Jumat tengah malam atau masuk hari Sabtu dini hari, tanggal
4 Juli 2020 sekitar pkl. 00.10, Roh Kudus membangunkan saya. Segera saja saya
respon dengan berdoa pribadi. Seperti biasa, kalau saya bangun tengah malam
untuk berdoa, biasanya Tuhan menyatakan pesan dan pernyataan secara spesifik. Saya
pun lebih mudah menangkap pesan Tuhan pada waktu-waktu doa seperti jam itu.
Saat saya berdoa, saya mengalami dua penglihatan. Yang pertama,
ada kobaran api yang membakar sepoting daging (seperti sebuahukupan untuk
korban persembahan). Waktu saya mendekati, ternyata daging yang dibakar itu
diri saya sendiri.
Pesan
Tuhan : Diri kita ini mestinya ada sebagai korban
bakaran yang menyenangkan hati Tuhan. Kita membakar ego, kemampuan alamiah, merasa
bisa, keyakinan diri yang digantikan dengan ketaatan pada Tuhan sepenuhnya.
Yang kedua, saya melihat kereta api yang berjalan di atas
rel. Ke mana pun lokomotif ini melangkah, maka gerbong akan mengikuti.
Pesan
Tuhan : Kehidupan kita ini seperti gerbong yang mengikuti
ke mana lokomotif membawanya. Hal ini berbicara mengenai penundukan diri pada
kehendak Tuhan. Apapun yang Tuhan mau, itu yang kita ikuti. Ke mana pun Tuhan
membawa, kita ikut melangkah. Ketaatan kita pada kehendak Tuhan, akan membawa
kita pada situasi yang penuh dengan damai sejahtera, perlindungan dan hidup
dalam pemeliharaan Tuhan yang sempurna.
Mari kita belajar untuk menyerahkan kehendak bebas kita
pada Tuhan, sangkal diri dan pikul salib setiap hari. Kita juga belajar untuk
melangkah dalam ketaatan pada kehendak Tuhan yang sempurna hari demi hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar