JUMPA DENGAN TUHAN
Selasa, 27 Oktober 2020
Tema : Belajar
Mengampuni
Baca : Markus 11:25
Dan jika kamu berdiri untuk berdoa,
ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang,
supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
Ada satu kondisi yang hari-hari ini begitu kuat melanda anak-anak Tuhan sebagai pengikut Kristus. Kondisi itu bernama sakit hati yang mengakar begitu kuat di dalam hati. Sakit hati bisa ada dalam berbagai bentuk diantaranya kecewa, kepahitan, penolakan, salah paham dan sebagainya. Orang yang mengalami sakit hati masih bisa tersenyum dengan orang lain, tertawa bersama padahal sedang dalam kepahitan yang begitu dalam.
Sakit hati bisa terjadi antara orang tua dengan anak, sesama saudara seiman, jemaat dengan gembala sidang, sesama rekan pelayanan, suami dengan istri, mertua dan menantu, atasan dengan bawahan dsb. Apakah anda termasuk diantaranya yang mengalami sakit hati. Pada era 2000an ini banyak gereja terbentuk bukan karena hasil penginjilan, tapi sebagian besar terbentuk karena sakit hati antara sesama pelayan Tuhan. Sakit hati tersebut menimbulkan perpecahan dan curiga sehingga berdirilah kelompok baru yang merasa paling benar, paling kudus dan merasa paling dipakai Tuhan daripada kelompok lain.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa bila kita masih memiliki "sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang", dalam Terjemahan Bahasa Indonesia sehari-hari dituliskan sebagai "sakit hati". Bila kita mau berdoa tapi masih memiliki sakit hati, Tuhan Yesus mengatakan supaya kita mengadakan pemberesan terhadap seseorang yang sedang bermasalah dengan kita. Ada banyak orang yang kami layani berkata bahwa orang yang menyakiti dia ada di tempat jauh, di luar kota atau di luar pulau. Tapi saya seringkali menyampaikan pula bahwa sekarang ini jaman sudah canggih, teknologi serba modern. Kita bisa berkirim pesan atau telepon untuk menyatakan permohonan maaf kita. Kalau kita dalam posisi salah, kita bisa memohon maaf dan pengampunan. Kalau kita yang dalam posisi benar, kita bisa berdoa pada Tuhan untuk mengampuni orang tersebut.
Orang yang sakit hati pada orang lain akan didera kesulitan dalam berbagai bentuk, sering gagal dan mudah jatuh dalam dosa, gampang mengalami sakit, stress dan kemunduran secara rohani. Mengapa demikian, karena tidak ada perlindungan Tuhan dalam hidupnya.
Saya pribadi pernah memiliki sakit hati saat masih pelayanan pelajar belasan tahun lalu. Saya kecewa dengan kakak rohani yang menurut saya berlebihan dalam membina adik-adik rohaninya. Tapi belakangan saya sadar bahwa itu cara Tuhan untuk membentuk karakter hidup saya. Belum tentu yang dia lakukan benar, tapi hati saya yang harus berubah untuk mudah mengasihi orang lain dan menerima seseorang yang berbeda karakter.
Beberapa waktu ini Tuhan bawa saya melayani orang yang mengalami sakit hati. Saat sharing pribadi, seringkali beberapa orang menutupi kesalahan dengan cerita yang dibuat rumit. Kalau sudah begitu biasanya Roh Kudus yang menyingkap bahwa orang ini mengalami kepahitan. Jadi kalau sharing biasanya kalau orang tidak mau terbuka, ya Roh Kudus yang membukakan pada saya. Kami pernah mengadakan doa untuk belajar mendengar suara Tuhan. Ajaibnya ada beberapa orang yang mendapatkan pengalaman mendengar suara untuk mengampuni orang lain. Saya pun menganjurkan untuk taat saja daripada berkeras hati malah tidak ada berkat.
Hari ini bila ternyata masih ada sakit hati pada anda,
tidak ada salahnya dengan kerendahan hati saya mengajak untuk anda melepaskan
pengampunan. Tidak ada gunanya menjadi orang yang merasa paling benar dan sok
rohani, mari kita lepaskan pengampunan pada siapa pun yang pernah menyakiti hati
kita. Kita tidak bisa berdoa dengan baik bila masih ada yang mengganjal.
Lepaskan pengampunan dan terimalah kelepasan, kelegaan dan pemulihan. Tetap
setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar