Senin, 06 Juli 2020

MERASA DIRINYA KUAT


gambar ilustrasi google

2 Tawarikh 21:4, 6, 20
Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel.
Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja.

Ada tiga kata yang menarik perhatian saya dari kisah raja Yoram ini. Kata tersebut yaitu "merasa dirinya kuat". Yoram mewarisi tahta kerajaan sebagai penguasa Yehuda dari pendahulunya. Sebagian besar dari pendahulunya hidup seturut kehendak Tuhan. Mereka mengarahkan umat Tuhan untuk hidup dalam penyembahan pada Tuhan dengan segenap hati.

Namun berbeda dengan raja Yoram. Setelah merasa dirinya kuat, dia mulai hidup menyimpang dari kehendak Tuhan. Dia membunuh orang-orang dekatnya, dia membunuh orang-orang yang menjadi penasehat raja, dia juga menjadi menantu Ahab yaitu seorang raja yang menyembah berhala.

Pada perjalanan hidupnya, Yoram mengalami banyak peperangan. Ada banyak musuh yang dibangkitkan Tuhan untuk menyerang dia, baik musuh dari dalam maupun dari luar. Bahkan dia mati sebagai seorang yang tidak dicintai oleh orang lain. Pendeknya, ketika dirinya merasa kuat maka penyertaan Tuhan menjauh dari hidupnya.

Seberapa kuat dan lemah kah hidup kita. Seringkali tanpa kita sadar, kita juga merasa diri kuat menghadapi segala sesuatunya. Saya sendiri sering tidak sempat berdoa ketika berangkat, toh semua berjalan seperti biasanya. Bahkan ketika ada kesulitan, lebih mudah bagi saya untuk menghubungi teman daripada melibatkan Tuhan.

Ada kalanya ketika kondisi masih sulit kita berharap segenap hati pada Tuhan. Namun ketika kondisi kehidupan mulai membaik, maka mulai kehilangan harapan pada Tuhan. Saya rindu dalam kondisi apapun juga tetap menjadikan Dia sebagai yang terutama. Saya tidak merasa diri kuat, sekalipun banyak hal sudah Tuhan percayakan pada kehidupan pribadi dan pelayanan kami.

Mari belajar lebih baik lagi hari ini. Kekuatan kita berasal dari Tuhan. Kemampuan kita berasal dari Tuhan. Kalau kita berhasil, semua karena kasih karunia Tuhan saja. Oleh karena itu saat kondisi apapun kita tidak akan pernah jatuh sebab Tuhan sendiri yang menjadi penopang hidup kita. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...