Kamis, 09 Juli 2020

Kesaksian Kebaikan Tuhan Pada Pernikahan Kami


Tahun ini, 19 Juni lalu usia pernikahan kami tepat sembilan tahun. Memang masih belum terlalu lama, meskipun begitu ada banyak yang sudah kami lewati. Ada hamba Tuhan yang mengajarkan bahwa usia pernikahan akan aman kalau berhasil melewati lima tahun pertama dengan baik. Lima tahun pertama itu kami lewati bukan tanpa halangan, tapi  penuh liku-liku dan jatuh bangun yang tidak mudah.

Saya bersyukur Tuhan mengaruniakan pada saya seorang istri yang setia dan begitu mengasihi saya. Tuhan mempertemukan kami secara jarak jauh, hubungan kami pun berlangsung jarak jauh. Waktu saya di Surabaya, dia sedang studi di Bandung. Tapi rupanya hal itu yang membuat saya dan Endah Krisnawati, istri saya makin diperkuat melalui berbagai proses yang bagi kami tidak terlalu mudah. Kami menikah pada 19 Juni 2011 di desa tempat tinggal istri saya. Setelah itu kami tinggal bersama di Surabaya, tempat saya tinggal.

Melalui perbedaan pendapat yang tidak mudah dimengerti secara singkat, kami pun sempat terpisah tempat tinggal selama enam tahun. Pada tahun 2013, ketika putri kami masih berumur satu tahun, kami memutuskan untuk melakukan hubungan jarak jauh lagi. Saya tinggal di Surabaya, sementara istri dan anak di Madiun.

Entah sudah berapa banyak dana yang harus saya keluarkan karena hubungan jarak jauh ini. Baik untuk transportasi saya ke sana selama seminggu sekali atau untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Semua kebutuhan keuangan harus disediakan dua kali lipat. Baik untuk keperluan saya sendiri maupun kebutuhan istri dan anak di Madiun. Saat tempat saya mengajar dulu masih masuk di hari Sabtu, saya baru bisa berkunjung ke Madiun dua minggu sekali atau satu bulan sekali. Namun ketika Sabtu sudah menjadi hari libur, seminggu sekali saya usahakan bisa ke sana. Saya berangkat hari Jumat siang dan kembali ke Surabaya hari Minggu.

Saat itu ada banyak masukan yang saya terima supaya kami kembali tinggal serumah. Baik itu alasan yang bersifat umum hingga secara rohani, saya mendengar berbagai masukan itu. Tapi tentu keputusan tidak mudah untuk sekedar pindah. Tidak saya duga, semua hal yang kami alami ini merupakan proses yang Tuhan ijinkan bagi kami. Saya dibawa Tuhan untuk memulai pelayanan baru, demikian juga istri saya Tuhan proses untuk memahami pelayanan yang Tuhan percayakan pada saya.

Puji Tuhan, oleh kebaikan Tuhan, istri saya tahun lalu kembali tinggal serumah dengan saya. Bagi saya, hal ini sebuah keajaiban tersendiri. Saya selalu berdoa sejak 2013 tapi Tuhan ijinkan tahun lalu terjadi. Salah satu saudara saya sempat berkata bahwa bukankah lebih baik dari dulu bersatu serumah. Saya hanya bisa berkata bahwa ini adalah waktunya Tuhan untuk kami. Oleh karena pindah tempat mengajar, istri saya pun akhirnya pindah ke Surabaya mengikuti saya.

Salah satu proses lain yang kami hadapi adalah bagaimana Tuhan membawa saya mengalami perubahan arah hidup. Saya semula adalah ketua penggemar salah satu grup musik jadul. Nama saya dikenal baik di tingkat lokal maupun nasional. Saya sudah nyaman dikenal di mana-mana. Tapi satu kali Tuhan panggil saya untuk melayani Dia. Saya memutuskan berubah arah menjadi seorang yang melayani Tuhan secara maksimal sejak tahun 2015. Pelayanan yang kami mulai pun sebuah pelayanan yang tidak umum karena berbasis media sosial.

Sejak itu saya tidak lagi menjadi orang yang dikenal, saya hanya menjadi seorang yang mendukung kehidupan rohani banyak orang. Istri saya pun mendukung pelayanan saya dengan baik. Dia ikut mendoakan pergumulan orang-orang yang masuk dalam pokok doa kami. Bahkan beberapa kali istri saya ikut mendampingi saat saya melayani Tuhan. Baik itu ketika saya menyampaikan Firman Tuhan di persekutuan doa atau saat berkunjung untuk mendoakan orang-orang di rumah. Istri dan anak saya mulai mengerti dan memahami ‘belantara pelayanan’ yang sebelumnya tidak dia alami.

Kekurangan secara keuangan dan kegagalan dalam memenuhi berbagai kebutuhan seringkali kami alami. Tapi satu hal ketika kami mulai mengandalkan Tuhan, ada saja pemeliharaan Tuhan yang tidak terduga kami nikmati. Kami bersyukur pernikahan kami yang masih tergolong muda ini sudah boleh menjadi berkat bagi banyak orang. Ada beberapa keluarga yang semula akan bercerai lalu menjadi bersatu lagi saat kami melayani mereka, baik secara doa maupun konseling. Tuhan Yesus itu terlalu baik untuk ditinggalkan. Kami mau senantiasa berjalan bersama dalam tuntunan Tuhan.

Ketika kami sudah tinggal bersama, ada banyak hal yang bisa kami lakukan secara bersama yang menjadi kebiasaan baru bagi kami. Saat malam kami mulai menyediakan waktu untuk bersekutu dalam doa dan pembacaan Firman Tuhan. Putri kami yaitu Nara, setiap hari mulai kami ajarkan untuk menghafal Firman Tuhan supaya dia juga terbiasa untuk hidup mengandalkan Tuhan.

Suatu kali di bulan Juli tahun lalu, kami sekeluarga ini memiliki angan-angan untuk jalan-jalan ke Jatim Park di daerah Batu (dekat Kota Malang). Kami membicarakan rencana ke sana, browsing harga tiket, dsb. Sambil dalam hati saya juga bertanya-tanya berapa uang yang harus disediakan. Kalau naik kereta api dengan sewa mobil lebih murah dan efektif mana, itu juga pertimbangan kami. Setiap malam kami membayangkan dan merencanakan untuk bisa ke Jatim Park, sekedar untuk jalan-jalan. Tanpa pernah kami duga, beberapa hari kemudian ada seorang ibu yang mengundang kami untuk datang ke Batu supaya berdoa bagi beliau dan keluarga. Beliau menyediakan tiket perjalanan sekalian biaya untuk mengunjungi Jatim Park 3. Wah, Tuhan Yesus baik dan caraNya ajaib. Kami pun segera menyusun rencana perjalanan karena akan diadakan di bulan September.

Saat kami melibatkan Tuhan dalam pernikahan kami, ada saja satu per satu keajaiban Tuhan yang kami nikmati dan alami. Kami terhibur dengan adanya Nara yang Tuhan berikan pada kami. Sukacita Tuhan tidak pernah berhenti dari kehidupan kami sepanjang hari-hari kami saat melihat putri kami tumbuh menjadi seorang anak yang penuh prestasi. Tuhan Yesus itu baik. Kalau Dia sanggup mengubah keadaan keluarga kami, Dia sanggup juga memberikan yang terbaik bagi keluarga anda. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...