritas atau kekuasaannya. Orang-orang Majus ini melihat dari tanda bintang bahwa yang telah lahir itu adalah seorang bayi raja.
Reaksi kedua yang dilakukan oleh orang-orang Majus ini yaitu mempersembahkan harta benda yang mereka miliki. Kita tahu bahwa yang diberikan yaitu emas, kemenyan dan mur. Ada sesuatu yang diberikan saat bertemu dengan pribadi yang disembah.
Bagaimana dengan hidup kita saat ini. Adakah kita sudah menjadi “penyembah Kristus”. Mungkin anda berkata “Lah saya ini kan sudah beragama Kristen, tentu saya secara otomatis menyembah Tuhan Yesus”. kekristenan sebaiknya tidak diaknai hanya sebagai sebuah agama. Oleh karena agama akan menuntut kita melakukan ritual, liturgi atau berbagai kebiasaan agamawi. Namun kekristenan menjadikan Kristus sebagai pusat dari kehidupan kita. Kita menjadikan Kristus sebagai pemegang kendali atas hidup kita. Kita menempatkan Kristus sebagai yang terutama, kita yang paling belakang. Kita memposisikan Kristus sebagai yang termulia, kita yang paling rendah.
Namun bukankah yang terjadi seringkali sebaliknya. Tuhan Yesus kita posisikan sebagai Pihak yang harus menyediakan berkat untuk kita. Oleh karena itu ketika berdoa, seringkali kita seperti membawa daftar belanjaan yang harus Tuhan penuhi dan sediakan. Bukankah sebaiknya kita datang pada Tuhan untuk mengenal hatiNya, mendengar suaraNya dan melakukan apa yang Dia arahkan.
Kata “menyembah” juga berbicara mengenai keintiman. Hubungan yang karib antara kita dengan Tuhan. Semalam saat saya berdoa pribadi, Tuhan berkata “Kalau orang mau dekat dengan Aku, dia akan rela duduk berdua dengan Aku dan melupakan yang lainnya. Namun ada banyak orang yang mengabaikan Aku, demi sesuatu yang lain (pelayanan, berkat, kenyamanan hidup, dsb)”. Tuhan selalu ingin ada waktu yang intim, yang tidak terganggu dan yang nyaman antara kita dengan Dia.
Saya sering mengingatkan pada beberapa orang, supaya membangun persekutuan pribadi dengan Tuhan. Supaya mereka membangun lagi kehidupan doa dan Firman Tuhan. Namun sayang sekali, jawaban yang disampaikan yaitu “Saya sibuk, tidak ada cukup waktu. Pokoknya bagi saya yang penting, Tuhan Yesus harus menolong saya”. Adakah hal seperti ini juga pernah terjadi pada kehidupan anda. Hati-hati kalau kita berkata “Maaf, saya sibuk tidak ada waktu, Tuhan”. Bisa jadi satu kali ketika kita berdoa, Tuhan akan menjawab “Maaf, saya sibuk anakKu”. Apakah mungkin Tuhan berkata seperti itu. Bisa jadi demikian. Pada orang-orang yang melayani dan mengusir setan serta bernubuat saja Tuhan Yesus berkata “enyahlah kamu, Aku tidak mengenal kamu. Kamu sekalian pembuat kejahatan”.
Mari kita fungsikan hati dan hidup kita kembali sebagai
pribadi penyembah Tuhan. Bahwa yang utama itu hati kita melekat pada Tuhan
lebih dari pergumulan kita dalam hal apapun. Akhir tahun ini mari kita periksa,
adakah kita masih punya rasa cinta pada Tuhan atau semua sudah makin hambar. Kobarkan
hati yang cinta Tuhan itu, jaga dan jangan sampai terpadamkan. Tetap setia
sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Mizpa Ministry WA : 0895623356501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar