Mazmur 34:20, 23
Kemalangan orang benar
banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan
semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
Kesaksian berikut ini
memang sudah lama, tapi mudah-mudahan menjadi kekuatan yang baru bagi
perjalanan kehidupan iman kita. Pada tanggal 6 November 2017 ibu Minda
mendapatkan panggilan dari kepolisian untuk sebuah kasus pengaduan penipuan.
Sekedar diketahui, tahun lalu bu Minda terjerat hutang pada beberapa orang rentenir.
Uang itu rencana digunakan untuk usaha bersama seorang temannya. Namun apa yang
terjadi, usaha itu gagal dan temannya melarikan diri. Jadilah bu Minda
menanggung seorang diri.
Pada seorang rentenir
bernama bu Meri beliau mempunyai tanggungan hingga ratusan juta. Bahkan untuk
membayarnya, tahun lalu beliau sampai menjual dua mobil. Namun ternyata itu pun
belum dirasa cukup oleh sang rentenir. Dia selalu menambahkan jumlah tagihan
dan menekan bu Minda. Tentu saja bu Minda yang seorang single parent ini kesulitan
menghadapi segala sesuatunya. Beliau sudah tidak sanggup membayar dengan
lancar. Walaupun demikian beliau tidak juga bermaksud lari dari tanggung jawab.
Beliau berusaha mengangsur semampunya dari hasil kerja beliau yang hanya berupa
komisi.
Puncak kesabaran ibu
rentenir mulai goyah. Dia melaporkan bu Minda pada kepolisian daerah Bekasi.
Surat pemanggilan diterima pada 6 November 2017 untuk menghadap pada 8 November
2017 pkl. 09.00. Status bu Minda masih sebagai saksi. Tentu saja hal ini
membuat beliau ketakutan. Beliau menghubungi kami malam itu untuk mohon
dukungan doa. Namun kami baru respon berdoa keesokan paginya. Beliau sudah
mulai agak tenang.
Jumat, 08 November 2017
hari pemanggilan. Beliau mulai gelisah dan hati penuh cemas. Beliau menghubungi
kami kembali untuk mohon dikuatkan melalui doa. Beliau harus menghadapi seorang
diri tidak mau melibatkan anak-anak. Beliau sudah tidak mampu lagi menangis.
Sudah mohon pengampunan pada Tuhan. Namun masih tetap ada ketakutan itu. Saya
rasa hal ini wajar saat kita menerima panggilan dari kepolisian.
Pagi itu di sebuah
ruang kosong di tempat tugas saya, sebuah doa dan penguatan dari Mazmur 34 saya
berikan bagi beliau. Menjelang pkl. 9 saya kirim rekaman doa saya tersebut.
Dalam perjalanan menuju kantor polisi beliau mendengar terus berulang kali
rekaman doa itu untuk menguatkan hati beliau pada Tuhan.
Ketika bertemu pihak
pemeriksa semua berjalan dengan lancar. Semua pertanyaan dari polisi dijawab
dengan baik. Pihak pemeriksa pun menerima semua jawaban dari ibu Minda. Juga
komitmen beliau untuk sanggup mengangsur kekurangan pembayaran. Minggu depan
beliau harus kembali untuk menunjukkan kuitansi pembayaran angsuran yang sudah
dibayarkan sebelumnya.
Ketika semua pertanyaan
bisa dijawab dengan lancar, ada bukti yang bisa ditunjukkan maka tidak ada
unsur penipuan dilakukan oleh ibu Minda. Maka beliau bisa pulang dengan hati
tenang, penuh sukacita dan kelegaan. Eh, belum selesai dulu. Ibu Meri selaku
pelapor kemarin tidak menampakkan diri. Anda tahu mengapa, tiba-tiba saja dia
terserang penyakit stroke.
Hari ini ketika semua
jalan terasa buntu. Segala tudingan mengarah pada kita tanpa alasan. Masih ada
Tuhan Yesus yang merupakan Pembela kita yang ajaib. Tetap setia sampai garis
akhir. Tuhan Yesus memberkati. (Dalam kasihNya, Okky Rahardjo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar