Senin, 31 Juli 2023

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 01 Agst. 2023 "Legacy"

 JUMPA DENGAN TUHAN

Judul    : Legacy

Baca    : 1 Samuel 8:1,3

 

Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.

Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

 

Sahabat Kristus, belakangan ini populer sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris namun sudah menjadi kebiasaan dalam perkataan sehari-hari. Kata tersebut yaitu legacy. Kata legacy sendiri bila diterjemahkan mengandung pengertian warisan. Namun kalau kita mendengar kata “warisan”, cenderung pada sesuatu yang bersifat materi atau harta benda. Sedangkan legacy yaitu peninggalan yang sifatnya moral, rohani atau spiritual.

 

Orang tua atau pendahulu yang baik, tidak hanya akan meninggalkan berupa materi atau harta benda. Oleh karena harta benda bersifat terbatas. Betapa banyak orang-orang yang tidak bisa mengelola warisan harta yang ditinggalkan oleh orang tuanya lalu kemudian jatuh miskin dan hidupnya tidak berhasil sebagaimana pendahulunya.

 

Namun orang tua yang baik, apakah itu orang tua jasmani atau orang tua rohani, akan selalu berusaha meninggalkan warisan berupa keteladanan hidup, kesetiaan atau ketaatan pada Tuhan. Bagaimana meskipun tidak banyak harta benda yang dimiliki, namun masih memiliki harta yang tak ternilai yang bisa diberikan pada anak-anaknya. Keteladanan iman bahwa di dalam situasi yang sangat pelik dan terjepit, masih bisa berharap pada Tuhan. Ketaatan pada Tuhan bahwa dalam segala situasi tidak kehilangan hubungan yang intim dan erat dengan Tuhan.

 

Samuel sebagai seorang hakim yang disegani oleh bangsa Israel, rupanya tidak bisa meninggalkan keteladanan hidup pada anak-anaknya. Kedua anaknya berlaku cemar atau semaunya sendiri. Mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan. Pada masa itu belum ada raja. Seorang hakim ditempatkan untuk memimpin bangsa Israel. Biasanya kalau hakim ini sudah tua, maka anak-anaknya akan menempati kedudukan yang sama. Namun orang tentu akan membandingkan antara kepemimpinan ayahnya dengan anaknya.

 

Saat ini ketika kita masih diberikan kesempatan hidup oleh Tuhan, adakah kita berani meninggalkan legacy atau warisan kebiasaan hidup yang baik pada anak-anak kita. Adakah kita bersedia menjadi pembimbing bagi mereka untuk bekal menghadapi masa depan yang serba tidak menentu. Jangan biarkan anak-anak kita bertumbuh liar dan sembarangan. Jangan juga hanya menyerahkan kehidupan iman mereka pada pembina rohani, pendeta atau gereja. Kita sebagai orang tua inilah yang seharusnya memberikan keteladanan hidup secara iman bagi generasi di bawah kita.

 

Sudah umum didengar bahwa anak-anak pendeta atau hamba Tuhan, biasanya nakal-nakal. Hal ini disebabkan orang tuanya sibuk kesana kemari melayani Tuhan. Sampai lupa melayani anaknya sendiri. Saya pun menyadari hal itu, oleh karena itu ketika Tuhan memberikan kepercayaan pelayanan pada saya. Tidak perlu orang lain yang membina, saya sendiri yang membina rohani anak saya dalam porsi yang besar. Sementara dalam porsi yang lain, dia tetap harus mengikuti sekolah minggu supaya mengerti makna kebersamaan dan mendapatkan bimbingan yang baik dari pembina rohani yang lain. Namun keteladanan iman, ketaatan pada Tuhan dan kesetiaan untuk bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan kami sebagai orang tua yang ekstra keras memberikan yang terbaik dalam hidupnya.

 

Saya ingat ketika masa kecilnya, kami mau jalan-jalan. Namun di luar langit mendung mau hujan. Saya ajak dia untuk berdoa. Dia pun berdoa pada Tuhan minta supaya tidak turun hujan supaya bisa jalan-jalan. Benar sekali, ketika selesai berdoa, langit pun menjadi cerah. Kami bisa berangkat dengan aman. Demikian juga ketika kami tidak ada uang, putri kami yang berdoa minta supaya Tuhan memberkati orang tuanya. Tidak lama kemudian, berkat Tuhan pun datang dengan sendirinya.

 

Sahabat Kristus, saatnya kita belajar untuk memberikan peninggalan yang baik bagi generasi di bawah kita. Kalau anda merupakan orang tua, tinggalkan warisan keteladanan hidup yang baik bagi anak-anak kita. Berapa lama lagi sih kita ini hidup. Tidak ada yang bisa kita serahkan selain jejak iman yang baik. Kalau anda seorang muda yang belum menikah sekali pun, miliki kehidupan yang benar sehingga satu kali anda tidak kesulitan untuk menjadi pribadi yang memiliki legacy atau warisan hidup yang indah bagi generasi mendatang. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati (Untuk dukungan doa. Mizpa Ministry. WA: 0895623356501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESAKSIAN PELAYANAN

Jumpa Dengan Tuhan Edisi 09 November 2023 "Kuat Di Dalam Tuhan"

  JUMPA DENGAN TUHAN Judul     : Kuat Di Dalam Tuhan Baca     : Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kek...