Selasa, 16 Juni 2020

KESAKSIAN DILUPUTKAN DARI TUDUHAN PENIPUAN

Mazmur 34:20, 23
Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;  TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Kesaksian berikut ini memang sudah lama, tapi mudah-mudahan menjadi kekuatan yang baru bagi perjalanan kehidupan iman kita. Pada tanggal 6 November 2017 ibu Minda mendapatkan panggilan dari kepolisian untuk sebuah kasus pengaduan penipuan. Sekedar diketahui, tahun lalu bu Minda terjerat hutang pada beberapa orang rentenir. Uang itu rencana digunakan untuk usaha bersama seorang temannya. Namun apa yang terjadi, usaha itu gagal dan temannya melarikan diri. Jadilah bu Minda menanggung seorang diri.

Pada seorang rentenir bernama bu Meri beliau mempunyai tanggungan hingga ratusan juta. Bahkan untuk membayarnya, tahun lalu beliau sampai menjual dua mobil. Namun ternyata itu pun belum dirasa cukup oleh sang rentenir. Dia selalu menambahkan jumlah tagihan dan menekan bu Minda. Tentu saja bu Minda yang seorang single parent ini kesulitan menghadapi segala sesuatunya. Beliau sudah tidak sanggup membayar dengan lancar. Walaupun demikian beliau tidak juga bermaksud lari dari tanggung jawab. Beliau berusaha mengangsur semampunya dari hasil kerja beliau yang hanya berupa komisi.

Puncak kesabaran ibu rentenir mulai goyah. Dia melaporkan bu Minda pada kepolisian daerah Bekasi. Surat pemanggilan diterima pada 6 November 2017 untuk menghadap pada 8 November 2017 pkl. 09.00. Status bu Minda masih sebagai saksi. Tentu saja hal ini membuat beliau ketakutan. Beliau menghubungi kami malam itu untuk mohon dukungan doa. Namun kami baru respon berdoa keesokan paginya. Beliau sudah mulai agak tenang.

Jumat, 08 November 2017 hari pemanggilan. Beliau mulai gelisah dan hati penuh cemas. Beliau menghubungi kami kembali untuk mohon dikuatkan melalui doa. Beliau harus menghadapi seorang diri tidak mau melibatkan anak-anak. Beliau sudah tidak mampu lagi menangis. Sudah mohon pengampunan pada Tuhan. Namun masih tetap ada ketakutan itu. Saya rasa hal ini wajar saat kita menerima panggilan dari kepolisian.

Pagi itu di sebuah ruang kosong di tempat tugas saya, sebuah doa dan penguatan dari Mazmur 34 saya berikan bagi beliau. Menjelang pkl. 9 saya kirim rekaman doa saya tersebut. Dalam perjalanan menuju kantor polisi beliau mendengar terus berulang kali rekaman doa itu untuk menguatkan hati beliau pada Tuhan.

Ketika bertemu pihak pemeriksa semua berjalan dengan lancar. Semua pertanyaan dari polisi dijawab dengan baik. Pihak pemeriksa pun menerima semua jawaban dari ibu Minda. Juga komitmen beliau untuk sanggup mengangsur kekurangan pembayaran. Minggu depan beliau harus kembali untuk menunjukkan kuitansi pembayaran angsuran yang sudah dibayarkan sebelumnya.

Ketika semua pertanyaan bisa dijawab dengan lancar, ada bukti yang bisa ditunjukkan maka tidak ada unsur penipuan dilakukan oleh ibu Minda. Maka beliau bisa pulang dengan hati tenang, penuh sukacita dan kelegaan. Eh, belum selesai dulu. Ibu Meri selaku pelapor kemarin tidak menampakkan diri. Anda tahu mengapa, tiba-tiba saja dia terserang penyakit stroke.


Hari ini ketika semua jalan terasa buntu. Segala tudingan mengarah pada kita tanpa alasan. Masih ada Tuhan Yesus yang merupakan Pembela kita yang ajaib. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...