JUMPA DENGAN TUHAN
Selasa, 13 Oktober 2020
Tema : Tindakan
Doa
Baca : 1 Raja-Raja 18:42-45
18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak
gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua
lututnya.
18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas,
lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata:
"Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi."
Demikianlah sampai tujuh kali.
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil
sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah,
katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau
terhalang oleh hujan."
18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu
turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
Ada banyak orang yang berkata “berdoa ya berdoa, tapi harus ada usaha juga, jangan cuma berdoa”. Apakah anda pernah mendengar kata-kata itu atau bahkan pernah mengucapkan kalimat tersebut.
Doa seringkali dianggap sebagai “tidak melakukan apa-apa”. Padahal sesungguhnya, berdoa itu juga merupakan suatu tindakan. Berdoa itu juga merupakan sebuah usaha. Berdoa merupakan langkah yang aktif bukan pasif. Berdoa sesungguhnya merupakan sebuah tindakan yang bersifat spiritual. Namun banyak orang yang meremehkan, mengabaikan atau melalaikan. Dianggap kalau orang berdoa itu berarti tidak sedang melakukan suatu tindakan. Bahkan tidak jarang berdoa merupakan langkah terakhir yang diambil, setelah berbagai langkah lain gagal dan tidak membuahkan hasil.
Apa hubungannya Elia yang sujud berdoa dengan kepala diantara dua lutut lalu tiba-tiba turun hujan deras. Sepertinya tidak ada hubungannya. Tapi tindakan yang dia ambil membuat perubahan besar. Bangsa Israel yang mengalai kekeringan selama tiga tahun, oleh doa Elia saat itu hujan pun turun.
Demikian juga apa hubungannya, orang Cuma berteriak, berseru dan bersorak lalu tembok Yerikho yang begitu besar dan tebal melebihi tembok China bisa roboh begitu saja. Sepertinya tidak ada hubungannya dan tidak nyambung. Namun uhan menghargai setiap doa yang dinaikkan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan hati.
Doa merupakan tindakan supranatural yang mem-back up usaha manusiawi kita. Doa melindungi dan mengcover semua hal yang kita rencanakan, kita inginkan dan kita lakukan. Oleh karena itu doa mestinya merupakan langkah awal sebelum kita melakukan sesuatu. Doa menutup bungkus setiap usaha, pekerjaan, pelayanan dan segala hal yang kita lakukan. Melalui doa, setiap rencana jahat akan digagalkan dan dibatalkan. Doa sebenarnya mengendalikan kehidupan alam roh kita. Ketika kita mengambil kesempatan untuk berdoa, di situ kita sedang menata alam roh kita supaya menjadi tertib dan berlaku benar. Melalui doa kita bisa menundukkan hati yang keras, egois dan mudah jatuh dalam dosa menjadi mudah mengikuti kebenaran Firman Tuhan.
Satu kali dalam perjalanan ke luar kota, sepeda motor yang saya naiki tiba-tiba berhenti. Saat itu sudah hampir malam hari, sepeda motor saya mogok di daerah persawahan. Bensin masih ada, tapi mesin tidak berfungsi. Saya coba menyalakan beberapa kali tapi tidak ada reaksi. Tidak mungkin juga ada bengkel yang buka. Setelah 15 menit saya menuntun sepeda motor yang mogok, saya pun berhenti lalu berdoa sambil tumpang tangan di atas sepeda motor saya. Ajaib sekali, sepeda motor saya lalu berfungsi kembali. Sekilas seperti tidak ada hubungannya. Namun kuasa doa sanggup mengatasi segala situasi.
Jangan pernah menunda waktu untuk berdoa, saat kita
berdoa sesungguhnya kita sedang menggerakkan kuasa dari Kerajaan Sorga untuk
menolong kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar