Di Jatim Park 3 |
Melalui tulisan ini saya mau berbagi kesaksian lagi. Salah satu hal yang istimewa Tuhan kerjakan dalam hidup kami sekeluarga yaitu ketika kami bertiga bisa tinggal bersama dalam satu rumah sebagai keluarga yang utuh. Sejak 2013, kami sempat tinggal terpisah. Saya ingat setiap Jumat siang saya berangkat naik motor ke Madiun, lalu hari Minggu saya pulang lagi ke Surabaya. Perjalanan saya tempuh sekitar 5-6 jam sekali perjalanan. Setiap minggu siang, sebelum balik ke Surabaya, saya sempatkan berdoa bersama istri dan anak. Dalam doa itu terselip harapan supaya kami bisa bersatu lagi sebagai sebuah keluarga.
Puji Tuhan, melalui berbagai proses yang tidak mudah,
kami bisa bersatu lagi secara utuh tahun lalu. Semuanya benar-benar menjadi
kenyataan saat akhir Juni 2019, istri dan anak saya pindah ke Surabaya
mengikuti saya untuk tinggal bersama. Semua kerena kasih karunia Tuhan yang
terjadi pada kami meskipun melalui situasi dan kondisi yang tidak mudah. Impian
yang tertunda selama enam tahun itu menjadi kenyataan. Dulu saya merindukan
bagaimana bisa ketemu anak, sekarang waktu bersama istri dan anak itu sudah
berlebih-lebih.
Setelah kami tinggal serumah, selanjutnya ada impian
bagaimana ya bisa sekali waktu liburan ke luar kota. Satu kali istri saya
bertanya tempat wisata yang tidak jauh dari Surabaya. Saya sempat berkata kalau
orang Surabaya seringnya kalau liburan ke Batu, dekat Kota Malang. Di situ
banyak sekali daerah wisata. Istri saya pun setuju karena pernah ke Batu saat
ada acara bersama teman-teman guru di sekolahnya saat masih di Madiun. Jadilah kami
merencanakan liburan dengan tujuan ke Batu, khususnya Jatim Park.
Setiap malam kami mendiskusikan rencana ke Jatim Park,
Batu. Kami juga browsing apa saja keunggulan Jatim Park 1, 2 dan 3 sehingga
kami mempertimbangkan yang mana yang kami tuju. Kami juga membicarakan yang
praktis naik apa kalau mengarah ke sana. Apakah naik kereta api ataukah sewa
kendaraan pribadi. Tentu saja kami juga memperhitungkan biayanya, termasuk saya
pribadi yang berpikir bagaimana menyiapkan dananya. Jujur saja, saya juga ingin
mengajak liburan tapi secara keuangan juga belum terlalu siap. Dalam kesempatan
doa bersama, kami selalu menyampaikan juga bila Tuhan ijinkan kami bisa liburan
ke Jatim Park di Batu.
Suatu kali tanpa pernah kami duga, ada teman sepelayanan
kami yaitu bu Ngatiyah yang akan pulang kampung. Selama ini beliau bekerja
sebagai tenaga kerja di Hongkong, namun beliau minta kesempatan cuti selama 2
minggu pada bulan September. Beliau akan pulang ke kampung halamannya di Batu,
Jawa Timur. Oleh karena kami belum pernah bertemu, Bu Ngatiyah minta supaya
saya hadir ke rumah beliau untuk berdoa bagi beliau dan keluarga. Hal ini tentu
saja suatu hal yang mengejutkan bagi kami. Bukankah hal ini yang kami impikan
selama ini untuk bisa maen ke Batu, apalagi domisili tinggal beliau tidak
terlalu jauh dari tempat wisata Jatim Park.
Saat itu bulan Juli, beliau memberikan saya kesempatan untuk
mengatur waktu dan cara supaya bisa ke rumah beliau di Batu pada bulan September
tersebut. Oleh karena kemurahan Tuhan melalui Bu Ngatiyah, kami diberi sejumlah
dana untuk bisa berangkat ke Batu. Jadilah kami mengatur waktu yang harus hari
Sabtu menyesuaikan waktu libur kami. Sempat berganti tanggal, akhirnya pertemuan
kami sepakati tgl 7 September 2019. Saya juga memesan mobil pribadi beserta
supirnya. Pertimbangan kami lebih praktis untuk segala sesuatunya bila
menggunakan mobil sewaan. Kami bisa berangkat hingga pulang tanpa perlu
berpikir ganti-ganti kendaraan umum.
Hari itu kami datang ke Batu sesuai perjanjian
sebelumnya. Kami sekeluarga berdoa bagi Bu Ngatiyah dan Maman, putra beliau. Kami
lepaskan berkat atas rumah tersebut dan menyampaikan pesan-pesan Tuhan secara
profetik. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan ke Jatim Park 3 di Batu. Sesuatu
yang kami impikan selama ini, sesuatu yang kami rancangkan setiap malam. Kami sendiri
tidak pernah menyampaikan keinginan ini pada siapa pun selain pada Tuhan dalam
doa kami. Memang setelah ada kepastian berjumpa dengan Bu Ngatiyah, kami
menyampaikan rencana untuk ke Jatim Park sehingga beliau sempat mengantarkan
kami ke lokasi wisata tersebut. Namun semua tersedia sesuai impian kami tanpa
pernah kami minta.
Hari ini kami mau sampaikan, setiap impian kita bila
dibuahi dengan doa dan iman, maka akan menjadi kenyataan yang indah. Bukankah dalam
kata impian, terdapat unsur kata iman. Orang yang berdoa pun sebenarnya
adalah orang yang membangun impian, karena dalam doa itu ada impian untuk
diberkati, disembuhkan dan dipulihkan. Jangan pernah takut untuk bermimpi. Mulai
saat ini bermimpilah yang besar dan yang istimewa. Lalu bawa impian itu pada
Tuhan dalam doa anda, bila nyangkut dengan hatinya Tuhan, maka impian itu akan
menjadi kenyataan.
Saya yakin dan percaya, Tuhan tidak hanya setuju dengan
hal yang rohani. Hal-hal yang menurut kita “tidak rohani” sekalipun, bila itu
berkenan di hati Tuhan, Dia akan sediakan yang terbaik bagi kita. Saya punya
Tuhan yang besar, Dia sanggup mewujudkan impian saya dengan cara yang ajaib. Demikian
juga dengan anda, saya yakin Dia juga sanggup memenuhi impian anda. Tetap setia
sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo. WA
: 0895623356501)
Mazmur 37:3-4
Percayalah kepada TUHAN dan
lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah
karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Bersama keluarga Bu Ngatiyah dan Maman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar