Rabu, 04 November 2020

Jumpa Dengan Tuhan : Setia Melakukan Hal Kecil

 JUMPA DENGAN TUHAN

Rabu, 04 November 2020

Tema  : Setia Melakukan Hal Kecil

Baca    : 1 Samuel 17:28


17:28 Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."


Kita sering mendengar cerita atau kisah bahwa Daud adalah seorang gembala domba. Tapi apakah anda pernah menyadari berapa domba yang digembalakannya. Domba itu hanya 2-3 ekor saja. Dia setiap hari telaten dan tekun memelihara domba yang nilainya tidak seberapa atau bahkan tidak ada nilainya itu, karena jumlahnya sangat sedikit.

Saya tidak tahu, mengapa jumlah domba yang digembalakan oleh Daud sangat sedikit. Namun perhatikan, Daud ini masih muda sekali, jadi belum terlalu layak untuk memelihara domba yang banyak. Apalagi ditambah dengan kenyataan, dia bukan saudara sekandung dengan kakak-kakaknya. Sejarah bangsa Israel mencatat bahwa dia anak hasil perselingkuhan Isai dengan perempuan lain. kalau anda ingat Mazmur 51 menuliskan “Dalam dosa aku diperanakkan”. Oleh karena itu dia tidak dipercaya untuk menggembalakan domba dalam jumlah besar.

Domba yang cuma 2-3 ekor itu dipercayakan pada Daud hanya sebagai hiburan belaka atau aktivitas biasa saja. Namun demikian, Daud melakukan penggembalaan pada domba yang cuma sedikit itu dengan penuh kesetiaan. Saat ada singa menerkam seekor domba, dia rebut domba itu dari mulut singa lalu dihajarnya singa itu sampai mati. Kesetiaan Daud akhirnya Tuhan perhitungkan. Mulai dari jumlah domba 2-3 ekor, Tuhan percayakan untuk dia memimpin 600 orang yang siap berperang bersama dia. Setelah dia menjadi raja, jumlah yang dipercayakan pada Daud tentu lebih banyak lagi bisa ratusan ribu atau bahkan jutaan penduduk Israel yang dia pimpin. 

Hari ini mari kita lihat, kepercayaan kecil apa yang Tuhan percayakan pada kita. Bisa jadi itu melakukan aktivitas yang tidak dilihat orang dengan meyakinkan. Bisa jadi anda melayani umat Tuhan dalam jumlah yang sedikit. Bisa jadi yang anda lakukan merupakan pelayanan yang apa adanya dan tidak banyak dilihat oleh orang. Bisa jadi itu juga merupakan pekerjaan yang hanya menghasilkan uang sedikit. Hal kecil apapun yang saat ini Tuhan percayakan, lakukan itu dengan setia. Kerjakan segala sesuatu yang nilainya kecil itu dengan tekun, semangat dan penuh komitmen. 

Satu kali tanpa kita duga, Tuhan melihat kesetiaan kita dan kita pun dipercayakan hal-hal besar. Hal-hal kecil dan sederhana yang Tuhan percayakan saat ini dimaksudkan untuk membangun iman kita supaya mampu melihat hal-hal besar di depan. Demikian juga untuk membentuk karakter kita supaya sabar dan rendah hati dalam melayani orang lain. Tuhan juga mau menguji kesetiaan kita dalam mengelola segala sesuatu yang Tuhan percayakan.

Tahun 2003 saya dipercaya Tuhan untuk mengadakan doa pagi di sebuah sekolah. Setiap pagi saya datang di sekolah itu untuk menyampaikan renungan Firman Tuhan dan mendoakan anak-anak sebelum mereka belajar. Jumlah yang hadir tidak banyak, seberapa pun yang datang, itu yang saya layani. Hari ini, 17 tahun kemudian saya masih setia melayani doa pagi dalam kapasitas jumlah yang lebih besar dan lebih kuas jangkauannya. Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil yang Tuhan percayakan. Kerjakan dengan setia, Tuhan akan melipat-gandakan berkat bagi kita tanpa pernah kita duga dan perkirakan. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.

Disampaikan oleh Mizpa Ministry

Untuk dukungan doa :

WA : 0895623356501

Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 146





 

Selasa, 03 November 2020

Jumpa Dengan Tuhan : Membutuhkan Bapa

 JUMPA DENGAN TUHAN

Selasa, 03 November 2020

Tema  : Membutuhkan Bapa

Baca    : Lukas 15:17-20

 

15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,

15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.


Kapan seorang ayah benar-benar menjadi “seorang ayah” bagi anaknya. Bukan ketika anaknya lahir, lalu seorang laki-laki bertambah posisi dari seorang suami menjadi seorang ayah. Seorang laki-laki benar-benar menjadi seorang ayah sebenarnya ketika anaknya mulai bisa membutuhkan dirinya. Saat anaknya memanggil ayah, papa, bapak atau amang, dsb. Untuk suatu keperluan yang dia tidak mampu lakukan sendiri. Saat itulah dia membutuhkan ayahnya untuk menolong dan membantu dia.

Apakah anda masih ingat, saat-saat anda dulu membutuhkan pertolongan seorang ayah. Ketika anda masih kecil, lemah dan tidak berdaya. Anda tidak bisa melakukan sesuatu hal yang sederhana sekalipun. Saat itu anda berseru memanggil ayah untuk menolong anda. Setiap anak saya mandi pagi, saya selalu menunggui dia di ruang depan. Posisinya agak jauh dari kamar mandi, sambil saya mengerjakan sesuatu di ruang kerja saya. Seringkali saya mendengar anak saya berseru memanggil-manggil saya. Dia berteriak “ayah.. ayah..”. Saya yang mendengarnya segera lari ke belakang. Ternyata dia minta tolong untuk memposisikan odol di sikat giginya. Kadang juga dia meminta tolong untuk mencarikan baju yang akan dipakainya. Ketika saya dibutuhkan oleh anak saya, di situ saya benar-benar ada pada posisi sebagai seorang ayah. Tidak ada orang lain yang boleh merampas perhatian saya, saat saya sibuk apapun. Bahkan saat saya mempersiapkan kotbah sekalipun, ketika anak saya memanggil, saya akan datang. Hal ini wajar karena saya ayahnya. 

Anak yang hilang dalam perumpamaan yang Yesus sampaikan berani balik pulang meskipun dia sudah bangkrut, miskin dan penuh kesalahan. Mengapa, karena dia datang pada ayahnya. Dia tahu seberapa pun kondisinya, ayahnya atau bapaknya akan menerima. Bapaknya pun dengan kerelaan hati mau datang dan menghampiri anak ini tanpa penolakan sedikit pun. Mengapa, sebab dia sedang dibutuhkan sebagai seorang bapak. Seorang bapak yang baik tidak akan marah-marah ketika anaknya datang penuh dengan sejuta kesalahan. Mungkin bapaknya ini jengkel dan kecewa, tapi dia tidak akan menolak sebab anaknya datang membutuhkan bapaknya.

Demikian juga dalam kehidupan rohani kita, adakah kita membutuhkan Bapa’ di Sorga untuk menolong kita melakukan sesuatu yang kita tidak mampu. Seringkali saya cuma bisa berdoa dan berkata “Tuhan, kami ga’ ada makanan hari ini secara layak”. Bukan berarti saya hanya datang pada Tuhan saat ada keperluan. Namun memang karena saya membutuhkan Bapa’ di Sorga untuk menolong saya. Ketika satu kali saya berdoa “Saya tidak punya uang, Tuhan”. Hal itu karena saya membutuhkan Bapa’ di Sorga untuk menolong saya. Demikian juga untuk hal-hal lain, sebab Dia Bapa yang sanggup menyediakan, menolong dan memulihkan hidup saya. 

Ada beberapa orang yang memiliki pendapat rohani yaitu “Tuhan itu tanpa kita bilang, Dia mengerti kebutuhan kita dan disediakannya kebutuhan kita tersebut”. Namun ijinkan saya berkata bahwa Dia akan lebih bangga, kalau kita ini menyampaikan kebutuhan kita secara terbuka dan apa adanya. Saya tahu setiap pagi anak saya perlu makan, tapi lebih bangga hati saya ketika dia berkata “Ayah, hari ini kita makan apa”. Saat saya dibutuhkan sebagai seorang ayah, di situ saya bangga dan akan melakukan apapun yang saya mampu. 

Rahasianya sederhana, datang pada Bapa di Sorga atas setiap ketidak berdayaan kita. Rahasianya bukan ada pada kata pendeta, kata hamba Tuhan tapi apa kata Tuhan bagi kita. Ada banyak orang yang sibuk mencari hamba Tuhan saat ada masalah. Mengapa tidak langsung datang pada Bapa’ di Sorga dalam nama Yesus untuk menolong kita. Panggil Dia sebagai Bapamu, maka Dia akan menghentikan kesibukanNya dan menghampiri kita untuk menyediakan waktu menyelesaikan pergumulan hidup kita.. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.

 

Disampaikan oleh Mizpa Ministry

Untuk dukungan doa :

WA : 0895623356501

Panduan Membangun Iman Bersama Keluarga Edisi 145




 

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...